Prakiraan Tinggi Gelombang Perairan Indonesia 27/2, Termasuk Selatan Jawa Barat

Senin 27 Februari 2023, 06:15 WIB
Ilustrasi. Beberapa perairan di Indonesia mengalami gelombang laut cukup tinggi pada 27 Februari 2023 | Foto: Pixabay

Ilustrasi. Beberapa perairan di Indonesia mengalami gelombang laut cukup tinggi pada 27 Februari 2023 | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini Gelombang Tinggi kawasan pesisir Indonesia termasuk pesisir Selatan Jawa Barat yang berlaku mulai Senin, (27/2/2023) pukul 07:00 WIB Sampai Selasa, (28/2/2023) pukul 07:00 WIB.

Untuk kawasan pesisir Sukabumi, perairan Laut Banten yang didalamnya termasuk Palabuhanratu, Ujunggenteng, Ciletuh dan sekitarnya diperkirakan jika Gelombang di kawasan ini mencapai empat meter atau kategori gelombang tinggi.

Sementara di Samudera Hindia dari Selatan Banten hingga Jawa Timur ketinggian gelombang laut mencapai enam meter atau kategori gelombang sangat tinggi.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Lautan, Tempat di Bumi yang Menyimpan Banyak Misteri

Meski ini hanya prakiraan yang bisa berubah sewaktu-waktu. Namun, bagi yang akan maupun sedang beraktivitas di sepanjang pesisir selatan Jawa Barat termasuk Sukabumi diharapkan untuk selalu waspada akan gelombang tinggi yang mungkin terjadi.

Berikut prakiraan gelombang laut 27 Februari 2023

Area Perairan Dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 m)

  • Perairan barat Aceh
  • Perairan Sabang - Lhokseumawe
  • Selat Malaka bagian utara
  • Teluk Lampung bagian selatan
  • Selat Sunda bagian utara
  • Selat Sumba bagian timur
  • Perairan selatan Flores
  • Perairan selatan Kupang
  • Perairan utara Belitung
  • Selat Gelasa
  • Selat Karimata bagian selatan
  • Laut Jawa
  • Perairan Kep. Seribu
  • Perairan utara Jawa Barat hingga Jawa Timur
  • Perairan utara Madura
  • Perairan Karimunjawa
  • Perairan P.Bawean - Kep.Masalembu
  • Perairan Kep.Kangean
  • Selat Makassar bagian selatan dan utara
  • Laut Bali
  • Laut Sumbawa
  • Perairan Kep. Sabalana-Selayar
  • Perairan Wakatobi
  • Laut Sulawesi bagian barat
  • Perairan Kep. Bitung-Sitaro
  • Perairan Kep. Sangihe
  • Perairan utara Kep. Halmahera
  • Laut Maluku
  • Perairan Kep. Kai-Aru
  • Laut Halmahera
  • Laut Seram bagian timur
  • Perairan Fak-fak
  • Perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Baca Juga: Ahli Kelautan: 15 Persen Pesisir Indonesia Terancam Tenggelam

Area Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)

  • Perairan utara Sabang
  • Perairan barat Kep. Mentawai
  • Perairan barat Bengkulu hingga Lampung
  • Samudera Hindia barat Aceh hingga Kep. Mentawai
  • Perairan selatan Banten hingga P. Rote
  • Selat Bali - Lombok - Alas bag.Selatan
  • Selat Sumba bagian barat
  • Laut Sawu
  • Samudera Hindia selatan Bali hingga P. Sumba
  • Perairan Singkawang
  • Laut Natuna
  • Perairan Kep. Bintan - Lingga
  • Perairan utara P. Bangka
  • Selat Karimata bagian utara
  • Perairan utara Flores
  • Laut Flores
  • Perairan Bau-bau bagian selatan
  • Laut Banda
  • Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
  • Perairan Kep. Talaud
  • Perairan Kep. Sermata-Leti
  • Perairan Kep. Babar-Tanimbar
  • Laut Arafuru bagian timur
  • Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Area Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)

  • Perairan Enggano
  • Selat Sunda bag.Barat dan Selatan
  • Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
  • Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur
  • Samudera Hindia selatan Kupang - P. Rote
  • Perairan utara Kep. Anambas-Natuna
  • Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

Area Perairan Dengan Gelombang Ekstrem (6.0 - 9.0 m)

  • Laut Natuna Utara.

Saran Keselamatan

Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran : Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).


SUMBER: BMKG

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa