Kamis, 20 April 2023: Sidang Isbat 1 Syawal 1444H & Gerhana Matahari Hibrida

Selasa 18 April 2023, 09:00 WIB
Kamis, 20 April 2023: Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H & Gerhana Matahari Hibrida (Sumber : Istimewa)

Kamis, 20 April 2023: Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H & Gerhana Matahari Hibrida (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pada hari Kamis, 20 April mendatang akan dilaksanakan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H atau penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023. Entah kebetulan atau tidak, hari pelaksanaan sidang ini bersamaan dengan terjadinya Gerhana Matahari Total 2023.

Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1444 H akan dilaksanakan di 123 lokasi pengamatan Hilal seluruh Indonesia, salah satunya POB Cibeas Sukabumi. Sementara untuk Gerhana Matahari Total yang tahun ini disebut gerhana matahari hibrida, waktu mulainya berbeda sesuai wilayah.

Dari Solo Raya, visual gerhana akan nampak sebagai Gerhana Matahari Sebagian, kontak pertama akan terjadi pada pukul 09:27 WIB, puncak gerhana pukul 10:50 WIB, dan akhir gerhana pukul 12:17 WIB. Saat puncak dari Solo Raya, sekira 53% piringan Matahari akan tertutup oleh Bulan.

Baca Juga: Link Live Streaming CCTV Jalan Tol, Pantauan Realtime Arus Mudik Lebaran 2023

Lebih lanjut, Observatorium Bosscha di Lembang, planetarium dan Observatorium Jakarta juga telah menyiapkan 4000-an kacamata untuk pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023. Kalau di Bosscha akan dibagikan gratis sebanyak 3 ribu kacamata, di planetarium Jakarta disiapkan setidaknya seribu plus peta bintang.

Pelaksanaan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H : Kamis, 20 April 2023

(Foto Ilustrasi) Kemenag akan menggelar Sidang Isbat (penentuan) awal Ramadhan 1444 Hijriah pada Rabu, 22 Maret 2023. | Foto: Istimewa via balitbangdiklat.kemenag.go.idIlustrasi. Kemenag akan menggelar Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April 2023. | Foto: Istimewa via balitbangdiklat.kemenag.go.id

Penetapan yang ditentukan dengan Sidang Isbat salah satunya adalah Penetapan 1 Syawal 1444 H atau Lebaran Idul Fitri 2023. Kementerian Agama (Kemenag) sebagaimana dikutip dari PMJ News, akan menggelar Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, pada Kamis (20/4/2023) mendatang.

Sidang Isbat dilaksanakan secara tertutup, dan diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan Sidang Isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan, dan tahun ini bertepatan dengan hari Kamis, 20 April 2023.

Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, pada hari Kamis, 29 Ramadan 1444 H / 20 April 2023 M, posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0° 45' (0 derajat 45 menit) sampai 2° 21,6' (2 derajat 21,6 menit) dengan sudut elongasi antara 1° 28,2' (1 derajat 28,2 menit) sampai dengan 3° 5,4' (3 derajat 5,4 menit).

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2023: Jadwal Ganjil Genap, One Way, Rekayasa Lalu Lintas

Kementerian Agama, kata Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau Rukyatul Hilal di berbagai provinsi dengan menurunkan tim ke 123 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Untuk di Provinsi Jawa Barat sendiri ada sebelas titik Rukyatul Hilal yang akan dijadikan Lokasi pengamatan penetapan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023. Sebelas titik Rukyatul Hilal di Jawa Barat tersebut diantaranya Pasirlasih, Kabupaten Pangandaran; Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya; Pondok Bali, Kabupaten Subang; Santolo, Kabupaten Garut; UNISBA; Pantai Baro Gebang, Kabupaten Cirebon; POB Cibeas Sukabumi.

Kemudian pengamatan Hilal juga akan dilakukan di Observatorium Bosscha; SMA Astha Hannas, Kabupaten Subang; POB Gunung Putri Sukamanah, Pataruman, Kota Banjar; dan Imah Noong, Kabupaten Bandung Barat.

 

Prediksi Gerhana Matahari Hibrida: Kamis, 20 April 2023

Ilustrasi. Gerhana MatahariIlustrasi. Prediksi Gerhana Matahari

Tanggal 20 April 2023 bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H mendatang diprediksi akan terjadi Gerhana Matahari Total atau kali ini disebut gerhana matahari hibrida.

Termasuk Indonesia, gerhana matahari hibrida akan terjadi di sejumlah wilayah dunia. Meski terjadi di Indonesia, namun secara definisi, Gerhana Matahari yang langka ini tidak akan terlihat di Indonesia.

Diketahui, gerhana matahari hibrida akan terjadi di North West Cape, semenanjung terpencil di Australia Barat, dilansir dari indiatoday.in. Peristiwa ini juga dikenal sebagai gerhana “Ningaloo” yang berasal dari bahasa Aborigin.

Sementara itu, orang-orang di Indonesia hanya akan bisa melihat gerhana Matahari total dan Gerhana Matahari Sebagian. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri tetap menyebut itu sebagai gerhana matahari hibrida karena ada dua jenis Gerhana Matahari yang bakal terjadi di Indonesia. Hanya sebagian wilayah kecil utara Provinsi Aceh yang tidak bisa melihat Gerhana Matahari 20 April 2023.

Baca Juga: Tol Bocimi Seksi 2 Fungsional Mulai 15 April, Lebaran Bisa Mudik via Jalur Pansela

Gerhana Matahari Total akan terjadi di Biak, Papua mulai pukul 12.20 WIT sampai 15.26 WIT dengan puncak gerhana pada 13.57 WIT. Sementara itu, Indonesia Barat dan Tengah akan mengalami puncak Gerhana Matahari sebagian sekitar pukul 10.00–11.30 WIB atau 11.00–12.30 WITA. Di Jakarta sendiri, puncak gerhana akan terjadi pada 10.45 WIB.

