Pasta Gigi Cangkang Telur dan Biofoam, Ide Pelajar Sukabumi Atasi Masalah Lingkungan

Jumat 07 Juli 2023, 14:49 WIB
(Foto Ilustrasi) Dua ide menarik muncul dalam penelitian yang dilakukan pelajar Sekolah Lanjutan SAI Sukabumi. | Foto: istockphoto.com

(Foto Ilustrasi) Dua ide menarik muncul dalam penelitian yang dilakukan pelajar Sekolah Lanjutan SAI Sukabumi. | Foto: istockphoto.com

SUKABUMIUPDATE.com - Dua ide menarik muncul dalam penelitian yang dilakukan pelajar Sekolah Lanjutan (setara SMP) Sekolah Alam Indonesia (SAI) Sukabumi. Lewat program Young Researcher, penelitian dilakukan secara terstruktur, diawali dengan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan 7 Green Principles di antaranya Green Farming, Pawon Show, Waste Responsibility, Zero Emission, Water Conservation, Renewable Energy, dan Green Landscape & Architecture.

Pelajar Sekolah Lanjutan SAI yang berlokasi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menemukan masalah yang berkaitan dengan beberapa isu lingkungan seperti pemanasan global, pengelolaan sampah, hingga krisis pangan dan air bersih. Untuk menambah wawasan ide penelitian, mereka mendatangi langsung sumber ilmu dengan outing ke Kebun Hanif di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Di sana para siswa belajar dan mengenal sistem pertanian dan pengolahan bahan hasil pertanian yang dilakukan terpadu antara pengelolaan sampah, air, dan perternakan.

Ani Dahliana, salah satu pengajar di Sekolah Lanjutan SAI Sukabumi mengatakan penemuan ide penelitian yang berangkat dari temuan masalah dilakukan dua kelompok penelitian. Kelompok pertama terdiri dari tiga siswa yakni Izzatillah Nietama Al-Ula, Muhammad Salman Faaiq Musyafa, dan Yasmin Mumtazah. Sementara kelompok kedua terdiri dari dua anggota yaitu Kanaya Adika Naqisya dan Rhegis. Mereka masing-masing berusia 13 tahun. Penelitian dilakukan tiga bulan sejak Februari 2023.

Pasta gigi dari cangkang telur. | Foto: SAI SukabumiPasta gigi dari cangkang telur. | Foto: SAI Sukabumi

Kelompok pertama melakukan penelitian dengan tema "Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Menjadi Pasta Gigi Ramah Lingkungan dengan Tambahan Bunga Jotang (Spilanthes paniculate". Kelompok ini melakukan penelitian berdasarkan hasil wawancara dengan tim dapur SAI Sukabumi. Hasilnya, warga SAI Sukabumi rata-rata mengonsumsi telur sebanyak 9 kilogram per pekan dan limbah cangkang telur tersebut hanya dimasukkan ke komposter.

"Kelompok pertama ini juga melakukan observasi di daerah tempat tinggal mereka yaitu di Kampung Cijambe Girang RT 10/20 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat. Rata-rata penduduk di kampung itu setiap hari mengolah telur, sedangkan cangkangnya hanya dibuang ke tempat sampah dan tidak termanfaatkan dengan baik," kata Ani pada Jumat (7/7/2023).

Dari temuan itu, Ani mengatakan para siswa merujuk penelitian pada 2014 yang menyatakan cangkang telur tersusun dari 94 persen (CaCO3), 1 persen (CA3PO4), dan 4 persen sisanya adalah bahan organik. Kandungan kalsium karbonat atau CaCO3 yang tinggi dalam cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pasta gigi. Zat ini berfungsi menghilangkan sisa makanan yang menempel pada gigi dan membantu memutihkan warna gigi.

