SUKABUMIUPDATE.com - Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus) menjadi salah satu flora unik yang diketahui tumbuh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Hal tersebut sempat diungkapkan pihak TNGGP dalam salah satu unggahan di akun Instagram resmi mereka @bbtn_gn_gedepangrango pada 13 Juni 2023 yang memperlihatkan gambar jamur tudung pengantin tersebut.
“#SobatGepang apa kabarnya nih? Boleh ya, mimin spill kekayaan keanekaragaman hayati TNGGP khususnya potensi flora. Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus). jamur satu ini memiliki aroma sedikit berbau bangkai. Hal tersebut berguna untuk menarik perhatian serangga seperti lalat atau ngengat agar hinggap dan membantu menyebarkan spora”. tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Mungkin banyak yang belum mengenal jamur unik satu ini. Apakah jamur ini hanya tumbuh di TNGGP serta bagaimana ciri fisiknya?
Baca Juga: Mengenal Burung Julang Emas, Hewan Eksotis Penghuni Margasatwa Cikepuh Sukabumi
Melansir dari laman tnbukitduabelas.id, Phallus indusiatus adalah spesies jamur yang termasuk dalam famili Phallaceae. Ini ditandai dengan penampilannya yang khas dan fitur unik.
Phallus indusiatus memiliki tubuh buah berbentuk lingga yang dapat tumbuh hingga setinggi 15-30 sentimeter (6-12 inci). Tutup atau kepala jamur berbentuk lonceng dan biasanya ditutupi dengan massa spora berlendir berwarna coklat zaitun atau coklat kehijauan. Tutupnya melekat pada tangkai, yang berongga, putih, dan tebalnya bisa mencapai 3 sentimeter (1,2 inci).
Salah satu ciri paling khas dari Phallus indusiatus adalah struktur halus, berenda, seperti rok yang disebut indusium. Indusium adalah selaput, cincin terjumbai yang menggantung dari bagian atas tangkai jamur dan menutupi sebagian tutupnya. Itu menyerupai kerudung atau rok dan memberi jamur itu nama umumnya.
Indusium berwarna putih atau berwarna krem dan sering dibatasi atau dihiasi dengan pola tanda-tanda gelap.
Habitat dan Distribusi: Phallus indusiatus ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Baca Juga: Mengenal Anggrek Ki Aksara, Flora Langka yang Ada di Hutan Gunung Gede Pangrango
Biasanya ditemukan tumbuh di tanah di serasah daun, hutan, padang rumput, dan rumpun bambu. Jamur ini memiliki asosiasi mikoriza dengan berbagai jenis pohon, membentuk hubungan yang saling menguntungkan dimana jamur membantu pohon dalam penyerapan nutrisi sekaligus menerima gula dari akar pohon.
Seperti jamur lainnya, Phallus indusiatus bereproduksi melalui produksi spora. Massa spora berlendir ditutupnya menarik serangga, terutama lalat, yang membantu penyebaran spora.
Serangga terpikat oleh bau busuk yang dikeluarkan oleh jamur, yang berbau seperti daging busuk. Saat serangga memakan massa spora, mereka secara tidak sengaja mengambil dan membawa spora ke lokasi baru, memfasilitasi penyebaran dan kolonisasi jamur.
Apakah Jamur Ini Bisa Dimakan
Melansir dari laman wiki.nus.edu.sg, Phallus indusiatus zaman dulu dianggap sebagai kelezatan di beberapa negara Asia, khususnya dalam masakan Cina. Tubuh buah muda digunakan dalam berbagai hidangan, dan sering dikeringkan untuk digunakan di masa mendatang. Jamur memiliki rasa yang ringan dan tekstur yang keras.
Baca Juga: Hari Keanekaragaman Hayati, Mengenal Sederet Hewan Terancam Punah yang Ada di Sukabumi
Dalam pengobatan tradisional China, Phallus indusiatus dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Diperkirakan untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan fungsi ginjal, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ilmiah tentang khasiat obat Phallus indusiatus masih terbatas.
Jadi kalau menemukan jamur jenis ini sebaiknya tidak mengganggunya dan mengonsumsinya karena penelitian mengenai jamur jenis ini masih terbatas.