SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana Matahari Hibrida akhirnya menyambangi Indonesia hari ini Kamis (20/42023) dan dapat dilihat di sebagian wilayah. Fenomena langka ini jarang terjadi dan tentunya sangat menarik perhatian banyak orang.
Fenomena astronomi hanya terjadi dalam periode sekitar 20 tahun sekali. Oleh karenanya momen terjadinya Gerhana Matahari Hibrida sangat dinanti-nantikan kemunculannya.
Gerhana matahari sendiri adalah proses terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, dimana seluruh cahayanya tidak sampai ke daratan bumi.
Baca Juga: Doa dan Niat Sholat Gerhana Matahari Lengkap dengan Tata Caranya
Melansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) via Suara.com, gerhana matahari hibrida yang akan terjadi pada 20 April 2023 dan akan berlangsung selama 3 jam 5 menit mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total 58 detik.
Berdasarkan pengamatan terkait, gerhana matahari hibrida diprediksi kembali terjadi 26 tahun lagi yakni pada tahun 2049. Lebih jauh lagi, gerhana matahari hibrida juga akan kembali terjadi pada tahun 2349.
Sementara, perkiraan gerhana matahari terakhir kali teramati dari Indonesia yakni pada tahun 1807 dan 1507 silam.
Baca Juga: Doa dan Amalan Saat Terjadi Gerhana Matahari, Umat Muslim Wajib Tahu!
Jika diamati dari Jakarta, durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit. Namun, persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39 persen jika pengamatan dilakukan di Jakarta.
Sebab Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Melansir situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.
Baca Juga: Gerhana Matahari di Bulan Ramadan Tanda Datangnya Imam Mahdi? Ini Kata Buya Yahya
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Adapun Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan selalu terjadi pada saat fase purnama.
Gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Baca Juga: Benarkah Melihat Gerhana Matahari Bisa Bikin Mata Buta? Begini Menurut Ilmiah
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan sehingga gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana yakni gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrida, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin.
Baca Juga: Mengenal Gerhana Matahari Hibrida yang Akan Terjadi Pada 20 April 2023
Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana matahari sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total.
Sumber: Suara.com (Nadia Lutfiana Mawarni)