4000 Kacamata Disiapkan, Pengamatan Gerhana Matahari Total 2023

Sabtu 08 April 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi. 4000 Kacamata Disiapkan, Pengamatan Gerhana Matahari Total 2023 | Foto: iStock

Ilustrasi. 4000 Kacamata Disiapkan, Pengamatan Gerhana Matahari Total 2023 | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana Matahari Total dikabarkan akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023 atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H. Jalur totalitas Gerhana Matahari ini hanya melewati wilayah timur Indonesia (Pulau Kisar ke utara hingga Biak), dan selebihnya berupa Gerhana Matahari sebagian di hampir semua wilayah Indonesia.

Fenomena Gerhana Matahari Total 2023 kali ini dikenal sebagai gerhana hybrid, yakni Gerhana Matahari Total di satu wilayah sekaligus Gerhana Matahari Cincin bila dilihat di wilayah lain di jalur totalitas.

Gerhana Matahari Total 2023 ini waktu mulainya berbeda sesuai wilayah.

Gerhana Matahari TotalGerhana Matahari Total

Dari Solo Raya, visual gerhana akan nampak sebagai Gerhana Matahari Sebagian, kontak pertama akan terjadi pada pukul 09:27 WIB, puncak gerhana pukul 10:50 WIB, dan akhir gerhana pukul 12:17 WIB. Saat puncak dari Solo Raya, sekira 53% piringan Matahari akan tertutup oleh Bulan.

Baca Juga: 5 Adab Hari Raya Idul Fitri, Sebaiknya Mandi dan Makan Sebelum Shalat Ied

Lebih lanjut, mengutip Tempo.co, Observatorium Bosscha di Lembang, planetarium dan Observatorium Jakarta juga telah menyiapkan 4000-an kacamata untuk pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023. Kalau di Bosscha akan dibagikan gratis sebanyak 3 ribu kacamata, di planetarium Jakarta disiapkan setidaknya seribu plus peta bintang.

“Kita juga berusaha mencari mitra untuk menambah lagi kacamata,” kata Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Verony Sembiring, dalam ‘Talkshow dan Konferensi Pers Gerhana Matahari Hibrida’ di Gedung Teater Jakarta, TIM, dikutip Sabtu (7/4/2023).

Ilustrasi. Akan terjadi empat gerhana di tahun 2023 dan tiga diantaranya gerhana Matahari | Foto: PixabayIlustrasi. Akan terjadi empat gerhana di tahun 2023 dan tiga diantaranya Gerhana Matahari | Foto: Pixabay

Ia menyebutkan warga yang beruntung mendapatkan kacamata gratis diprioritaskan kepada yang mendaftar online untuk kegiatan pengamatan bersama nanti. Tim planetarium m Jakarta akan melakukan pengamatan Gerhana Matahari di tiga lokasi yaitu Biak, Jakarta tepatnya di Taman Ismail Marzuki, dan Anyer.

Baca Juga: 7 Titik Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran 2023, Ada Sukabumi!

Jika di Biak mendapatkan fenomena Gerhana Matahari Total, maka di tempat lain berupa gerhana parsial. Khusus Jakarta akan kebagian matahari yang tertutup bayang-bayang Bulan sebanyak 39 persen dengan total waktu 2 jam 37 menit.

Adapun, awal gerhana terjadi ada pukul 09:29:24 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 10:45:19 WIB, dan berakhir pukul 12:06:36 WIB.

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi sehingga cahaya Matahari terhalang sebagian atau seluruhnya oleh piringan Bulan. Terdapat beberapa jenis gerhana matahari, Yaitu Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Matahari Parsial, dan Gerhana Matahari Hibrida.

Baca Juga: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Tentang Pahala Membaca Alquran Pakai HP

Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana ada daerah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan ada pula yang mengalami Gerhana Matahari Cincin tergantung dari lokasi pengamat. Kejadian tersebut disebabkan oleh kelengkungan Bumi.

Terjadinya gerhana disertai pula oleh peristiwa pasang surut laut maksimum akibat letak Matahari, Bulan, dan Bumi yang praktis segaris.

Selain itu perilaku makhluk hidup yang berubah, seperti hewan malam (nokturnal) pun terpengaruh atau berlaku sebaliknya, makhluk siang seketika bersembunyi saat siang cerah mendadak gelap seperti malam.

Cara Mengamati Gerhana Matahari

Perlu dicatat, jangan pernah melihat langsung ke arah Matahari ataupun fenomena yang menyertainya seperti Gerhana Matahari.

Jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter). Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan.

Alternatif pengamatan gerhana selain menggunakan filter matahari, dapat juga melalui metode proyeksi lubang jarum (pin hole).

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa