SUKABUMIUPDATE.com - Polusi plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang disebabkan oleh penumpukan sampah plastik seperti di lautan, sungai bahkan hutan.
Plastik sendiri merupakan bahan yang sulit terurai secara alami, sehingga limbah plastik yang dibuang sembarangan dapat bertahan dalam lingkungan hingga waktu berabad-abad.
Polusi plastik memiliki dampak serius pada lingkungan. Ketika plastik masuk ke lingkungan, misalnya ke lautan, ia dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengancam kehidupan satwa laut.
Baca Juga: Teror Mikroplastik di balik Kemasan Botol dan Gelas Plastik AMDK yang Diminum Sehari-hari
Hewan-hewan seperti burung, ikan, penyu, dan mamalia laut dapat terperangkap atau memakan sampah plastik yang dapat mengakibatkan cedera, keracunan, atau bahkan kematian.
Salah satu sumber utama polusi plastik yaitu berasal dari limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik.
Selain itu masih banyaknya plastik sekali pakai, seperti kantong belanja, botol minuman, sedotan, dan wadah makanan yang berakhir sebagai sampah setelah digunakan.
Selain itu, limbah plastik dari industri, seperti kemasan produk, juga berkontribusi pada polusi plastik.
Baca Juga: 46 Ribu Ton Sampah, KLHK: Perbesar Kemasan AMDK untuk Cegah Polusi Plastik
Dampak Buruk Polusi Plastik
Polusi plastik memiliki dampak buruk yang luas terhadap lingkungan, manusia, dan kehidupan satwa. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh polusi plastik yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Kerusakan ekosistem
Polusi plastik mengakibatkan kerusakan ekosistem di darat dan di laut. Plastik yang mencemari sungai, danau, dan lautan dapat menyebabkan perubahan dalam struktur ekosistem dan mengganggu keseimbangan alaminya.
Hewan-hewan dan tanaman yang hidup di lingkungan tersebut dapat menderita akibat plastik yang memasuki rantai makanan mereka.
Baca Juga: Danone Kembali Raih Predikat Produsen Sampah Plastik AMDK Terbesar di Indonesia
2. Ancaman bagi satwa laut
Satwa laut seperti burung, penyu, ikan, dan mamalia laut dapat terperangkap dalam sampah plastik atau memakan plastik yang mereka anggap sebagai makanan.
Ini dapat menyebabkan cedera fisik, keracunan, gangguan pencernaan, dan bahkan kematian pada satwa laut. Beberapa spesies bahkan terancam punah akibat polusi plastik.
3. Timbulnya bahaya mikroplastik dalam rantai makanan
Plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan. Organisme laut yang lebih kecil memakan mikroplastik, dan kemudian dimangsa oleh organisme yang lebih besar. Ini berarti mikroplastik dapat mencapai manusia melalui konsumsi makanan laut.
Baca Juga: Banyak Sampah Plastik di Laut, Tantangan dan Potensi Minapolitan di Sukabumi
Dampak jangka panjang dari mikroplastik pada kesehatan manusia masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada kekhawatiran tentang potensi keracunan dan gangguan kesehatan.
4. Pencemaran air minum
Plastik juga telah ditemukan dalam air minum, baik dalam bentuk partikel plastik maupun serat. Ini berarti bahwa bahkan air minum yang dianggap aman dan berkualitas tinggi juga tercemar dengan plastik, yang berpotensi memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia.
Baca Juga: Ratusan Ikan di Laut yang Sering Dikonsumsi Manusia Makan Sampah Plastik
5. Kerugian ekonomi
Polusi plastik juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Industri pariwisata dan sektor perikanan dapat terkena dampak negatif karena kerusakan ekosistem dan penurunan populasi satwa laut akibat polusi plastik. Selain itu, biaya pengelolaan limbah plastik yang tinggi juga menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat.
6. Perubahan iklim
Pembuatan plastik dari bahan baku fosil, seperti minyak bumi, menyebabkan emisi gas rumah kaca. Produksi, transportasi, dan pembuangan limbah plastik berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.