SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti dari Badan Geologi Kementerian ESDM menemukan jejak gempa purba di Lembursitu Kota Sukabumi, Jawa Barat. Jejak tersebut ditemukan tim Pusat Survei Geologi (PSG) yang tengah melakukan kajian karakteristik sesar Cimandiri sebagai salah satu patahan aktif pemicu gempa bumi di Jawa Barat khususnya Sukabumi.
Hal ini diungkap oleh penanggung jawab PSG Badan Geologi, Eka Adi Saputra, dalam fokus grup diskusi Bappeda Kota Sukabumi, Senin (13/3/2023). Sejak 14 Februari 2023, tim dari PSG melakukan survei karakteristik dan potensi gempabumi sesar Cimandiri, dengan studi kasus daerah Sukabumi Jawa Barat.
Menurut Penyelidik Bumi Muda Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM ini, tim PSG masih bekerja untuk memahami karakteristik sesar Cimandiri, khususnya di Sukabumi.
Baca Juga: Potensi Gempa M6.7 di Sukabumi Akibat Sesar Cimandiri Menurut Skenario dari BMKG
“Untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya tentang sesar cimandiri. Kita tak hanya memetakan patahan utama dari sesar Cimandiri, tapi juga memetakan keberadaan orde berikutnya atau cabang-cabang dari sesar utama,” ucap Eka kepada awak media.
Temuannya, lanjut Eka salah satunya ada wilayah di sekitar Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi yang terindikasi sebagai lokasi jejak dari longsoran purba atau pale debris akibat aktivitas tarikan tektonik atau gempa.
“Ada pola-pola semacam tarikan tenaga geologi atau ekstensional. Di daerah Nyalindung ditemukan amblesan tanah yang berkorelasi dengan bidang sesar di zona patahan aktif. Juga di ciheulang Cibadak, terkait sejarah gempa dan keberadaan sesar tua,” beber Eka,
Baca Juga: Terhubung ke Sesar Cimandiri, Jalan Amblas Nyalindung Palabuhanratu Diperbaiki Sementara
Terkait Lembursitu, Eka menegaskan bahwa PSG menemukan kawasan (wilayah) jejak dari longsoran purba, di kelurahan Cikundul atau masih satu area dari sumber mata air panas yang keluar dari aliran sungai Cimandiri di Cikundul Lembursitu.
Hasil kajian sementara menyebut arena jejak gempabumi purba di Lembursitu ini memiliki karakteristik sebagai zona depresi yang dibatasi sesar mendatar sisi barat dan timur, terkait dengan perbukitan memanjang arah barat dan timur di bagian utara dan selatan, serta hasil tangkapan citra satelit, menunjukkan jika arena tersebut jenuh dengan ari dan tersusun material tidak kompak (endapan sedimen alluvium)
“Lokasinya di lahan pertanian, ada pemukiman tapi tidak terlalu banyak. Dengan karakteristik seperti itu, zona di kawasan Cikundul Lembursitu ini rawan dengan guncangan gempabumi,” tegasnya.
Baca Juga: Skenario Gempa Sesar Cimandiri Menurut BMKG, Magnitudo 6,7 Untuk Wilayah Sukabumi
Di lokasi ini PSG Badan Geologi juga menemukan fosil arang kayu di singkapan sesar cimandiri (lapisan batuan) untuk diteliti lebih lanjut. “Untuk mencari tahu penentuan umur dan menjelaskan tingkat keaktifan dari sesar Cimandiri,” sambung Eka.
Dalam forum bersama perangkat daerah yang dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi ini, PSG Badan Geologi memberikan rekomendasi yang bersifat general kepada pemkot Sukabumi. “Artinya kami memberikan informasi untuk memperkuat mitigasi kebencanaan, khususnya di wilayah Sukabumi,” pungkas Eka.
Terkait informasi ini, Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah menegaskan bahwa penting bagi pemerintah daerah menyiapkan langkah-langkah mitigasi berdasarkan data awal dari badan geologi ini.
Baca Juga: Termasuk Sesar Cimandiri, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Gempa Besar
“Walaupun masih hasil kajian awal, kita akan menyelaraskan perencanaan pembangunan dan kegiatan di Kota Sukabumi di masa mendatang, dengan data-data potensi kebencanaan terutama terkait keberadaan sesar cimandiri,” ucapnya kepada awak media.
Kota Sukabumi sambung Reni, hasil kajian-kajian ini akan menjadi bahan utama diskusi forum penanganan bencana daerah, untuk mendorong lahirnya program dan kebijakan yang berorientasi mitigasi dan pengurangan resiko bencana.