Berbahaya Jangan Dipelihara! Burung Kenari Asli Indonesia Penunggu Lereng Pangrango

Kamis 26 Januari 2023, 14:54 WIB
Kenari Gunung atau kenari melayu jantan, asli Indonesia yang salah satu habitatnya di gunung gede pangrango Jabar (Sumber: orientalbirdimages.org)

Kenari Gunung atau kenari melayu jantan, asli Indonesia yang salah satu habitatnya di gunung gede pangrango Jabar (Sumber: orientalbirdimages.org)

SUKABUMIUPDATE.com - Kenari sangat populer bagi kicau mania di Indonesia. Selama ini banyak penghobi memelihara burung jenis kenari import, walaupun sebenarnya Indonesia juga punya kenari asli yang hidup di lereng-lereng gunung termasuk Gede Pangrango di Jawa Barat.

Dunia mengenal spesies khas Indonesia ini dengan sebutan kenari melayu atau kenari gunung. Dengan nama ilmiah (latin) chrysocorythus estheraem. Ahli kicau mania nusantara yang dikenal dengan portal om kicau membahas khusus tentang kenari asli Indonesia ini.

Saat itu tahun 2010, Om kicau awalnya diperlihatkan saya seekor burung mirip pipit yang konon hasil silangan antara gereja dan burung kenari. “Kalau paruhnya seperti burung kenari, tetapi kok tubuhnya pendek seperti burung pipit ya,” kata seorang teman ungkap om kicau dalam tulisannya.

Beberapa jam setelah membeli burung tersebut dari lapak pedagang di pasar, ia pun memperlihatkan kepada rekan kicau mania. “Lha ini kan burung kenari lokal. Ya ini sebenarnya yang disebut kenari asli Indonesia. Di Pasar Depok Solo sering banyak dijual,” kata sobah om kicau.

Walaupun sedikit kecewa, karena mengira burung hasil silangan (hybrid), Om Kicau bersyukur bisa melihat dan menyentuh langsung kenari asli Indonesia itu.

Aliena selanjutnya dalam tulisan om kicau, ia menjelaskan tentang burung mungil nan cantik ini.

Baca Juga: Gagak Peliharaan Warga Sukabumi Hilang, Pemilik Tepis Isu Burung Mistis

“Ya burung ini termasuk dalam suku Fringillidae. Suku Fringillidae sebagaimana disebutkan dalam buku Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan adalah suku besar dan menyebar luas hampir di seluruh dunia.”

Berukuran kecil, burung ini adalah pemakan biji dengan paruh tebal, mirip burung manyar. “Perbedaannya ekor lebih panjang dan bertakik, paruh sedikit lebih kecil, sarang terbuka berbentuk mangkuk (tidak tertutup seperti manyar),” tulis Om kicau.

Burung ini berukuran kurang lebih 11cm, berwarna kuning dan abu-abu. Ciri burung jantan dahi dan dada berpita kuning dan bercoret hitam, tunggir kuning terang, sayap hitam dengan mantel abu-abu, tenggorokan hitam, perut putih bercoret hitam.

“Sedangkan burung betina hampir mirip jantan tetapi tunggir kuning lebih suram dan dada kurang berbintik.”

Burung kenari melayu atau kenari gunung, lanjut om Kicau punya nyanyian cukup merdu. Kicauannya bergemerincing pendek yang dikeluarkan sewaktu terbang dan juga punya cicitan metalik.

Penyebaran burung kenari melayu secara global adalah Filipina, Sulawesi, Sumatera dan Jawa. Di Sumatera tercatat ditemukan di daerah padang dan semak alpin di Gunung Leuser serta puncak-puncak di sekitarnya.

Baca Juga: Salah Satunya Bisa Tingkatkan Vitalitas, Ini Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

Di Pulau Jawa ditemukan di Gunung Gede Pangrango, Papandayan, Slamet, Dieng, Lawu, dan Gunung/pegunungan Tengger.

“Burung ini punya kebiasaan menyendiri tetapi juga suka ada dalam kelompok kecil . Mereka bergerombol di puncak semak-semak kecil, di padang rumput alpin atau hutan lumut, juga hinggap di tanah,” tulis om kicau.

Kenari melayu akan turun ke ketinggian yang lebih rendah untuk mengunjungi semak Strobilanthes cernua atau blume (orang sunda menyebutnya bubukuan) sewaktu berbuah lebat.

Kenari melayu atau kenari gunung betina. Spesies kenari asli IndonesiaKenari melayu atau kenari gunung betina. Spesies kenari asli Indonesia

“Burung kenari melayu atau kenari gunung punya sifat pemalu, suka terbang cepat dengan cara bergelombang, naik turun sebagaimana halnya burung pipit,” tutup Om kicau diakhir tulisannya.

Sumber literasi lain dari portal majalah hewan menuliskan ada 4 spesies kenari melayu di Indonesia, yaitu;

1. Serinus estherae vanderbilti (Meyer de Schauensee, 1939): Sumatera (Gunung Leuser).
2. Serinus estherae estherae (Finsch, 1902): Jawa Barat ( Gunung Pangrango )
3. Serinus estherae orientalis (Chasen, 1940): Jawa Timur (Gunung Tengger dan Wayang)
4. Serinus estherae renatae (Schuchmann & Wolters, 1982) - Sulawesi (Gunung Rante Kambola).

Baca Juga: Principe Scops-Owl Terancam Punah, Spesies Baru dari Burung Hantu yang Telah Ditemukan

Lalu kenapa kenari asli Indonesia ini disebut berbahaya dan jangan pelihara?

Alasan utamanya karena burung ini sudah mulai langka, jarang terlihat dan tentunya akan punah jika ditangkap untuk dipelihara. Berbahaya karena pada tahun 2018 kenari melayu masuk daftar satwa dilindungi bersama jenis burung kicau asli indonesia lainnya.

Tertuang dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Isinya;
Setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut hingga memperjualbelikan burung-burung itu. Pelanggar bisa dijatuhi sanksi maksimal 5 tahun dan denda Rp 100 juta. Yang lalai bisa dipidana maksimal 1 tahun dan denda Rp 50 juta.

Selain kenari melayu aturan ini juga melindungi burung kacamata Jawa alias pleci (Zosterops flavus), burung opior Jawa (Heleia javanica), dan burung gelatik Jawa (Lonchura oryzivora).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)