SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti pada akhir April 2023 lalu mengungkapkan ada lebih dari 19.000 gunung api bawah laut yang sebelumnya tidak diketahui kini mulai terdeteksi.
Peneliti itu merupakan gabungan dari tim ahli kelautan di Scripps Institution of Oceanography dengan seorang rekan dari Universitas Nasional Chungnam dan Universitas Hawaii.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Space Science, kelompok tersebut menjelaskan bagaimana mereka menggunakan data satelit radar untuk mengukur gundukan air laut untuk menemukan dan memetakan gunung berapi bawah laut dan menjelaskan mengapa hal itu penting dilakukan.
Baca Juga: 4 Tempat Paling Menyeramkan di Asia, Ada yang Dijadikan Lokasi Pembantaian
Dasar laut, seperti massa tanah kering, memiliki medan yang sangat beragam. Maka sama halnya dengan tanah kering, fitur yang benar-benar menonjol adalah pegunungan di lautan yang disebut gunung bawah laut.
Sama seperti di darat, gunung api bawah laut juga dapat diciptakan oleh lempeng tektonik yang saling mendorong, atau oleh letusan gunung berapi.
Saat ini, hanya seperempat dari dasar laut yang telah dipetakan, yang berarti tidak ada yang tahu berapa banyak gunung bawah laut yang ada, atau di mana letaknya.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kerangka Anak-anak Berusia 3.000 Tahun di Iran
Hal tersebut tentunya bisa menjadi sebuah masalah bagi kapal selam, bahkan diketahui dua kali kapal selam AS bertabrakan dengan gunung laut, dan tentunya itu merupakan hal yang berbahaya untuk pada awak jika gunung api bawah laut belum terpetakan.
Untuk mencegah hal tersebut, ahli kelautan membuat model yang menggambarkan aliran air laut di seluruh dunia.
Dalam upaya baru ini, tim peneliti menetapkan tugas untuk menemukan dan memetakan gunung bawah laut sebanyak mungkin, dan untuk melakukannya, mereka menggunakan data dari satelit radar.
Satelit semacam itu sebenarnya tidak bisa melihat gunung laut, tentu saja, melainkan mengukur ketinggian permukaan laut, yang berubah karena perubahan tarikan gravitasi terkait dengan topografi dasar laut, efek yang dikenal sebagai mounding laut.
Dengan melakukan itu, mereka akhirnya menemukan lebih dari 19.000 gunung bawah laut yang sebelumnya tidak diketahui.
Dalam makalah mereka, tim mencatat bahwa alasan penting lainnya untuk memetakan dasar laut termasuk hal-hal seperti membantu upaya penambangan dasar laut, gunung bawah laut menyimpan mineral tanah jarang dalam jumlah besar.
Peta gunung bawah laut yang lebih lengkap juga akan membantu ahli geologi memetakan lempeng tektonik dan medan geomagnetik planet dengan lebih baik. Selain itu, beberapa gunung bawah laut menyediakan habitat bagi berbagai kehidupan laut.
Namun yang terpenting, gunung api bawah laut memiliki dampak yang sangat kuat pada aliran laut dalam. Saat arus mengalir ke gunung bawah laut, mereka didorong ke atas, membawa air yang lebih dingin, dan bercampur dengan cara yang tidak diketahui.
Pemetaan arus seperti itu menjadi lebih penting karena lautan menyerap lebih banyak panas dan karbon dioksida dari atmosfer dan air tawar yang mencair, karena perubahan iklim yang sedang berlangsung.
Sumber: phys.org