Mengenal Paus Balin, Raksasa Lautan Berambut Pemakan Flankton

Rabu 17 Mei 2023, 14:15 WIB
Paus Balin (Baleen) merupakan salah satu hewan laut terbesar yang cukup unik dari beberapa jenis paus di Dunia | Foto: iStock

Paus Balin (Baleen) merupakan salah satu hewan laut terbesar yang cukup unik dari beberapa jenis paus di Dunia | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Paus Balin (baleen) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan paus yang termasuk dalam infraordo Mysticeti. Paus baleen dikenal juga sebagai paus berambut karena memiliki sesuatu seperti rambut di mulutnya.

Rambut yang disebut balin ini berfungsi sebagai penyaring ikan-ikan kecil, udang hingga plankton yang masuk kedalam mulutnya bersama air laut dan mengeluarkan sisa-sisa air laut tadi sehingga di dalam mulutnya hanya tersisa makanan.

Untuk lebih mengenal salah satu hewan laut terbesar ini berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Paus Balin menurut yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mengenal Burung Julang Emas, Hewan Eksotis Penghuni Margasatwa Cikepuh Sukabumi

Makanan Paus Balin (Baleen)

Paus baleen merupakan hewan laut pemakan plankton dan makanan kecil lainnya. Mereka menggunakan balin mereka untuk menyaring makanan dari air laut.

Paus baleen mungkin melakukan makanan dengan cara yang berbeda, misalnya dengan meluncur di sepanjang sekeliling kelompok makanan atau menyaring di dekat permukaan air.

Baca Juga: 9 Jenis Kucing Besar di Alam, Salah Satunya Menampakan Diri di Cicantayan Sukabumi

Ukuran Paus Balin (Baleen)

Paus ini memiliki ukuran yang bervariasi antara spesiesnya. Beberapa spesies, seperti paus biru, adalah hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi, dengan panjang mencapai sekitar 25-30 meter atau lebih.

Suara Paus baleen

Seperti kebanyakan jenis paus lain, Baleen juga menggunakan suara untuk komunikasi, navigasi, dan penemuan makanan. Meskipun suara mereka tidak sekuat atau sejelas suara paus gigi, mereka tetap menghasilkan berbagai jenis suara yang dapat didengar oleh sesama paus di sekitar mereka.

Baca Juga: Mengenal Paus Orca yang Muncul dan Berenang Bersama Penyelam di Sulawesi

Habitat Paus Balin (Baleen)

Paus baleen (Mysticeti) dapat ditemukan di berbagai habitat laut di seluruh dunia, baik di perairan hangat maupun dingin.

Mereka cenderung melakukan migrasi jarak jauh dalam pencarian makanan atau untuk tujuan perkembangbiakan. Habitat paus baleen tergantung pada spesiesnya.

Ancaman terhadap Paus Balin (Baleen)

1. Perburuan Komersial

Pada masa lalu, paus baleen menjadi sasaran perburuan komersial yang intensif. Mereka diburu karena minyak paus, dagingnya, dan produk-produk lainnya. Aktivitas perburuan tersebut telah mengurangi jumlah populasi paus baleen secara signifikan.

Baca Juga: Deretan Dampak Mengerikan Semakin Memanasnya Suhu Lautan Bagi Kehidupan Manusia

Meskipun perburuan komersial terhadap paus baleen sekarang dilarang di banyak negara, beberapa negara masih melanjutkan perburuan paus dengan dalih ilmiah atau tradisi budaya.

2. Perubahan Iklim

Perubahan iklim menyebabkan perubahan suhu laut, peningkatan tingkat asam laut, dan penurunan kelimpahan makanan di beberapa daerah. Paus baleen bergantung pada sumber daya makanan yang melimpah, seperti plankton dan krill. Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan makanan, migrasi, dan siklus reproduksi paus baleen.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Lautan, Tempat di Bumi yang Menyimpan Banyak Misteri

3. Penangkapan dalam Jaring Ikan

Paus baleen dapat terjebak secara tidak sengaja dalam jaring ikan yang ditujukan untuk menangkap ikan komersial lainnya.

Ini disebut sebagai penangkapan oleh-catch. Ketika terperangkap, paus baleen dapat menderita cedera serius atau mati karena tidak dapat mencari udara di permukaan.

4. Polusi Laut

Polusi laut, termasuk limbah industri, limbah pertanian, dan limbah plastik, memiliki dampak negatif pada paus baleen. Paus baleen dapat menghirup atau menelan polutan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan berdampak negatif pada sistem pernapasan dan reproduksi mereka.

Baca Juga: Ahli Kelautan: 15 Persen Pesisir Indonesia Terancam Tenggelam

5. Tabrakan dengan Kapal

Paus baleen sering berada di dekat jalur pelayaran kapal-kapal besar. Tabrakan dengan kapal-kapal tersebut dapat menyebabkan cedera serius atau kematian pada paus baleen. Kecepatan dan ukuran kapal dapat mengakibatkan dampak yang fatal bagi paus baleen yang terkena.

6. Perubahan Habitat

Perubahan manusia terhadap habitat laut, termasuk pembangunan pesisir, eksplorasi minyak dan gas, dan akustik bawah air yang intensif, dapat mengganggu pola migrasi dan perilaku paus baleen. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan makanan, menyebabkan stres, dan mempengaruhi keberlanjutan populasi mereka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)