SUKABUMIUPDATE.com - Kita semua tahu jika air laut memiliki rasa asin karena mengandung garam yang sangat banyak. Tapi bagaimana jika air laut tidak lagi asin, apa yang akan terjadi?
Sebelum itu kita harus tahu dulu dari mana garam-garam di laut dihasilkan sehingga rasanya menjadi asin.
Melansir dari laman oceanliteracy.unesco.org, terdapat dua cara garam di laut dihasilkan.
1. Runoff dari darat
Proses ini yaitu saat hujan mengangkut ion mineral dari darat ke air. Air hujan sedikit asam, karena beberapa karbon dioksida di udara larut di dalamnya. Saat hujan turun di bebatuan, garam mineral dilepaskan, yang terpisah menjadi ion.
Ion-ion ini kemudian dibawa oleh air limpasan dan akhirnya berakhir di laut. Lebih dari 90% dari semua ion yang ditemukan dalam air asin adalah natrium dan klorida, bahan utama dari jenis garam yang digunakan untuk memasak.
2. Bukaan atau ventilasi di dasar laut
Cairan hidrotermal, sumber garam lain di lautan. Air laut merembes melalui celah dasar laut dan dipanaskan oleh lahar dari inti bumi. Berbagai reaksi kimia dipicu oleh panas. Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat sambil mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari bebatuan di sekitarnya.
Logam-logam tersebut terbawa oleh air panas saat dikeluarkan dari ventilasi di dasar laut. Beberapa garam laut terbentuk oleh letusan gunung berapi bawah laut yang melepaskan mineral langsung ke laut.
Dampak Air Laut Tidak Asin
Lalu bagaimana jika garam-garam itu tidak lagi dihasilkan sehingga air laut tidak lagi asin. Merangkum dari berbagai sumber, Jika air laut tidak asin, dampaknya akan sangat signifikan bagi kehidupan di Bumi.
1. Gangguan pada ekosistem laut
Banyak organisme laut, terutama hewan dan tumbuhan laut, telah beradaptasi dengan kondisi air laut yang asin. Jika air laut kehilangan keasinannya, organisme laut ini akan mengalami kesulitan dalam bertahan hidup. Beberapa spesies bahkan mungkin tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi udara yang kurang asin.
2. Perubahan dalam rantai makanan
Gangguan pada ekosistem laut akan berdampak pada rantai makanan laut. Organisme yang bergantung pada organisme laut yang terpengaruh akan mengalami kelangkaan makanan dan mungkin juga kesulitan bertahan hidup.
3. Perubahan pada sirkulasi termal global
Sistem sirkulasi termal global, seperti Arus Lintang Besar, didorong oleh perbedaan densitas air laut yang disebabkan oleh salinitas. Jika udara laut kehilangan keasinannya, mekanisme ini akan terganggu, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi iklim global dan pola cuaca.
4. Pengaruh pada manusia
Air laut yang tidak asin akan berdampak langsung pada manusia. Air laut yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti irigasi, pemurnian air, atau pendinginan akan memiliki komposisi kimia yang berbeda dan mungkin mempengaruhi kualitas udara tersebut. Selain itu, industri yang bergantung pada sumber daya laut, seperti perikanan dan industri garam, juga akan terpengaruh secara signifikan.
5. Ada bahaya bagi Makhluk hidup
Salah satu dampak lain saat air laut tidak asin yaitu laut akan menjadi pusat dari berbagai penyakit. Pasalnya saat terdapat bangkai makhluk hidup yang mati di laut maka akan sangat mudah membusuk dan mengundang berbagai hewan pembawa penyakit.
Salinitas kadar garam yang terdapat di air laut berfungsi untuk mensterilkan air sehingga mencegah terjadinya pembusukan dan pekembangan penyakit.
Namun perlu dicatat bahwa kondisi udara laut yang tidak asin secara alami sangat sulit terjadi di Bumi. Salinitas air laut sangat terkait dengan siklus air, penguapan, dan pengaruh mineral dari batuan dan proses geologi lainnya. Kehadiran garam di air laut adalah hal yang normal dan penting untuk mempertahankan kehidupan di Bumi.