"Mereka bertiga mengatakan pasta gigi yang digunakannya memang masih mengandung senyawa kimia berbahaya sehingga dapat mencemari air dan tidak dapat terurai dalam air seperti jenis surfaktan. Alhasil, mereka menambahkan bunga jotang (Spilanthes paniculate) sebagai obat alami untuk sakit gigi. Selain membuat pasta gigi berbahan dasar cangkang telur yang ramah lingkungan, mereka juga memiliki tujuan memperkenalkan kebermanfaatan tanaman lokal sekitar yang jarang diketaui oleh banyak orang dan hanya dianggap tanaman liar atau gulma yang tidak dapat dimanfaatkan," kata Ani.

Baca Juga: Bersihkan Sungai Cimandiri, Pemkot Sukabumi Kampanyekan Beat Plastic Pollution

Ani pun mengungkapkan penelitian kedua yang dilakukan Kanaya Adika Naqisya dan Rhegis. Penelitian ini berangkat dari keresahan dua siswa tersebut terkait penumpukan sampah styrofoam di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Termasuk juga hampir seluruh wadah kemasan take away jajanan di wilayah Cisaat menggunakan stryrofoam seperti seblak, buah-buahan, dan lain-lain. Penggunaan styrofoam yang berlebih ini dinilai buruk bagi lingkungan.

Kanaya dan Rhegis merujuk penelitian tahun 2019 yang menyebutkan styrofoam memiliki sifat karsinogenik yang berbahaya karena bahan penyusunnya terbentuk dari polimer-polimer berbahan kimia aditif. Sementara di sisi lain, di sekitar sekolah mereka banyak persawahan yang berpotensi menghasilkan jerami yang cukup banyak saat masa panen. Jerami-jerami itu hanya dibakar dan belum dimanfaatkan dengan baik sehingga berdampak pada pencemaran udara dari polusi yang dihasilkan pembakaran tersebut.

Biofoam. | Foto: SAI SukabumiBiofoam. | Foto: SAI Sukabumi

"Mereka berdua juga merujuk penelitian (Karina Harry: 2021), ternyata jerami dapat dimanfaatkan menjadi biofoam sebagai pengganti styrofoam buah, namun masih belum kedap air sehingga tidak bisa digunakan untuk makanan berkuah. Yang lebih menariknya, Kanaya dan Rhegis melakukan modifikasi biofoam dengan tambahan kulit jagung yang terinspirasi dari bungkus wajit tahan air sehingga mereka melakukan penelitian berjudul "Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa) dan Kulit Jagung (Zea mays) Menjadi Biofoam sebagai Pengganti Styrofoam". Produk penelitian Kanaya dan Rhegis ternyata membuahkan hasil karena biofoam yang mereka buat tahan terhadap air hingga satu jam, meski masih perlu penyempurnaan produk seperti bentuk dan ketebalan yang belum konsisten," ujar Ani.

Dua kelompok penelitian tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak di antaranya para orang tua, sekolah, dan lainnya. Mereka sangat bangga terhadap pencapaian siswa karena di usianya yang terbilang masih muda yaitu 13 tahun, dapat melakukan penelitian. Sementara para orang tua mengaku baru melakukan penelitian saat di bangku perkuliahan.

"Apresiasi dan rasa bangga juga disampaikan Bapak Roni sebagai pelaksana di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi Bidang Pemberdayaan. Beliau menyatakan rasa bangganya terhadap siswa-siswi Sekolah Lanjutan Sekolah Alam Indonesia Sukabumi yang melakukan penelitian di usia sangat muda dan produk penelitian tersebut menjadi salah satu solusi terkait permasalahan lingkungan yang saat ini dihadapi bersama. Beliau pun berpesan dan mendukung secara penuh untuk agar tetap semangat dalam mengembangkan produk penelitian sehingga bisa dinikmati orang banyak. Produk penelitian dua kelompok siswa ini rencananya akan dijadikan salah satu percontohan untuk sekolah lain," kata Ani.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Mewujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa