Mengenal Anggrek Ki Aksara, Flora Langka yang Ada di Hutan Gunung Gede Pangrango

Selasa 13 Juni 2023, 13:45 WIB
Anggrek Ki Aksara menjadi salah satu tanaman langka yang tumbuh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango | Foto: Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango

Anggrek Ki Aksara menjadi salah satu tanaman langka yang tumbuh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango | Foto: Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango

SUKABUMIUPDATE.com - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menjadi salah satu taman nasional yang memiliki keanekaragaman hayati cukup melimpah mulai dari hewan hingga tanaman langka.

Salah satu tanaman langka yang tumbuh di taman nasional ini yaitu Anggrek Ki Aksara yang juga biasa disebut dengan anggrek tanah.

Tanaman ini merupakan salah satu tanaman langka yang dilindungi. Melansir dari laman lindungihutan.com, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: p.106/menlhk/setjen/kum.1/12/2018. Jenis anggrek tersebut juga berstatus Appendix II sehingga harus dijaga kelestariannya.

Baca Juga: Mengenal Burung Julang Emas, Hewan Eksotis Penghuni Margasatwa Cikepuh Sukabumi

Bunga langka satu ini memiliki nama latin Marcodes petola. Alasan disebut anggrek ki aksara, sebab motif urat pada daunnya membentuk aksara atau tulisan, dan diketahui jika urat pada daun tanaman ini akan tampak menyala saat malam hari.

Anggrek Ki Aksara berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Anggrek ini terkenal karena keindahan bunganya yang unik dan corak daunnya yang menarik.

Macodes petola memiliki daun-daun yang panjang dan melengkung dengan warna hijau tua yang berkilau.

Bunga-bunganya muncul dari pangkal daun dan memiliki warna kuning atau hijau pucat dengan bintik-bintik merah atau cokelat gelap.

Baca Juga: Sang Garuda Muda, Anak Elang Jawa Lahir di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Di Indonesia sendiri tanaman langka ini bisa ditemukan di pulau Jawa yaitu di daerah dengan ketinggian 100—800 meter di atas permukaan laut.

Ciri Anggrek Ki Aksara (Macodes petola)

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri umum anggrek Ki Aksara.

1. Daun

Macodes petola memiliki daun-daun yang panjang, tipis, dan melengkung. Daun-daun ini seringkali memiliki warna hijau tua yang berkilau dan memiliki pola corak yang menarik. Pola tersebut bisa berupa garis-garis, bintik-bintik, atau urat-urat yang kontras.

Baca Juga: Bahaya! 5 Jalur Ilegal Pendakian Gunung Gede Pangrango di Sukabumi

2. Bunga

Bunga Macodes petola muncul dari pangkal daun, dekat bagian dasar tanaman. Bunga-bunganya relatif kecil dengan warna kuning atau hijau pucat.

Bunga tersebut juga sering memiliki bintik-bintik merah atau cokelat gelap yang kontras di tepi atau bagian tengahnya. Bentuk bunga ini dapat menyerupai lidah mertua, yang memberi nama lain pada tanaman ini.

3. Habitat alami

Macodes petola merupakan anggrek epifit yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Mereka tumbuh di hutan-hutan lebat, terutama di tempat-tempat yang agak teduh dan lembap.

Baca Juga: Hari Penyu Sedunia, Mari Mengenal Penyu Hijau yang Jadi Ikon Kabupaten Sukabumi

4. Kondisi lingkungan untuk tumbuh

Macodes petola membutuhkan kondisi tumbuh yang mirip dengan habitat alaminya. Mereka memerlukan cahaya yang cukup, tetapi harus dihindari dari sinar matahari langsung yang terlalu terik.

Suhu yang ideal untuk pertumbuhan mereka adalah sekitar 18-25 derajat Celsius. Mereka juga membutuhkan kelembaban udara yang tinggi, dan penyemprotan air secara teratur atau penggunaan pelembab udara dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.

Itulah ulasan seputar bunga anggrek Ki Aksara, salah satu tanaman langka yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat21 Februari 2025, 09:00 WIB

Diabetes: Metode Pengobatan Raw Food Terapi untuk Mengelola Gula Darah

Diabetes, cara mengobati dan mengelola gula darah.
Diabetes, cara mengobati dan mengelola gula darah. (Sumber : freepik.com/@pikselmentah.com)
Sehat21 Februari 2025, 08:00 WIB

Sederet Gejala Morning Sickness yang Bisa Dialami Ibu Hamil di Trimester Pertama

Meskipun tidak nyaman, morning sickness umumnya tidak berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Ilustrasi. Gejala Morning Sickness yang Bisa Dialami Ibu Hamil di Trimester Pertama (Sumber : Freepik)
Nasional21 Februari 2025, 07:26 WIB

Luhut Sebut Indonesia Tak Gelap, Benarkah? Ini Faktanya

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang berada dalam era kegelapan. Namun, data menunjukkan tingginya pengangguran, kemiskinan, PHK, dan maraknya judi online.
Pernyataan Luhut yang menepis anggapan Indonesia dalam kegelapan menuai perhatian. Data menunjukkan tingginya pengangguran, kemiskinan, PHK, dan maraknya judi online. Benarkah Indonesia baik-baik saja? (Sumber : Instagram/@luhut.pandjaitan)
Food & Travel21 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Pempek Kerupuk, Camilan Unik Disiram Kuah Cuko yang Menggugah Selera!

Pempek kerupuk yang praktis dan lezat ini bisa untuk dinikmati sebagai camilan gurih dirumah.
Ilustrasi. Resep Pempek Kerupuk, Camilan Unik Disiram Kuah Cuko yang Menggugah Selera! (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Science21 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 21 Februari 2025, Pagi Berawan dan Siang Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 21 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 30 Januari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@RobertFrw).
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)