SUKABUMIUPDATE.com - Gempa tektonik M6,6 guncang Laut Banda, Maluku, Jumat (22/9/2023) pada pukul 21.59.16 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,3.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,43° LS ; 129,88° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 169 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 177 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (Oblique Thrust Fault)," kata Daryono dalam keterangannya.
Baca Juga: Gempa M6,3 Donggala Sulawesi Tengah, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Palu Koro
Daryono menuturkan, Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Maluku Tenggara, Marsela dan Sorong dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Tepa dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," ujar Daryono.
Hingga pukul 22.25 WIB, Daryono menyebut hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.