SUKABUMIUPDATE.com - Perestasi membanggakan diraih oleh empat siswa asal Indonesia yang sukses mendapatkan empat medali olimpiade kimia di ajang International Chemistry Olympiad (IChO) ke-55 di Zurich, Swiss.
Pada ajang yang digelar pada 16 – 25 Juli 2023 siswa Indonesia ini meraih dua medali perak dan dua medali perunggu.
Melansir dari Tempo.co, dua medali perak diraih oleh Kevin Lius Bong dari (SMAK Petra 1 Surabaya) dan Abraham Abednego Lincoln (SMAS 1 Kristen BPK PENABUR Jakarta).
Baca Juga: Atlet Sukabumi Bawa Timnas INAF Juara Artalive Challenge Cup 2023
Sementara dua medali perunggu diraih oleh dua siswa, yaitu Muhammad Ezra Sarliviano (MAN Insan Cendekia Serpong) dan Muhammad Adyan Dafi (SMA Cahaya Rancamaya Bogor).
Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyampaikan apresiasi atas para siswa yang telah berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di ajang IChO. Harapannya adalah di olimpiade selanjutnya dapat mendapatkan medali emas.
“Ini merupakan bagian ikhtiar kita dalam mempersiapkan talenta agar lebih kuat. Saya ucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada siswa karena mereka sudah meraih prestasi yang tidak mudah didapatkan,” tutur Tatang, dikutip dari situs Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Baca Juga: Kalahkan Thailand, Irpan Kembali Bantu Timnas Voli Juara Sea V-League Seri 2
Lebih lanjut, Tatang menyampaikan bahwa Kemendikbudristek memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). Capaian prestasi keempat siswa di ajang IChO akan terdata di SIMT sehingga bermanfaat untuk para siswa di waktu mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Hendarman, juga menyampaikan rasa bangga kepada para siswa yang telah meraih medali di ajang internasional yang telah berlangsung sejak 1968 tersebut.
“Selamat kepada siswa peraih medali perak dan perunggu dalam ajang Olimpiade Kimia Internasional. Pada kesempatan ini, saya juga berbicara dengan salah satu peserta yaitu Kevin Lius Bong, sebenarnya nilainya hanya satu angka untuk mendapatkan medali emas dan ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dengan negara lainnya,” ujar Hendarman.
Baca Juga: Kebakaran Bengkel di Palabuhanratu Sukabumi: 3 Motor Hangus, 1 Orang Luka Berat
Dia pun menyampaikan keempat peraih medali sudah diterima di perguruan tinggi. Dua di antaranya adalah penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yaitu Muhammad Ezra Sarliviano di University of Toronto jurusan Materials Science dan Abraham Abednego Lincoln di Nanyang Technological University jurusan Materials Engineering.
Mereka diterima di kampus bergengsi
Sementara itu, dua siswa lainnya yaitu Kevin Luis Bong telah mendapatkan Beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura di National University of Singapore jurusan Chemical Engineering dan Muhammad Adyan Dafi diterima di Universitas Indonesia pada jurusan Teknik Kimia melalui Seleksi Jalur Prestasi (SJP).
Hendarman juga berbicara dengan orang tua peserta IChO yang turut hadir pada penyambutan mereka dari Swiss. Dia menyampaikan bahwa orang tua dari para siswa penerima beasiswa di perguruan tinggi luar negeri berharap anak-anaknya pulang dan mengabdi kepada Indonesia.
Baca Juga: 191 Ribu IMEI Terancam Diblokir Karena Ilegal, Apa Itu IMEI?
“Bagi mereka, ada tantangan untuk anak-anak ini karena mereka telah mendapatkan beasiswa. Itu adalah uang rakyat, sehingga mereka harus kembalikan dalam bentuk pengabdian kepada Indonesia. Mereka berpesan kepada anak-anaknya agar ke depannya Indonesia harus diperbaiki,” jelasnya.
Sementara itu, Kevin mengatakan dia sangat bersyukur bisa mendapat medali perak dalam ajang IChO. Dia juga menyampaikan komitmennya untuk mengabdi kepada Indonesia setelah menyelesaikan studinya di luar negeri.
“Puji Tuhan saya dapat mendapatkan medali perak tahun ini. Target saya ke depannya apa yang saya dapatkan di jurusan Teknik Kimia National University of Singapore semoga nantinya bisa bermanfaat dan membantu Indonesia,” katanya.
Selama mengikuti IChO, siswa Indonesia didampingi oleh Tim Pembina yaitu Deana Wahyuningrum, Fainan Failamani, dan Irma Mulyani dari Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Institut Teknologi Bandung (FMIPA-ITB).
Menurut Deana, Tim Olimpiade Kimia Indonesia akan melakukan evaluasi atas prestasi yang diraih di IChO 2023. Selain itu, tim juga menyiapkan mekanisme pembinaan yang lebih baik agar Indonesia dapat mempersembahkan medali emas IChO 2024 yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi.
“Mudah-mudahan anak-anak kita selanjutnya bisa terus berprestasi lebih baik dan meraih medali emas di IChO pada tahun depan yang akan dilaksanakan di Riyadh, Arab Saudi. Tentu saja, kita harus mengevaluasi bagaimana mekanisme dan teknik pembinaan terutama dalam mengasah keterampilan anak-anak melakukan eksperimen di laboratorium,” ungkapnya.
IChO adalah kompetisi kimia internasional untuk siswa di tingkat sekolah menengah dari seluruh dunia. Tahun ini, siswa Indonesia bersaing dengan 348 peserta dari 89 negara. Kompetisi terdiri atas dua bagian, yaitu kompetisi praktis (ekperimental) dan kompetisi teoritis.
Sumber: Tempo.co