Hasil Pemetaan BIG: 8 Kecamatan di Sukabumi Rawan Terdampak Tsunami

Senin 27 Maret 2023, 22:55 WIB
Ilustrasi Tsunami. BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan ada 8 Kecamatan yang rawan terdampak tsunami usai mendapat pemetaan dari BIG. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi Tsunami. BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan ada 8 Kecamatan yang rawan terdampak tsunami usai mendapat pemetaan dari BIG. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyatakan, delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi berpotensi terdampak tsunami.

Informasi tersebut didapatkan usai BPBD Kabupaten Sukabumi menerima Peta Wilayah Potensi Terdampak Tsunami dari BIG (Badan Informasi Geospasial) di kantor Badan Informasi Geospasial Bogor Jumat 17 Maret 2023 lalu.

Adapun delapan kecamatan tersebut meliputi Cisolok, Cikakak, Ciemas, Ciracap, Palabuhanratu, Simpenan, Surade dan Tegalbuleud.

"Belum lama ini kami baru mendapatkan peta wilayah potensi terdampak tsunami dari Badan Informasi Geospasial Bogor di mana dalam peta tersebut menyebutkan ada delapan kecamatan yang rawan terdampak tsunami," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna dikutip dari suara.com, Senin (27/3/2023).

Baca Juga: Alat Peringatan Tsunami di Dermaga Palabuhanratu Sukabumi Dipastikan Berfungsi

Dengan adanya pemetaan ini, kata Daeng, menjadi salah satu upaya mitigasi bencana jika terjadi tsunami, namun demikian pihaknya berharap bencana ini tidak pernah terjadi.

"Dengan adanya peta wilayah potensi tsunami, maka bisa dijadikan bahan oleh Pemkab Sukabumi serta pemangku kepentingan terkait lainnya sebagai landasan meminimalkan risiko," tuturnya.

BPBD Kabupaten Sukabumi menerima Peta Wilayah Potensi Terdampak Tsunami dari BIG di kantor Badan Informasi Geospasial Bogor pada hari Jumat tanggal 17 Maret 2023. Foto: IG bpbd.kabsukabumiBPBD Kabupaten Sukabumi menerima Peta Wilayah Potensi Terdampak Tsunami dari BIG di kantor Badan Informasi Geospasial Bogor, Jumat (17/3/2023). Foto: IG bpbd.kabsukabumi

Selain itu, lanjut dia, masyarakat bisa lebih waspada bagaimana cara selamat dari bencana dan mengurangi dampaknya. Oleh karena itu, pihaknya saat ini terus membenahi, memperbaiki sarana, prasarana seperti jalur evakuasi dan lainnya.

Kemudian, kata Daeng, BPBD Kabupaten Sukabumi memastikan keberadaan "tsunami early warning system" (TEWS) atau alat peringatan dini tsunami benar-benar berfungsi baik dengan melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)