Penjelasan Mengenai Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari Saja

Selasa 21 Februari 2023, 00:21 WIB
Ilustrasi kalender bulan Februari yang hanya 28 hari. (Sumber : Freepik)

Ilustrasi kalender bulan Februari yang hanya 28 hari. (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap bulan dalam kalender masehi memiliki jumlah hari 30 atau 31. Namun, ada satu bulan yang berbeda, yaitu Februari karena hanya 28 hari saja.

Lantas kenapa Februari memiliki jumlah hari yang berbeda dibandingkan bulan lain?

Dilansir dari tempo.co, kalender yang saat ini digunakan oleh dunia sebagai standar kalender internasional merupakan kalender Gregorian atau disebut juga kalender Masehi.

Baca Juga: Link Nonton Open BO Episode 4, Full HD Tinggal Klik!

Mengutip buku “Sejarah Penemuan Kalender” oleh S Armelia F, kalender Gregorian ini merupakan kalender murni matahari yang siklusnya bertemu setiap 400 tahun atau 156.097 hari. Jumlah hari dalam kalender ini adalah 365 hari dalam setahun. Adapun di setiap tahun yang habis dibagi empat tahunnya, bertambah menjadi 366 hari atau juga disebut sebagai tahun kabisat.

Awal mula mengapa bulan Februari hanya berjumlah 28 hari bermula dari kepercayaan dari bangsa Romawi, bangsa leluhur kalender Gregorian. Pada masa pemerintahan Romulus, kalender dalam satu tahun hanya terbagi menjadi 10 bulan dan belum ada bulan Januari dan Februari. Menurut Romulus, masa antara Desember hingga Maret tidaklah penting karena tidak berkaitan dengan masa panen.

Ketika Numa Pompilius menjadi raja berikutnya, ia kemudian mengubah kalender menjadi yang lebih akurat dengan siklus lunar yang ada. Oleh karenanya, kalender 10 bulan tadi membutuhkan 2 bulan baru agar genap menjadi 355 hari. Maka Numa Pompilius kemudian menambah Januari dan Februari ke dalam penanggalan baru sehingga dalam kalender romawi sudah berjumlah 12 bulan.

Baca Juga: Bukan Bang Edi, Ini 3 Sosok di Preman Pensiun yang Bikin Nyali kang Mus Ciut

Mengapa hanya ada 28 hari di bulan Februari?

Mengutip dari buku “Matematika Kalender” oleh Riyanto, dahulu bangsa Romawi kesulitan dalam membuat kalender yang baik, karena yang mereka percayai adalah angka genap merupakan angka sial. Namun ada pengecualian pada bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari sehingga jika dijumlahkan nantinya menjadi ganjil, yaitu 365 hari dalam setahun.

Akan tetapi, kalender Romawi ini kemudian direformasi oleh Julius Caesar dengan tahun matahari (365 hari 6 jam) sebagai dasar kalender. Kemudian umur bulan ditetapkan menjadi 30 sampai 31 hari, dan untuk menjaga kelebihan jam, dibuat tahun yang umurnya 366 hari setiap di tahun keempat.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film Titanic yang Akan Tayang Lagi 10 Februari 2023

Karena itu, penanggalan Februari yang hanya sampai tanggal 28 ini memang sudah mengacu sistem kalender yang dibuat oleh Julius Caesar yang disebut dengan kalender Julian. Kemudian kalender ini direformasi oleh Paus Siklus IV menjadi kalender Gregorian karena kalender Julian sudah tertinggal dengan kalender matahari kurang lebih sampai seminggu.

