SUKABUMIUPDATE.com - Buah kecubung atau Datura metel merupakan bagian dari famili Solanaceae dan genus Datura. Buah berbahaya ini memiliki bentuk bunga yang khas seperti terompet dengan warna putih.
Kenapa berbahaya? Karena buah kecubung bisa menimbulkan dampak halusinasi jika dikonsumsi. Bahkan tidak sedikit orang yang secara sengaja menyalahgunakan buah ini sebagai pengganti efek mabuk.
Lantas apa sih yang membuat buah kecubung bisa menyebabkan halusinasi jika dikonsumsi? Berikut penjelasannya seperti melansir dari Tempo.co.
Baca Juga: Sederet Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bisa Obati Asam Lambung
Penjelasan Buah Kecubung
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya berjudul Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan (1994) menuliskan kecubung berasal dari Asia-Afrika dan menyebar ke Amerika.
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Buahnya berbentuk bulat dan terdapat daun di bagian luarnya dihiasi duri-duri pendek.
Baca Juga: Kronologi Adu Banteng Avanza Vs Angkot di Cibadak Sukabumi
Di dalam buah kecubung berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecoklatan. Diameter buah ini sekitar empat sampai lima centimeter.
Buah yang masih muda berwarna hijau muda, sedangkan yang sudah tua berwarna hijau tua. Bakal buah pada irisan membujur, bagian bawah beruang empat dan pada puncak beruang dua.
Dilansir dari WebMD, tanaman kecubung mengandung berbagai jenis alkaloid, seperti atropine, hyoscyamine, dan scopolamine.
Sementara zat atau senyawa khusus yang membuat halusinasi pada kecubung adalah kristal metil yang memiliki efek relaksasi. Selain itu, skopolamin diketahui sebagai zat yang paling berbahaya dengan efek samping “napas setan”.
Skopolamin diklaim lebih berbahaya dan lebih buruk daripada antraks. Bahkan mengonsumsinya dalam dosis tinggi dapat merusak daya ingat dan menyebabkan kematian.
Dalam penelitian berjudul Variation of Some Cultivated and Wild Taro, Colocasia esculenta (L), secara farmakologi kegunaan skopolamin berbeda dengan atropin, senyawa yang hanya bekerja menekan sistem saraf pusat.
Bahaya Kecubung
Melansir situs resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), efek yang ditimbulkan saat mengonsumsi buah kecubung lebih berbahaya ketimbang ganja, sabu, heroin, ekstasi, dan kokain.
Tak ayal, kini tanaman yang memiliki nama ilmiah Brugmansia arborea ini kerap dimanfaatkan sebagai zat adiktif.
Tidak hanya buahnya saja, tetapi juga bagian tanaman lain seperti batang, bunga, hingga daun turut disalahgunakan.
Selain halusinasi, efek dari penyalahgunaan buah kecubung ini meliputi berkurangnya daya ingat, tidak sadarkan diri, mengamuk, hingga menyebabkan kematian.
Mengingat efeknya yang berbahaya, BNN mengkategorikan kecubung sebagai 15 tanaman berbahasa dan tergolong narkotika. Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
Sumber: Tempo.co (Haris Setyawan)