SUKABUMIUPDATE.com - Penyalahgunaan narkoba terus menjadi masalah serius di seluruh Dunia. Berbagai cara telah dilakukan untuk menghentikan peredaran obat-obatan terlarang tersebut, namun hal itu belum berhasil.
Salah satu obat terlarang yang ramai dibahas adalah Captagon. Menlansir dari Aljazeera Captagon adalah nama merek obat perangsang bernama fenethylline. Obat ini awalnya pertama diproduksi oleh perusahaan Jerman Degussa Pharma GruppeIni.
Tablet captagon mengandung fenetylline, obat sintetis dari keluarga phenethylamine yang juga termasuk amfetamin.
Pada tahun 1986, fenetylline dimasukkan dalam Jadwal II Konvensi PBB tentang Zat Psikotropika 1971, dan sebagian besar negara menghentikan penggunaan Captagon. Badan Kontrol Narkotika Internasional mengatakan pada 2011 bahwa tidak ada negara yang memproduksi fenetylline sejak 2009.
Baca Juga: 9 Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat TBC dan Asma
Saat produksi resmi dihentikan, beberapa stok yang tersisa diselundupkan dari Eropa Timur, khususnya Bulgaria, ke Timur Tengah.
Akhirnya, tablet palsu baru berlabel Captagon diproduksi pada 1990-an hingga awal 2000-an di Bulgaria, menurut laporan 2018 oleh Pusat Pemantauan Narkoba dan Kecanduan Narkoba Eropa. Narkoba tersebut kemudian diselundupkan ke luar negeri oleh jaringan kriminal Balkan dan Turki ke Jazirah Arab.
Awalnya Captagon dibuat sebagai obat resep untuk mengobati narkolepsi, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan depresi.
Namun, Captagon juga dikaitkan dengan penggunaan dan penyalahgunaan obat-obatan dan menjadi terkenal sebagai "obat pesta" di Timur Tengah, khususnya di negara-negara teluk seperti Lebanon dan Suriah. Obat itu juga dikenal sebagai "obat jihad" karena dilaporkan digunakan oleh para pejuang di zona konflik.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Biduran yang Ampuh Atasi Gatal-gatal Kulit
Mengutip dari ojp.gov, Captagon diyakini dapat meningkatkan energi, fokus, dan kewaspadaan, serta dapat menimbulkan perasaan euforia. Ini diklasifikasikan sebagai stimulan dan termasuk dalam kelas obat amfetamin, yang berarti memiliki efek yang mirip dengan amfetamin lain seperti metamfetamin dan dextroamphetamine.
Efek ini termasuk peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, penurunan nafsu makan, dan peningkatan kesadaran.
Penting untuk dicatat bahwa Captagon adalah obat terlarang di banyak negara karena potensi penyalahgunaan dan kecanduannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan fenetillin sebagai zat Jadwal I, yang menunjukkan bahwa zat tersebut berpotensi tinggi untuk disalahgunakan dan tidak dapat digunakan secara medis.
Baca Juga: Hukum Laki-laki Pakai Susuk untuk Obat Kuat Menurut Islam, Pelet Istri Orang?
Selain itu, fenetillin telah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk masalah kardiovaskular, ketergantungan psikologis, dan potensi neurotoksisitas.