10 Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat, Cek Bahan Alam dan Amati Benda Langit!

Selasa 23 Mei 2023, 12:00 WIB
10 Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat, Cek Bahan Alam dan Amati Benda Langit! | Foto: Dok/SU

10 Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat, Cek Bahan Alam dan Amati Benda Langit! | Foto: Dok/SU

SUKABUMIUPDATE.com - Ada cara meramal cuaca tanpa alat yang bisa dilakukan. Beberapa orang yang kerap menggunakannya biasanya mereka yang yang bekerja sebagai nelayan, pelaut, petani dan pendaki gunung.

Alasan cara meramal tanpa alat digunakan karena memang keterbatasan teknologi. Alhasil beberapa orang memanfaatkan alam sekitar untuk meramal cuaca.

Ya, meskipun ada lembaga khusus yang dikelola pemerintah untuk memprediksi cuaca, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), metode penentuan kondisi alam tetap diperlukan sebagai ilmu dasar untuk bertahan hidup.

Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat

Dihimpun dari laman Australia Geographic dan The Dyrt via Tempo, berikut beberapa cara meramal cuaca dengan bahan alam sekitar yang ditemukan di alam atau dengan cara mengamati perubahan benda-benda langit.

Ringkasan 10 cara meramal cuaca dengan bahan alam termasuk dengan mengamati benda langit, diantaranya:

  1. Perhatikan Hewan Liar
  2. Lihat Kelopak Bunga
  3. Manfaatkan Biji Pinus
  4. Dengarkan Ritme Tubuh
  5. Lihat Gerakan Asap
  6. Ukuran dan Bentuk Awan
  7. Durasi Petir dan Guntur
  8. Warna Langit
  9. Amati Bulan
  10. Bernapas Dalam-dalam

Baca Juga: 6 Rekomendasi Toko Baju Murah di Sukabumi, Buka Setiap Hari!

Simak penjelasannya berikut ini:

1. Perhatikan Hewan Liar

Indera satwa cenderung lebih selaras dengan indikator cuaca alami dibandingkan manusia. Contohnya pada semut yang akan membangun bukit dengan sisi lebih curam saat akan hujan dan sapi akan berkumpul sebelum badai.

Jumlah kicauan jangkrik selama 14 detik ditambah angka 40 akan menunjukkan suhu udara dalam satuan Fahrenheit, misalnya 30+40=70 derajat Fahrenheit (21,1 derajat Celcius).

2. Lihat Kelopak Bunga

Beberapa jenis bunga, seperti Dandelion dan Tulip akan menutup kelopaknya di malam hari atau disebut dengan nyctinasty.

Jika kelopaknya tidak membuka kembali di pagi hari, maka kemungkinan hujan bakal turun. Para ilmuwan meyakini fenomena ini karena flora-flora itu sedang melindungi serbuk sari dari air.

3. Manfaatkan Biji Pinus

Mengamati biji pinus menjadi salah satu cara meramal cuaca tanpa alat yang mudah. Bentuk kerucut pada pinus berfungsi sebagai higrometer (alat penunjuk tingkat kelembaban udara) alami.

Sisik pada biji tersebut akan membuka saat kering supaya angin dapat membawa dan menyebarkannya. Sementara saat ada uap air (menjelang hujan), biji pinus akan menyegel otomatis alias menutup.

4. Dengarkan Ritme Tubuh

Badai yang mendekat dapat dirasakan oleh tubuh manusia. Barometer (pengukur tingkat tekanan udara) alami bisa dilihat dari rambut yang berubah menjadi sangat keriting.

Penderita radang sendi juga mampu mendeteksi cuaca karena mengeluhkan nyeri saat tekanan udara turun.

5. Lihat Gerakan Asap

Selama cuaca cerah, udara atau asap dari berbagai aktivitas manusia akan terus naik ke langit. Sebelum hujan, tekanan udara menjadi rendah, sehingga asap akan berputar-putar dan akhirnya turun.

Kelembaban udara sebelum badai akan meningkat dan menempel pada partikel asap, akibatnya asap terbebani dan jatuh ke tanah.

6. Ukuran dan Bentuk Awan

Memperhatikan ukuran dan bentuk awan juga menjadi alternatif cara meramal cuaca tanpa alat. Awan Mammatus yang identik dengan bentuk menggembung menjadi pertanda badai petir.

Awan Cirrus yang berwujud tipis dan berserabut juga dianggap sebagai awal badai atau hujan. Altocumulus yang nampak seperti sisik ikan disebut sebagai gejala awal hujan yang diduga akan berlangsung seharian.

7. Perhatikan durasi Petir dan Guntur

Berdasarkan informasi dari Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat, memperkirakan jarak petir dapat dilakukan dengan menghitung jumlah detik antara melihat kilat dan mendengar guntur.

Kemudian hasil pengamatan tersebut dibagi dengan angka lima. Misalnya, bunyi guntur setelah kilat adalah lima detik, maka jarak petir 5:5=1 mil.

8. Warna Langit

Matahari bersinar dari sudut rendah dan bergerak melalui atmosfer tebal berisi uap air serta debu. Saat matahari terbit dan langit memerah, maka ada uap air di udara sehingga cahaya dihamburkan.

Artinya, badai sedang bergerak dari barat ke timur. Sebaliknya, ketika langit memerah di sore hari berarti menunjukkan cuaca membaik dari barat.

9. Mengamati Bulan

Perubahan tekanan udara menjadi lebih rendah menunjukkan kemungkinan terjadinya hujan.

Imbasnya, debu di atmosfer akan nampak berkurang dan bulan terlihat lebih cerah serta tajam. Pertanda hujan lainnya ialah munculnya cincin atau halo di sekitar bulan atau biasa dikenal dengan istilah Lunar Corona.

10. Bernapas Dalam-dalam

Luangkan waktu untuk berdiam diri dan mencium aroma bunga. Kelembaban udara sebelum hujan akan memperkuat aroma alami di lingkungan sekitar.

Selain itu, cara meramal cuaca tanpa alat juga bisa dilakukan dengan mencium bau kompos atau limbah alami yang dihasilkan tanaman selama perubahan tekanan udara.

SUMBER: TEMPO.CO | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)