SUKABUMIUPDATE.com - BMKG mencatat hingga pukul 17:38 WIB, sudah terjadi 24 kali gempa susulan di selat sunda, pasca gempa bumi M5.4 Rabu, 10 Mei 2023. Gempa utama yang terjadi pukul 11:24:49 WIB menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika dirasakan kuat hingga Sukabumi dan diduga akibat aktivitas sesar lokal di laut Ujung Kulon.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. "Info Gempa dirasakan Mag:5.4, 10-Mei-23 11:24:49 WIB, Lok:6.47 LS, 104.90 BT (78 km BaratLaut SUMUR-BANTEN), Kedlmn:10 Km, BMKG." tulis BMKG.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,49° LS ; 104,84° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 Km arah Barat Laut Sumur, Banten pada kedalaman 10 km.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Lupus dalam Peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di beberapa daerah yakni: Pandeglang dengan skala intensitas III MMI; Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan skala intensitas II - III MMI; Tangerang Selatan dan Bogor dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan terpantau banyak gempa susulan pasca gempa utama M5.4 di perairan selat sunda, provinsi Banten. “Kekuatan gempa susulannya bervariasi dari 3 hingga 5.1 magnitudo. Mekanisme dan sumber gempanya masih sama, dari sesar ujung kulon.
Baca Juga: Akibat Suami Doyan Jajan? 5.100 Ibu Rumah Tangga di Indonesia Positif HIV
Ia meminta warga yang berada di sekitar lokasi pusat gempa untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG, dan waspada. “Susulan itu seolah yg siang tadi sbg gempa utama. Ini blm jelas perkembangannya. Kl muncul yg lebih besar dari siang tadi maka semua gempa yg tjd sejak siang tadi berubah mjd gempa pembuka statusnya,” jelas Daryono kepada jurnalis.