SUKABUMIUPDATE.com - Paus Balin (baleen) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan paus yang termasuk dalam infraordo Mysticeti. Paus baleen dikenal juga sebagai paus berambut karena memiliki sesuatu seperti rambut di mulutnya.
Rambut yang disebut balin ini berfungsi sebagai penyaring ikan-ikan kecil, udang hingga plankton yang masuk kedalam mulutnya bersama air laut dan mengeluarkan sisa-sisa air laut tadi sehingga di dalam mulutnya hanya tersisa makanan.
Untuk lebih mengenal salah satu hewan laut terbesar ini berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Paus Balin menurut yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Mengenal Burung Julang Emas, Hewan Eksotis Penghuni Margasatwa Cikepuh Sukabumi
Makanan Paus Balin (Baleen)
Paus baleen merupakan hewan laut pemakan plankton dan makanan kecil lainnya. Mereka menggunakan balin mereka untuk menyaring makanan dari air laut.
Paus baleen mungkin melakukan makanan dengan cara yang berbeda, misalnya dengan meluncur di sepanjang sekeliling kelompok makanan atau menyaring di dekat permukaan air.
Baca Juga: 9 Jenis Kucing Besar di Alam, Salah Satunya Menampakan Diri di Cicantayan Sukabumi
Ukuran Paus Balin (Baleen)
Paus ini memiliki ukuran yang bervariasi antara spesiesnya. Beberapa spesies, seperti paus biru, adalah hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi, dengan panjang mencapai sekitar 25-30 meter atau lebih.
Suara Paus baleen
Seperti kebanyakan jenis paus lain, Baleen juga menggunakan suara untuk komunikasi, navigasi, dan penemuan makanan. Meskipun suara mereka tidak sekuat atau sejelas suara paus gigi, mereka tetap menghasilkan berbagai jenis suara yang dapat didengar oleh sesama paus di sekitar mereka.
Baca Juga: Mengenal Paus Orca yang Muncul dan Berenang Bersama Penyelam di Sulawesi
Habitat Paus Balin (Baleen)
Paus baleen (Mysticeti) dapat ditemukan di berbagai habitat laut di seluruh dunia, baik di perairan hangat maupun dingin.
Mereka cenderung melakukan migrasi jarak jauh dalam pencarian makanan atau untuk tujuan perkembangbiakan. Habitat paus baleen tergantung pada spesiesnya.
Ancaman terhadap Paus Balin (Baleen)
1. Perburuan Komersial
Pada masa lalu, paus baleen menjadi sasaran perburuan komersial yang intensif. Mereka diburu karena minyak paus, dagingnya, dan produk-produk lainnya. Aktivitas perburuan tersebut telah mengurangi jumlah populasi paus baleen secara signifikan.
Baca Juga: Deretan Dampak Mengerikan Semakin Memanasnya Suhu Lautan Bagi Kehidupan Manusia
Meskipun perburuan komersial terhadap paus baleen sekarang dilarang di banyak negara, beberapa negara masih melanjutkan perburuan paus dengan dalih ilmiah atau tradisi budaya.
2. Perubahan Iklim
Perubahan iklim menyebabkan perubahan suhu laut, peningkatan tingkat asam laut, dan penurunan kelimpahan makanan di beberapa daerah. Paus baleen bergantung pada sumber daya makanan yang melimpah, seperti plankton dan krill. Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan makanan, migrasi, dan siklus reproduksi paus baleen.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Lautan, Tempat di Bumi yang Menyimpan Banyak Misteri
3. Penangkapan dalam Jaring Ikan
Paus baleen dapat terjebak secara tidak sengaja dalam jaring ikan yang ditujukan untuk menangkap ikan komersial lainnya.
Ini disebut sebagai penangkapan oleh-catch. Ketika terperangkap, paus baleen dapat menderita cedera serius atau mati karena tidak dapat mencari udara di permukaan.
4. Polusi Laut
Polusi laut, termasuk limbah industri, limbah pertanian, dan limbah plastik, memiliki dampak negatif pada paus baleen. Paus baleen dapat menghirup atau menelan polutan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan berdampak negatif pada sistem pernapasan dan reproduksi mereka.
Baca Juga: Ahli Kelautan: 15 Persen Pesisir Indonesia Terancam Tenggelam
5. Tabrakan dengan Kapal
Paus baleen sering berada di dekat jalur pelayaran kapal-kapal besar. Tabrakan dengan kapal-kapal tersebut dapat menyebabkan cedera serius atau kematian pada paus baleen. Kecepatan dan ukuran kapal dapat mengakibatkan dampak yang fatal bagi paus baleen yang terkena.
6. Perubahan Habitat
Perubahan manusia terhadap habitat laut, termasuk pembangunan pesisir, eksplorasi minyak dan gas, dan akustik bawah air yang intensif, dapat mengganggu pola migrasi dan perilaku paus baleen. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan makanan, menyebabkan stres, dan mempengaruhi keberlanjutan populasi mereka.