SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini judi semakin berkembang bahkan dengan memanfaatkan teknologi. Hal tersebut terbukti dengan adanya istilah judi online yaitu kegiatan judi yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.
Judi sendiri merupakan perbuatan yang sangat dilarang baik oleh agama maupun negara, karena judi dinilai memiliki dampak yang sangat merugikan bagi pelakunya bahkan tak jarang dapat menyebabkan seseorang kecanduan judi.
Mengutip dari Tempo.co, judi menjadi perbuatan yang merugikan dan dilarang negara sebagaimana tertuang dalam pasal 303 KUHP yang menyebutkan jika para pemain judi diancam paling lama empat tahun penjara atau denda pidana paling banyak 10 juta.
Baca Juga: Mengapa Hari Valentine Tak Boleh Dirayakan oleh Umat Islam? Simak Penjelasannya
Lalu, apa sebenarnya penyebab seseorang dapat kecanduan judi, bahkan hingga tak sedikit yang kehidupannya hancur akibat perbuatan tersebut.
Rupanya seseornag yang kecanduan judi bisa dijelaskan secara ilmiah. Mengutip dari laman highspeedtraining.co.uk, dijelaskan jika perbuatan berjudi bisa mengakibatkan otak manusia mentransmisikan suatu pesan kimiawi dimana otak menjadi ingin lebih dan lebih.
Otak manusia sendiri memiliki suatu sistem yang unik yakni sistem ‘penghargaan’. Sistem ini terhubung dengan berbagai area pada otak, khususnya pusat kesenangan pada otak.
Baca Juga: Bagaimana Jika Matahari Terbit dari Barat? Simak Penjelasannya Menurut Sains
Berbagai pengalaman yang menurut Anda membahagiakan seperti menerima pujian, berhubungan seks, atau memenangkan permainan semua tersimpan dalam otak lalu dialirkan dengan sinyal-sinyal neurotransmitter guna menstimulasi neuron di otak.
Neurotransmitter ini dikenal dengan ‘Dopamin’. Tubuh akan melepaskan dopamin saat melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti saat mengalami euforia, kesenangan dan merasa termotivasi untuk melakukan aktivitas yang sama lagi. Begitu halnya saat berjudi, dopamin banyak dilepaskan.
Menurut sebuah penelitian menunjukkan ada dua alasan lain yang menyebabkan seseorang menjadi kecanduan berjudi yakni, seseorang memiliki sistem ‘penghargaan’ yang kurang sehingga individu tersebut tidak memiliki euforia dan kesenangan yang sama dari peristiwa yang bermanfaat secara alami seperti yang dialami kebanyakan orang.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Sehingga mereka tertarik pada aktivitas lain yang merangsang sistem penghargaan lebih dari biasanya dan membuat mereka puas seperti mabuk, narkoba hingga berjudi.
Alasan lain adalah aktivitas korteks prefrontal yang lebih rendah, sehingga mereka bertindak impulsif dan sulit membedakan keputusan mana yang berdampak jangka panjang maupun jangka pendek.
Saat mereka mulai berjudi dan memenangkannya beberapa kali, mereka mulai mengaktifkan sistem penghargaan mereka dan memperoleh ledakan hormon dopamin yang luar biasa, sehingga terdorong untuk kembali berjudi lagi.
Itulah alasan ilmiah kenapa seseorang dapat kecanduan judi hingga merugikan dirinya sendiri.
Sumber: Tempo.co/Melinda Kusuma Ningrum