Ada kalanya jarak Bulan tertentu menghasilkan bayangan umbra yang tidak cukup panjang untuk sampai di seluruh bagian permukaan Bumi. Oleh karena itu, akan ada bagian yang hanya mendapatkan bayangan antumbra.

Jika hal ini terjadi, Gerhana Matahari dapat dimulai sebagai gerhana cincin, lalu kemudian berubah menjadi gerhana total, kemudian berakhir kembali sebagai gerhana cincin. Itulah yang dinamakan sebagai gerhana matahari hibrida.

Gerhana Matahari hibrida cukup jarang terjadi, hanya sekitar satu kali setiap dekade. Faktor utamanya adalah jarak Bulan dan Matahari terhadap Bumi yang cenderung stabil. Ketika jarak Bulan dan Bumi sedang relatif dekat, hanya umbra yang jatuh di permukaan Bumi sehingga terciptalah Gerhana Matahari total.

Sedangkan ketika jarak antara keduanya sedang relatif jauh, antumbra akan ikut jatuh di permukaan Bumi dan menciptakan Gerhana Matahari Cincin. Nyatanya, jarak Bulan dan Matahari terhadap Bumi dapat beberapa kali berubah dalam satu waktu seperti ketika gerhana matahari hibrida terjadi.

Rentang jarak yang diperlukan agar terjadi jenis Gerhana Matahari itu sangatlah sempit. Sebagian besar konfigurasi gerhana tidak cocok untuk gerhana matahari hibrida.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi08 September 2024, 09:00 WIB

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur. Rekrutmen Pegawai Tetap masih dibuka hingga 5 November 2024 mendatang.
Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office (Sumber : Istimewa)
Food & Travel08 September 2024, 07:00 WIB

Resep Sup Durian Keju Mozzarella, Hidangan Pencuci Mulut yang Lezat!

Sup Durian Keju Mozzarella adalah perpaduan unik antara manisnya durian dan kelezatan keju, menciptakan hidangan penutup yang creamy dan meleleh di mulut.
Ilustrasi - Taman durian Hauma Ni Opung atau Hauma Ni Opung Farm and Plantation merupakan destinasi wisata yang harus dikunjungi oleh para penggemar buah durian (Sumber : iStock)
Science08 September 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 8 September 2024, Sukabumi Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024. (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua)
DPRD Kab. Sukabumi07 September 2024, 22:57 WIB

Sekretariat DPRD Sosialisasikan Peran Dewan Kepada Masyarakat di Sukabumi Expo 2024

Sekretariat DPRD menyuguhkan konsep yang berbeda pada pameran pembangunan di Sukabumi Expo tahun ini.
Stand Sekretariat DPRD Kabupaten Sukabumi di Sukabumi Expo 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 22:21 WIB

Niat Jemput Istri, Cerita di Balik Kecelakaan Maut Warga Sukabumi Akibat Motor Tersangkut Kabel

Berikut cerita di balik kecelakaan maut yang menimpa ayah anak di Cicurug Sukabumi akibat motor tersangkut kabel di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
Kecelakaan maut di jalan raya Sukabumi-Bogor, seorang anak tewas terlindas truk usai motor yang ditumpanginya terjatuh akibat tersangkut kabel internet. (Sumber : Istimewa)
Kecantikan07 September 2024, 21:00 WIB

5 Manfaat Masker Mentimun untuk Mengurangi Kantung Mata

Masker mentimun efektif untuk mengurangi kantung mata karena sifatnya yang menghidrasi, menenangkan, dan mendinginkan.
Ilustrasi. Menggunakan masker. Efek pendingin alami mentimun juga dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di area sekitar mata. (Sumber : Freepik/freepik)
Keuangan07 September 2024, 20:58 WIB

Perumda BPR Hadir di Sukabumi Expo 2024, Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit

Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit, Stand BPR Sukabumi disambut antusias pengunjung Sukabumi Expo 2024.
Stand Perumda BPR Sukabumi di Sukabumi Expo 2024, Lapang Canghegar Palabuhanratu. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 20:34 WIB

Perahu Terbalik Dihantam Badai, Nelayan Sukabumi Selamatkan Diri dengan Berenang ke Tepian

Berikut kronologi perahu nelayan Sukabumi terbalik dihantam ombak dan angin kencang di perairan Tegalbuleud Sukabumi.
Kondisi perahu nelayan yang sempat terbaik dihantam badai di perairan Tegalbuleud Sukabumi dievakuasi usai mendarat di tepian. (Sumber Foto: Istimewa)
Life07 September 2024, 20:00 WIB

Sleep Training Hacks: 9 Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari

Sleep Training Hacks: Ciptakan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur. Aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan cerita, mandi air hangat, atau bermain dengan mainan lembut bisa membuat anak rileks sebelum tidur.
Ilustrasi. Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari, Parenting Hacks untuk Ayah Bunda! (Sumber : Freepik/pvproductions)
Sukabumi07 September 2024, 19:35 WIB

Kabel Menjuntai Picu Kecelakaan Maut di Sukabumi, Saksi sebut Akibat Tersangkut Truk Kontainer

Saksi ungkap penyebab kabel menjuntai di Jalan Raya Sukabumi-Bogor yang picu kecelakaan maut, anak tewas terlindas truk.
Polisi saat olah TKP kecelakaan maut di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di Cicurug Sukabumi. Serang anak tewas terlindas truk usai motor yang diboncengnya terjatuh akibat tersangkut kabel. (Sumber : Istimewa)