Fakta-fakta Angkatan Kelima Usulan PKI yang Panaskan Suhu Politik 1965

Jumat 29 September 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi. Fakta-fakta Angkatan Kelima Usulkan PKI yang Panaskan Suhu Politik 1965 (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi. Fakta-fakta Angkatan Kelima Usulkan PKI yang Panaskan Suhu Politik 1965 (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Sebelum peristiwa G30S PKI, suhu politik Indonesia tahun 1965 memanas. Pasalnya, saat itu kemiliteran Indonesia diusulkan menambah satu matra lagi, Angkatan Kelima.

Yang mengusulkan hal tersebut tak lain adalah Partai Komunis Indonesia (PKI). Angkatan yang diusulkan PKI itu akan diisi oleh buruh dan tani yang dipersenjatai.

Padahal saat itu Indonesia telah memiliki empat angkatan TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta Kepolisian.

Melansir dari Tempo.co, berikut fakta-fakta wacana Angkatan Kelima yang memanaskan suhu politik 1965.

Baca Juga: Ulama Sukabumi KH Ahmad Sanusi: BPUPKI dan Kemerdekaan Indonesia

1. Diusulkan PKI

Usulan pembentukan Angkatan Kelima digagas oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI. Sebagaimana disebutkan dalam Surat kabar Warta Bhakti pada 14 Januari 1965 dalam artikel “PKI usulkan 15 djuta massa tani dan buruh dipersendjatai”.

PKI melalui DN Aidit yang kala itu menjadi Ketua Comite Central PKI menyampaikan gagasan itu kepada Presiden Sukarno.

PKI, di mana basis anggotanya merupakan buruh dan tani, mengusulkan pembentukan Angkatan Kelima karena merasa negara membutuhkan banyak relawan. Pasalnya, saat itu situasi politik sedang bergejolak dengan memanasnya konflik di Irian Barat dan Ganyang Malaysia serta seruan revolusioner Soekarno.

2. Tujuan pembentukan Angkatan Kelima versi Soekarno

Subandrio dalam buku Kesaksianku Tentang G30S menyebutkan bahwa tujuan versi Bung Karno, julukan Soekarno berbeda. Bung Karno ingin membentuk Angkatan Kelima ialah untuk menampung bantuan senjata dari Cina. Hal ini karena empat angkatan lain sudah mencukupi persenjataannya. Dengan demikian, bantuan senjata gratis dari Cina bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Baca Juga: Mengenang G30SPKI, Ini Makna Bendera Setengah Tiang 30 September

3. Diwacanakan sebagai pasukan istimewa

Saat itu Bung Karno belum bisa merincikan secara jelas bagaimana bentuk dari Angkatan Kelima ini. Dirinya hanya menyatakan bahwa Angkatan Kelima akan berbeda jauh dari Angkatan yang sudah ada. Dengan kata lain, Angkatan ini menjadi pasukan istimewa yang berdiri sendiri tanpa terkait dengan angkatan lain.

4. Ditentang Letjen Ahmad Yani

Rencana pembentukan Angkatan Kelima ditentang oleh Letnan Jenderal Ahmad Yani yang kala itu memimpin TNI AD bersama jenderal lainnya. Penentangan itu lantaran angkatan tersebut diwacanakan mirip dengan TNI. Bung Karno lalu memanggil Ahmad Yani selaku Panglima Angkatan Darat (kini setingkat KSAD) perihal persetujuan Angkatan Kelima yang dijadwalkan pada 1 Oktober 1965.

Setelah melihat undangan tersebut, Ahmad Yani semakin optimis bahwa dirinya mungkin akan dicopot dari jabatannya, lantaran penentangannya terhadap pembentukan Angkatan Kelima. Namun, Ahmad Yani tak sempat menghadiri pemanggilan oleh Sukarno itu. Dini hari, pada 1 Oktober 1965, dia tewas dibunuh oleh Gerakan 30 September atau G30S.

Baca Juga: Jadi Korban G30SPKI, Jasad Kolonel Sugiyono 21 Hari Baru Ditemukan

5. Penolakan Ahmad Yani diduga jadi sebab dia dibunuh

Dalam suatu kesempatan Ahmad Yani menyatakan pembentukan angkatan tersebut tak efisien. Apalagi pasukan sipil bersenjata sudah ada dalam wujud Pertahanan Sipil atau Hansip kala itu. Ahmad Yani juga pernah menyebutkan bukan tidak mungkin Angkatan Kelima berbahaya bagi TNI AD itu sendiri.

Ucapannya itu cepat menyebar luas ke masyarakat. Entah mengapa, saat tragedi G30S, Ahmad Yani terbunuh beberapa jam sebelum ia bertemu Presiden Sukarno. Jika diperkirakan Ahmad Yani dibunuh sekitar pukul 04.00, berarti empat jam kemudian mestinya ia menghadap Presiden Soekarno.

Sejak saat itu, rencana pembentukan Angkatan Kelima yang idenya dari PKI pun tak pernah terwujud. Jika ada Angkatan Kelima pun, maka mestinya yang dipersenjatai adalah sukarelawan Dwikora yang hendak terjun dalam konfrontasi dengan Malaysia.

Sumber: Tempo.co/Hendrik Khoirul Muhid | Fathur Rachman | Rahmat Amin Siregar

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa