SUKABUMIUPDATE.com - Seorang profesor dari Institut Arkeologi di Universitas Ibrani Yerusalem, Yosef Garfinkel mengungkapkan jika dia menemukan bukti 5 kota terorganisir yang berasal dari sekitar 1.000 SM
Perkotaan tersebut diklaim telah berdiri sejak masa pemerintahan tokoh Alkitab yaitu Raja Daud atau Nabi Daud AS.
Pada ajaran Islam sendiri Nabi Daud AS memang diceritakan bahwa dirinya diangkat menjadi raja setelah berhasil mengalahkan pasukan Jalut.
Baca Juga: 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2023, Cocok Diunggah ke Media Sosial
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Yosef Garfinkel ini ditulis dalam jurnal berjudul “Early City Planning in the Kingdom of Judah: Khirbet Qeiyafa, Beth Shemesh 4, Tell en-Naṣbeh, Khirbet ed-Dawwara, and Lachish V” yang dipublikasikan pada bulan Juni 2023 lalu di Jerusalem Journal of Archaeology.
Dalam jurnal tersebut dikatakan jika kota-kota yang ditemukan itu bisa saja didirikan lebih dari 200 tahun lebih awal dari yang diyakini sebelumnya, dan itu masih dalam masa pemerintahan Raja Daud.
Garfinkel juga mengatakan jika kota-kota itu semuanya menampilkan dua dinding paralel di tengah dan jalan-jalan yang terorganisir, menunjukkan bahwa jaringan itu terhubung ke satu kerajaan.
Baca Juga: 25 Link Download Kartu Ucapan Tahun Baru Islam, Tinggal Upload di Medsos!
"Aku benci menggunakan istilah 'mencoba membuktikan Alkitab,' karena aku tidak mencoba membuktikan apapun," kata Garfinkel seperti mengutip dari Times of Israel.
"Ada tradisi alkitabiah, dan kita dapat melihat apakah ini memiliki kenangan sejarah atau tidak. Itu tidak berarti bahwa segalanya, 100 persen, adalah kenangan sejarah. Terkadang ada kesalahan, terkadang ada angan-angan, terkadang ada ideologi," tuturnya.
Namun, penemuan Garfinkel ini tidak dia lakukan sendiri, melainkan terungkap setelah seorang arkeolog menghabiskan bertahun-tahun menggali melalui publikasi arkeologi tua.
Sayangnya, penemuan tersebut menimbulkan banyak pertentangan, dan banyak arkeolog yang tidak sependapat dengan Garfinkel.
"Saya pikir itu penyederhanaan yang berlebihan dan dia meratakan detailnya," ungkap Profesor Aren Maeir, seorang arkeolog dari Universitas Bar Ilan, seperti mengutip dari Times of Israel.
"Ada banyak detail kecil yang tidak saya setujui, dan ada generalisasi selama periode luas yang bermasalah," terangnya.
Baca Juga: 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2023, Cocok Diunggah ke Media Sosial
Sumber: Time of Israel