Terbesar di Asia, Satelit Indonesia SATRIA-1 Jangkau 150 Ribu Layanan Publik

Rabu 28 Juni 2023, 11:30 WIB
Nobar Peluncuran Satelit SATRIA-1 Milik RI di Amerika (19/6/2023) | SATRIA-1 Mampu Jangkau 150 Ribu Layanan Publik jadi Satelit Terbesar di Asia,  (Sumber : menpan.go.id/AmiriYandi)

Nobar Peluncuran Satelit SATRIA-1 Milik RI di Amerika (19/6/2023) | SATRIA-1 Mampu Jangkau 150 Ribu Layanan Publik jadi Satelit Terbesar di Asia, (Sumber : menpan.go.id/AmiriYandi)

SUKABUMIUPDATE.com - Satelit pertama Indonesia, SATRIA-1 resmi diluncurkan pada Senin, 19 Juni 2023 lalu di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Tak hanya itu, peluncuran Satelit SATRIA-1 milik Indonesia ini juga menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan Elon Musk.

SATRIA-1 adalah satelit multifungsi pertama yang dimiliki pemerintah Indonesia dan memiliki kapasitas terbesar di Asia. 

Yuk, mengenal SATRIA-1, Satelit Indonesia Terbesar di Asia sekaligus terbesar ke-5 di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber!

Mengenal SATRIA-1, Satelit Indonesia Terbesar di Asia

Ilustrasi. Satelit SATRIA-1 milik Indonesia telah berhasil diluncurkan ke orbit untuk meratakan akses internet di area 3T | Foto: PixabayIlustrasi. Satelit SATRIA-1 milik Indonesia telah berhasil diluncurkan ke orbit untuk meratakan akses internet di area 3T | Foto: Pixabay

SATRIA-1 adalah Satelit Indonesia yang memiliki kepanjangan Satelit Republik Indonesia. SATRIA-1 merupakan titik sejarah Indonesia di dunia telekomunikasi. Ya, berkat SATRIA-1, akhirnya Indonesia sukses menjadi negara yang memiliki satelit multifungsi terbesar di Asia sekaligus nomor lima di dunia.

Kapasitas satelit SATRIA-1 adalah 150 Gbps, berbeda dengan Satelit Indonesia sebelumnya yang hanya memiliki kapasitas rata-rata di bawah 100 Gbps. Dengan total kapasitas tersebut, setiap titik layanan akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sampai 1 Mbps.

Proyek SATRIA-1 sendiri adalah hasil Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yakni antara Kementerian Komunikasi dan Informastika (Kominfo) dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melalui anak usahanya PT Satria Nusantara Tiga. Nilai kontrak proyek Satelit Indonesia ini mencapai angka sekitar Rp 8 triliun.

Baca Juga: Jejak Ponpes Al Zaytun di Cisaat Sukabumi, Panji Gumilang Diduga Islamophobia

SATRIA-1 akan memberikan koneksi terhadap lebih kurang 150.000 titik layanan publik mencakup didalamnya 93.900 titik sekolah, 47.900 titik kantor desa/kelurahan/kecamatan, 3.700 titik puskesmas, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya, 3.900 titik kantor administrasi pertahanan dan keamana.

Melansir laman kominfo.go.id, operasional dari satelit SATRIA-1 juga didukung 1 stasiun bumi atau Gateway, antara lain Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

SATRIA-1 memungkinkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH), dalam hal ini langsung ke lokasi kantor pelayanan publik. Teknologi satelit cocok untuk lokasi remote seperti kantor pemerintahan dan sekolah yang ada di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Penyediaan akses internet Satelit langsung yang bisa diterima melalui V-SAT menjadi solusi karena instalasi perangkat internet berbasis satelit relatif lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan BTS atau jaringan kabel serat optik.

Adapun untuk menggunakan akses internet langsung dari satelit, diperlukan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT). Sebut saja sebagai antena parabola kecil yang menggunakan satelit untuk jalur komunikasi atau terminal telekomunikasi satelit.

Umumnya Antena VSAT berdiameter antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun ada juga antena VSAT besar dengan panjang 3 s.d. 6 meter.

Dengan operasi transmisi lewat udara, memungkinkan layanan SATRIA-I menjangkau cakupan wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Cakupan layanan yang luas diprediksi mampu mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, lembah dan ngarai.

SATRIA-1 menjadi salah satu solusi pemerintah untuk melengkapi jangkauan BTS 4G dan Jaringan Kabel Serat Optik Palapa Ring. Sebelumnya, Pemerintah meminjam kapasitas internet satelit dari lima perusahaan sambil menunggu SATRIA-1 siap operasional.

Rencananya, Satelit SATRIA-1 ditargetkan mulai beroperasi paling cepat pada Desember 2023 atau selambat-lambatnya Januari 2024.

Menarik diketahui, ternyata ada sosok wanita hebat dibalik pembuatan Satelit Indonesia bernama SATRIA-1 ini. Ia adalah Adipratnia Satwika Asmady, engineer Indonesia yang berhasil menyelesaikan proyek pembuatan Satelit bernama SATRIA-1.

Profil Adipratnia Satwika Asmady, Engineer Dibalik Satelit SATRIA-1

Adipratnia Satwika Asmady, Pencipta Satelit SATRIA-1 Milik RIAdipratnia Satwika Asmady, Pencipta Satelit SATRIA-1 Milik RI

Adipratnia Satwika Asmady, adalah nama lengkap dari seorang engineer wanita Indonesia yang akrab disapa Nia. Nia mengemban amanah dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) untuk menggarap proyek SATRIA-1.

Di proyek SATRIA-1, Nia berperan dalam proyek Satelit SATRIA-1 mulai dari perancangan, pembuatan hingga pengoperasian.

Nia Asmady harus bolak-balik Indonesia-Prancis selama menggarap Project Manager SATRIA-1. Ini karena SATRIA-1 diproduksi oleh perusahaan asal Prancis, Thales Alenia Space (TAS).

Kurang lebih 3 tahun, proses produksi satelit SATRIA-1 dikerjakan oleh Nia dan rekan-rekannya. Yakni dimulai dari tahun 2020 sebelum selesai produksi dan dikirim ke Florida, AS pada Juni 2023 tahun ini.

Adipratnia Satwika Asmady lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1993. Anak kedua dari pasangan Asmady Parman dan Adiyatwati Adiwoso ini memiliki latar belakang pendidikan S1 dan S2 di Aerospace Engineering California Polytechnic State University.

Adapun PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) adalah perusahaan pertama yang mengawali rintisan karir Nia di dunia kerja. Sejak bergabung pada tahun 2017, Nia langsung diikutsertakan dalam proyek satelit yang ditangani PSN, SATRIA-1.

Kesuksesan karir Nia yang cemerlang juga berhasil ia torehkan pada tahun 2019. Saat itu, Nia terlibat dalam pembuatan satelit Nusantara-1 (N1). Namun, karena adanya kendala financial proyek, Nia dipindahkan untuk membuat SATRIA-1.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak