SUKABUMIUPDATE.com - Di bulan Maret 2023 akan dihiasi dengan berbagai fenomena langit salah satunya fenomena bulan purnama yang disebut sebagai ‘Worm Moon’ (Bulan Cacing).
Fenomena bulan cacing ini juga bisa diamati di langit Indonesia pada Selasa, (7/3/2023). Di Indonesia, menurut akun Instagram @lapan_ri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) disebutkan waktu puncak purnama di Indonesia akan terjadi pukul 19.40 WIB, 20.40 WITA, 21.40 WIT.
Para ilmuwan dan sebagian orang di berbagai negara menyebut supermoon ini terlihat di musim semi sebagai bulan cacing.
Menurut badan antariksa Amerika NASA, bulan hangat akan terlihat pada 7 Maret 2023. Selain itu fenomena alam ini bisa terlihat setidaknya hingga 9 Maret 2023, meski akan ada perubahan kecil pada ukurannya.
Baca Juga: 8 Fenomena Langit Sepanjang Maret 2023, Ada Hujan Meteor dan Oposisi Ceres
Ini tidak akan menjadi bulan super penuh. Istilah supermoon pertama kali digunakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979. Menurut definisi mereka, supermoon bisa disebut sebagai sesuatu yang baru atau terlihat di 90 persen perigee bumi. yaitu dekat dengan bumi.
Alasan Disebut ‘Bulan Cacing’
Melansir dari laman sssamiti.org, menurut cerita rakyat suku-suku yang tinggal di Amerika Asli, bulan super yang terlihat di bulan Maret disebut 'Worm Moon'. Disebut demikian karena pada masa ini serangga biasa muncul dari bumi. Namun, serangga invertebrata yang diceritakan dalam cerita tersebut mati selama Zaman Es 12.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Lautan, Tempat di Bumi yang Menyimpan Banyak Misteri
NASA percaya bahwa tidak semua serangga mati. Beberapa di antaranya saat ini ditemukan di Eropa dan Asia. Setiap kali gletser Eropa dan Asia mencair, serangga ini keluar. Itu sebabnya suku asli Amerika menyebut supermoon yang keluar di bulan Maret sebagai 'Worm Moon'.
Menurut tradisi Hindu, Bulan Purnama yaitu Purnima jatuh pada tanggal 7 Maret 2023. Ada pula Holika Dahan pada hari ini. Ini adalah festival kemenangan kebaikan atas kejahatan. Sedangkan di Sri Lanka 'Bulan Cacing' ini disebut Medin atau Medin Poya.
Di Sri Lanka dirayakan untuk merayakan pertemuan pertama Sang Buddha dengan ayahnya setelah mencapai pencerahan.