6 Dampak Mengerikan Polusi Plastik Bagi Kehidupan, Bisa Sebabkan Perubahan Iklim

Sabtu 20 Mei 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi. Ada banyak fakta menarik tentang plastik yang harus diketahui seperti berbahayannya sampah plastik bagi lingkungan | Foto: Pixabay/Stux

Ilustrasi. Ada banyak fakta menarik tentang plastik yang harus diketahui seperti berbahayannya sampah plastik bagi lingkungan | Foto: Pixabay/Stux

SUKABUMIUPDATE.com - Polusi plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang disebabkan oleh penumpukan sampah plastik seperti di lautan, sungai bahkan hutan.

Plastik sendiri merupakan bahan yang sulit terurai secara alami, sehingga limbah plastik yang dibuang sembarangan dapat bertahan dalam lingkungan hingga waktu berabad-abad.

Polusi plastik memiliki dampak serius pada lingkungan. Ketika plastik masuk ke lingkungan, misalnya ke lautan, ia dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengancam kehidupan satwa laut.

Baca Juga: Teror Mikroplastik di balik Kemasan Botol dan Gelas Plastik AMDK yang Diminum Sehari-hari

Hewan-hewan seperti burung, ikan, penyu, dan mamalia laut dapat terperangkap atau memakan sampah plastik yang dapat mengakibatkan cedera, keracunan, atau bahkan kematian.

Salah satu sumber utama polusi plastik yaitu berasal dari limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik.

Selain itu masih banyaknya plastik sekali pakai, seperti kantong belanja, botol minuman, sedotan, dan wadah makanan yang berakhir sebagai sampah setelah digunakan.

Selain itu, limbah plastik dari industri, seperti kemasan produk, juga berkontribusi pada polusi plastik.

Baca Juga: 46 Ribu Ton Sampah, KLHK: Perbesar Kemasan AMDK untuk Cegah Polusi Plastik

Dampak Buruk Polusi Plastik

Polusi plastik memiliki dampak buruk yang luas terhadap lingkungan, manusia, dan kehidupan satwa. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh polusi plastik yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Kerusakan ekosistem

Polusi plastik mengakibatkan kerusakan ekosistem di darat dan di laut. Plastik yang mencemari sungai, danau, dan lautan dapat menyebabkan perubahan dalam struktur ekosistem dan mengganggu keseimbangan alaminya.

Hewan-hewan dan tanaman yang hidup di lingkungan tersebut dapat menderita akibat plastik yang memasuki rantai makanan mereka.

Baca Juga: Danone Kembali Raih Predikat Produsen Sampah Plastik AMDK Terbesar di Indonesia

2. Ancaman bagi satwa laut

Satwa laut seperti burung, penyu, ikan, dan mamalia laut dapat terperangkap dalam sampah plastik atau memakan plastik yang mereka anggap sebagai makanan.

Ini dapat menyebabkan cedera fisik, keracunan, gangguan pencernaan, dan bahkan kematian pada satwa laut. Beberapa spesies bahkan terancam punah akibat polusi plastik.

3. Timbulnya bahaya mikroplastik dalam rantai makanan

Plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan. Organisme laut yang lebih kecil memakan mikroplastik, dan kemudian dimangsa oleh organisme yang lebih besar. Ini berarti mikroplastik dapat mencapai manusia melalui konsumsi makanan laut.

Baca Juga: Banyak Sampah Plastik di Laut, Tantangan dan Potensi Minapolitan di Sukabumi

Dampak jangka panjang dari mikroplastik pada kesehatan manusia masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada kekhawatiran tentang potensi keracunan dan gangguan kesehatan.

4. Pencemaran air minum

Plastik juga telah ditemukan dalam air minum, baik dalam bentuk partikel plastik maupun serat. Ini berarti bahwa bahkan air minum yang dianggap aman dan berkualitas tinggi juga tercemar dengan plastik, yang berpotensi memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia.

Baca Juga: Ratusan Ikan di Laut yang Sering Dikonsumsi Manusia Makan Sampah Plastik

5. Kerugian ekonomi

Polusi plastik juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Industri pariwisata dan sektor perikanan dapat terkena dampak negatif karena kerusakan ekosistem dan penurunan populasi satwa laut akibat polusi plastik. Selain itu, biaya pengelolaan limbah plastik yang tinggi juga menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat.

6. Perubahan iklim

Pembuatan plastik dari bahan baku fosil, seperti minyak bumi, menyebabkan emisi gas rumah kaca. Produksi, transportasi, dan pembuangan limbah plastik berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak