Soal Tren Gempa Kuat di Awal 2023 dan Akhir 2022, BMKG: Fenomena Masih Wajar

Rabu 18 Januari 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi. Kerusakan Akibat Gempa Sukabumi M5.8 pada Kamis, 8/12/2022 (Sumber : Foto: Dok/SU)

Ilustrasi. Kerusakan Akibat Gempa Sukabumi M5.8 pada Kamis, 8/12/2022 (Sumber : Foto: Dok/SU)

SUKABUMIUPDATE.com - Rentetan Gempa Kuat kian marak terjadi akhir-akhir ini, bahkan per hari ini, Rabu, 18 Januari 2023 pagi telah terjadi guncangan M>5 di Gorontalo.

Tepatnya, gempabumi tektonik M6.3 Gorontalo yang terjadi pada pukul 07.34.46 WIB di Teluk Tomini dengan Pusat gempa berada di laut 69 km Tenggara Bone Bolango.

Melansir Tempo.co, rentetan gempa kuat lain sebelumnya yakni gempa merusak M5,6 di Cianjur serta gempa berkekuatan signifikan yang juga bermunculan mengguncang dan menggoyang lokasi lain, seperti gempa Garut (M6,1) dan gempa Sukabumi (M5,8).

Kemudian memasuki awal 2023, gempa merusak terjadi di Jayapura (M5,4), Gempa Tanimbar, Maluku (M7,5), Bengkulu (5,3), dan Aceh Singkil (6,2), beberapa kali guncangan di wilayah Bali serta terbaru Gempabumi M6.3 Gorontalo.

Baca Juga: Gempa Tektonik M6.3 Gorontalo, Berpusat di Laut Tenggara Bone Bolango

Beruntungnya, dari sejumlah gempa kuat yang sudah terjadi dari laut tak ada yang sampai disusul dengan bencana tsunami. Begitu juga sejumlah gempa kuat tak sampai merusak.

Akan tetapi, apakah arti dari rangkaian gempa kuat tersebut dan apakah ada yang harus dicemaskan dari tren gempa yang terjadi itu?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan mengenai rentetan gempa kuat yang terjadi belakangan ini via Tempo. Dalam wawancara lewat aplikasi perpesanan WhatsApp, Selasa 17 Januari 2023, Daryono menjelaskan bagaimana BMKG juga tak dapat menduga sebagian kemunculan gempa-gempa kuat itu -meski rentetan gempa itu dinyatakan 'masih wajar'.

Baca Juga: Gempa Tektonik M6.2 di Laut Tenggara Aceh Singkil, Kedalaman 23 Kilometer

Berikut informasi selengkapnya seperti dikutip via Tempo, Rabu (18/1/2023).

Adakah catatan khusus dari BMKG soal situasi kegempaan belakangan ini?

"Tidak ada catatan khusus. Fenomena kegempaan semacam ini satu hal wajar dan normal karena gempa memang memiliki tipe yang bermacam-macam, adapun kejadian tipe-tipenya bergantung lokasi dan kondisi geologi dan tektoniknya".

Jadi, rentetan gempa kuat di akhir 2022 dan awal 2023 ini tidak tergolong luar biasa?

"Tren gempa semacam ini masih wajar, di masa lalu juga ada dimana pola aktivitas gempa semacam ini".

Apakah gempa-gempa kuat yang terjadi itu sudah diprediksi sebelumnya?

"Semua gempa yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat diprediksi. Hanya saja gempa-gempa tersebut sebagian besar terjadi pada sumber-sumber yang sudah dikenali, meski ada juga gempa terjadi pada sumber gempa yang belum terpetakan.

Tidak mudah untuk menduga kapan dan di mana serta berapa magnitudo suatu gempa. Gempa Maluku, Papua, Cianjur, dan lainnya itu kami sama sekali tidak tahu kapan terjadinya meski sumbernya kami tahu bahwa di situ dapat terjadi gempa tapi entah kapan".

BMKG diketahui melakukan riset prediksi gempa, bagaimana kemajuannya saat ini?

"BMKG selama ini juga melakukan kajian prekursor gempa. Beberapa metode prediksi gempa seperti geomagnet, gas radon, dan lain-lain belum memberikan hasil memuaskan.

Ada yang konsisten mampu 'memprediksi' tetapi beberapa kejadian gempa signifikan juga tak mampu diprediksi sehingga hal ini masih menjadi kajian atau riset.".

Baca Juga: Bantuan Rp 1 Juta untuk Hunian Darurat Korban Gempa Cianjur Ditunda

Adakah peluang sebab akibat di antara kemunculan gempa-gempa itu, karena mereka terjadi dalam waktu berdekatan?

"Berkaitan antara gempa bisa saja terjadi karena dalam ilmu gempa ada konsep atau teori picuan statik. Tetapi, syaratnya harus dekat sumber gempa yang bakal terpicu, dan tentunya akumulasi energi tegangan kulit bumi-nya harus sudah maksimum.

Akumulasi energi tegangan kulit bumi itu bisa diukur, atau masih sebatas teori?

"Nyata ada, hanya sulit cara menghitungnya secara akurat.".

Adakah pesan yang ingin disampaikan BMKG ke publik atau pemerintahan dari situasi gempa belakangan ini?

"Meningkatnya aktivitas gempa akhir-akhir ini kami menilainya masih tergolong wajar. Ini karena kami mengacu pada data gempa jangka panjang. Data statistik gempa jangka panjang menunjukkan beberapa tahun lalu juga pernah seperti akhir-akhir ini.

Kita tahu dinamika gempa di Indonesia berdasarkan data. Hingga saat ini gempa belum dapat diprediksi sehingga, agar terjamin keamanannya terhadap gempa, maka kita harus fokus mewujudkan bangunan tahan gempa dan memahami cara selamat saat terjadi gempa."

Sumber : Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 10:00 WIB

7 Tips Liburan di Sukabumi Saat Musim Hujan, Tetap Seru dan Menyenangkan

Dengan mengikuti tips ini dan memilih destinasi yang aman, liburan Anda di Sukabumi tetap akan menyenangkan meskipun hujan turun.
Ilustrasi - Jadikan cuaca sebagai bagian dari pengalaman untuk menikmati sisi lain keindahan alam dan budaya Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Nasional25 November 2024, 09:30 WIB

Pidato Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat"

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 berlangsung dengan penuh khidmat di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia, Jakarta.
Tema HGN 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat," mengangkat peran penting guru dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi25 November 2024, 09:27 WIB

Cerita Pilu Keluarga Huni Rumah Reyot di Purabaya Sukabumi, Tak Kunjung Dapat Bantuan

Cerita Diwan Budiansyah (35 tahun), menempati rumah panggung ukuran 5 meter X 6 meter, dengan kondisi rusak parah, di Kampung Muara RT 006/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah Diwan Budiansyah yang reyod dan miring di Purabaya Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)