Salah satu bentuk reformasi kalender Gregorian adalah setiap tahun keempat adalah tahun kabisat, kecuali tahun abad yang tidak bisa dibagi dengan 400, misalnya 1700, 1800, 1900. Penyebutan tahun kabisat ini memang hanya jika tahun tersebut bisa dibagi 400 seperti 1600, 2000, 2400. Adanya peraturan kabisat ini menjadikan kalender cukup akurat.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 08:56 WIB

Gempa Tektonik M 4,3 Guncang Sukabumi, BMKG: Kedalaman 38 Km Zona Subduksi Lempeng

Gempa Darat M 4,3 Guncang Sukabumi Pada Dinihari dan Dilaporkan Warga Dinding Rumah Retak
Gempa Darat M 4,3 Guncang Sukabumi Pada Dinihari dan Dilaporkan Warga Dinding Rumah Retak (Sumber : BMKG).
Inspirasi18 Januari 2025, 08:00 WIB

Rekrutmen Pegawai Kontrak di Perusahaan Makanan, Syarat: Usia Maksimal 25 Tahun

Updaters yang Masih Menganggur, Yuk Daftar Loker Kontrak di Perusahaan Makanan Ini!
Ilustrasi. Info Rekrutmen Pegawai Kontrak di Perusahaan Makanan (Sumber : Freepik/@benzoix)
Food & Travel18 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Cirawang Kuah Chili Oil, Jajanan Sekolah Viral yang Terbuat dari Aci

Cirawang Kuah Chili Oil bisa disajikan dengan topping seperti bawang goreng, daun bawang, atau biji wijen untuk menambah aroma dan rasa.
Ilustrasi. Resep Cirawang Kuah Chili Oil, Jajanan Sekolah Viral yang Terbuat dari Aci. Foto: IG/@kedai_rinibohay
Science18 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 Januari 2025, Langit di Akhir Pekan Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 18 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 18 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
DPRD Kab. Sukabumi17 Januari 2025, 23:43 WIB

Dewan Rika Siap Kawal Kejelasan Nasib Guru Honorer R3 di Kabupaten Sukabumi

Menurut Rika, tuntutan para guru honorer tersebut merupakan hal wajar, mengingat peran mereka yang sangat luar biasa dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar, Rika Yulistina. (Sumber : Dok. DPRD)
Sukabumi Memilih17 Januari 2025, 23:05 WIB

KPU Sukabumi Bantah Tudingan Penggelembungan Suara Hasil Pilkada 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi membantah tudingan penggelembungan suara yang diajukan dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi.
Kuasa hukum KPU Sukabumi, Ramdhany Tri Saputra | Foto : mkri
Sukabumi17 Januari 2025, 22:51 WIB

Pemkab Sukabumi Validasi Data Dampak Bencana, Rumah Terdampak 9.930 Unit

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, memimpin Rapat Koordinasi dan Validasi Hasil Pendataan Tim Enumerator Rumah serta Aset Daerah yang terdampak bencana.
Rakor dan Validasi Hasil Pendataan Tim Enumerator Rumah serta Aset Daerah yang terdampak bencana | Foto : Dokpim
Bola17 Januari 2025, 21:59 WIB

Debut Pahit Kastaneer, Persib Telan Kekalahan Perdana Usai Takluk dari Dewa United

Persib Bandung akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 2024/2025 usai dipermalukan Dewa United dua gol tanpa balas.
Penyerang baru Persib Gervane Kastaneer dikawal dua pemain Dewa United pada pertandingan pekan ke-19 Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (17/1/2025). (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi17 Januari 2025, 21:23 WIB

Pulang Kerja Tengah Malam, Pemuda Asal Kabandungan Kota Sukabumi Dibacok OTK

eorang pemuda inisial H (20 tahun) asal Kabandungan, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi dibacok orang tidak dikenal (OTK) saat pulang kerja. Akibatnya korban mengalami luka bacok di kepala.
Tempat kejadian perkara di Kampung Kabandungan, Rt 02/09, Desa Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi17 Januari 2025, 21:02 WIB

Huruf Landmark Pantai Karanghawu Jadi 'Hawu Beach' Karena Angin, Ini Respons Dispar

Dispar Kabupaten Sukabumi pertimbangkan desain atau tampilan baru untuk mengantisipasi Landmark Pantai Karanghawu rusak kembali.
Kondisi Landmark KARANGHAWU BEACH yang rusak diterjang angin kencang di Pantai Karanghawu Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)