Peneliti BMKG: Morfologi dan Sumber Gempa Turki Mirip Sesar Cimandiri di Sukabumi

Kamis 09 Februari 2023, 14:31 WIB
Peneliti BMKG menyebut secara morfologi, sumber dan mekanisme ada kemiripan gempa turki dan sesar Cimandiri di Palabuhanratu Sukabumi (Sumber: google maps)

Peneliti BMKG menyebut secara morfologi, sumber dan mekanisme ada kemiripan gempa turki dan sesar Cimandiri di Palabuhanratu Sukabumi (Sumber: google maps)

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa turki menjadi catatan penting bagi upaya mitigasi kebencanaan di Indonesia, khususnya Sukabumi Jawa Barat. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menegaskan secara morfologi dan sumber serta mekanisme pemicu gempa, ada kemiripan antara aktivitas tektonik di Turki dan sesar Cimandiri di Sukabumi.

Hal ini diungkap Daryono saat menjadi nara sumber dalam program berita portal CNBC Indonesia, Kamis (9/2/2023). Dalam video wawancara dengan CNBC Indonesia, ia mengungkap ada kemiripan morfologi antara teluk ormanite turki dan teluk Palabuhanratu Sukabumi, termasuk keberadaan sesar pembangkit gempa serta jenis dan mekanismenya.

“Secara morfologi mirip dengan Palabuhanratu. Juga dengan keberadaan sesar pembangkit gempanya,” jelas pria yang akrab disapa mas Dar ini.

Baca Juga: Mengenal Istilah MMI dalam Prediksi Dampak Gempa Sesar Cimandiri Sukabumi

Episentrum gempa turki suriah yang menelan korban belasan ribu jiwa pada Senin dini hari, 6 Februari 2023 ucap Daryono berada di darat dipicu patahan East Anatolian Fault yg bertipe left lateral strike slip.

“Ini mirip dengan morfologi pantai Palabuhanratu Sukabumi. Disana ada sesar Cimandiri yang mekanisme gerakannya sama dengan pemicu gempa turki Senin dinihari lalu yaitu mekanisme geser mengiri, (left lateral strike slip),” ucapnya.

Sesar pembangkit gempa Turki juga menerus ke laut, lanjut Daryono sama dengan sesar cimandiri yang menerus ke laut menuju teluk Palabuhanratu.

Baca Juga: Cibuntu Padabeunghar Baros, Sesar Cimandiri di Sukabumi Berkekuatan Hingga VIII MMI

“Yang beda itukan kekuatan gempanya, kemarin di Turki itu potensi kekuatan hingga M7.8, sedangkan sesar cimandiri dari banyak kajian menyimpan kekuatan guncangan di kisaran Magnitudo 6,7” ungkap pria lulus S3 Geologi Universitas Gajah Mada ini lebih jauh.

“Tentu kita tidak berharap gempa dengan kekuatan yang sama terjadi di Sukabumi. Ini hanya upaya saya dan tim BMKG membaca kemiripan morfologi, sumber dan mekanisme gempa Turki dengan Sukabumi,” bebernya.

Sesar Cimandiri yang membentang dari laut Palabuhanratu Sukabumi hingga Bandung BaratSesar Cimandiri yang membentang dari laut Palabuhanratu Sukabumi hingga Bandung Barat

Menurut Daryono ini adalah pesan kesiagaan bahwa di Sukabumi ada sesar aktif (Cimandiri) di pesisir laut, menerus ke darat melalui teluk Palabuhanratu. “Ini sesar aktif ya dan punya sejarah gempa merusak.”

Baca Juga: Gempa Laut Sesar Cimandiri, BPBD Kabupaten Sukabumi Minta Warga Cek Bangunan

Bukan berarti diprediksi akan terjadi gempa seperti di Turki beber Daryono, namun sebagai pengingat bahwa Sukabumi itu berada diatas sesar Cimandiri, bahkan pesisir Sukabumi khususnya Palabuhanratu juga rawan tsunami karena keberadaan zona megathrust di samudera hindia selatan Jawa Barat.
Menjawab pertanyaan presenter CNBC Bramudya Prabowo, salah satu tim peneliti BMKG ini menambahkan bahwa wilayah Palabuhanratu dan kawasan yang dilintasi sesar Cimandiri di Sukabumi juga banyak pemukiman bahkan perkotaan, seperti halnya osmaniye Turki, yang terdampak cukup parah dari gempa M 7,8 awal pekan lalu.

“Jadi sebagai mitigasi penting bagi warga dan pemerintah di daerah dengan sumber gempa seperti Sukabumi dan sesar cimandiri, memastikan bangunan-bangunannya tahan dari guncangan gempa,” tegas Dr Daryono.

Seperti diberitakan sukabumiupdate sebelumnya, para ahli gempa menyebut cimandiri adalah salah satu sesar aktif tertua di Jawa Barat. Membentang dari Laut Palabuhanratu, menyusuri banyak kecamatan di Kabupaten Sukabumi, kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur hingga Bandung Barat, dengan prediksi panjang kurang lebih 100 kilometer.

Baca Juga: Membedah Ancaman Sesar Cimandiri di Seminar yang Digelar BPBD Kota Sukabumi

Sesuai namanya, patahan aktif ini memang berada di sekitar aliran Sungai Cimandiri. Para ahli geologi membagi sesar darat cimandiri di Sukabumi menjadi 3 segmen, yaitu Cibuntu, Padabeunghar dan Baros.

Segmen yaitu Cibuntu dengan panjang 17,2 km M max 6,5 Mw, segmen Padabeunghar dengan panjang 12,78 km M max 6,4 Mw dan segmen Baros dengan panjang 16,36 km M max 6,5 Mw.

Sumber: CNBC Indonesia

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa