SUKABUMIUPDATE.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan himbauan agar masyarakat siaga akan potensi cuaca ekstrem saat berwisata selama masa libur Nataru.
Terutama untuk masyarakat yang akan mengunjungi wisata air seperti sungai, air terjun, pantai, dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara daring Disaster Briefing di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Hotel di Sukabumi untuk Staycation saat Libur Nataru
“Untuk masyarakat yang berlibur di aliran sungai dan air terjun, terutama saat ini sedang tren berwisata glamping, jika terjadi hujan lebat lebih dari dua jam harus bersiaga,” tuturnya.
"Kalau terjadi hujan lebih dari 2 jam visibility kita kurang, maka segera dulu naik ke tempat yang lebih aman. Tunggu sampai hujan reda 1-2 jam, lihat apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan baru kita kembali lagi," ujar Abdul.
Baca Juga: Setelah Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka, Inilah 6 Titik Rawan Kemacetan Sukabumi
Kemudian untuk masyarakat yang berwisata di pinggir pantai, Abdul mengingatkan agar selalu memastikan informasi cuaca ekstrem dari BMKG.
"Karena biasanya membawa gelombang pasang. Itu benar-benar ter-update di lokasi di mana kita sedang berwisata," ujar dia.
BMKG telah menyampaikan pada libur Natal dan Tahun Baru 2023, potensi cuaca ekstrem masih ada karena adanya anomali cuaca di beberapa tempat.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menyampaikan ada 44 juta masyarakat yang bepergian untuk liburan dan di tengah pandemi Covid-19 yang mulai landai, masyarakat sudah mulai bebas bepergian.
Sumber: Tempo.co