Ilmuwan NASA Temukan Pembentukan Bintang Muda Tahap Awal di Luar Angkasa

Jumat 16 Desember 2022, 20:30 WIB
Para ilmuwan NASA meneliti gampar pertama yang ditangkap teleskop Webb dan menemukan bagaimana pembentukan bintang muda tahap awal | Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, Megan Reiter dan Joseph DePasqua

Para ilmuwan NASA meneliti gampar pertama yang ditangkap teleskop Webb dan menemukan bagaimana pembentukan bintang muda tahap awal | Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, Megan Reiter dan Joseph DePasqua

SUKABUMIUPDATE.com - Para ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat NASA melakukan ‘penyelaman mendalam’ ke dalam salah satu gambar yang berhasil ditangkap teleskop antariksa James Webb.

Mereka telah menemukan lusinan jet energik dan arus keluar dari bintang muda yang sebelumnya tersembunyi oleh awan debu.

NASA menyebut jika penemuan ini menandai dimulainya era baru dalam menyelidiki bagaimana bintang seperti Matahari kita terbentuk, dan bagaimana radiasi dari bintang masif terdekat dapat mempengaruhi perkembangan planet.

Baca Juga: Bikin Takjub, Gambar Saturnus yang Sempat Diabadikan Pesawat Antariksa Cassini

Mengutip dari nasa.gov, Tebing Kosmik, sebuah wilayah di tepi rongga gas raksasa di dalam gugus bintang NGC 3324, telah lama menarik perhatian para astronom sebagai sarang pembentukan bintang.

Sementara dipelajari dengan baik oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, banyak detail pembentukan bintang di NGC 3324 tetap tersembunyi pada panjang gelombang cahaya tampak. Webb sangat cocok untuk menampilkan detail yang telah lama dicari ini karena dibangun untuk mendeteksi pancaran dan arus keluar yang hanya terlihat dalam inframerah dengan resolusi tinggi.

Kemampuan Webb juga memungkinkan peneliti melacak pergerakan fitur lain yang sebelumnya ditangkap oleh Hubble.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Curug di Jawa Barat yang Indah dan Favorit Wisatawan

Baru-baru ini, dengan menganalisis data dari panjang gelombang cahaya inframerah tertentu (4,7 mikron), para astronom menemukan dua lusin aliran keluar yang sebelumnya tidak diketahui dari bintang yang sangat muda yang diungkapkan oleh molekul hidrogen.

Pengamatan Webb menemukan galeri objek mulai dari air mancur kecil hingga raksasa yang meledak yang memperpanjang tahun cahaya dari bintang pembentuk. Banyak dari protobintang ini siap menjadi bintang bermassa rendah, seperti Matahari kita.

Pembentukan bintang muda tahap awal yang diamati ilmuwan NASAPembentukan bintang muda tahap awal yang diamati ilmuwan NASA

"Apa yang Webb berikan kepada kita adalah cuplikan waktu untuk melihat seberapa banyak pembentukan bintang yang terjadi di sudut alam semesta yang mungkin lebih khas yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata astronom Megan Reiter dari Universitas Rice. di Houston, Texas, yang memimpin penelitian tersebut dikutip dari laman resmi NASA.

Baca Juga: Daftar 10 Tokoh yang Banyak Dicari di Google Indonesia Sepanjang Tahun 2022

Hidrogen molekuler adalah unsur penting untuk membuat bintang baru dan pelacak yang sangat baik dari tahap awal pembentukannya. Saat bintang muda mengumpulkan material dari gas dan debu yang mengelilinginya, sebagian besar juga mengeluarkan sebagian kecil dari material itu kembali dari daerah kutubnya dalam pancaran dan aliran keluar.

Jet ini kemudian bertindak seperti bajak salju, membuldoser ke lingkungan sekitarnya. Terlihat dalam pengamatan Webb adalah molekul hidrogen yang tersapu dan tereksitasi oleh pancaran ini.

“Jet seperti ini adalah rambu-rambu untuk bagian paling menarik dari proses pembentukan bintang. Kami hanya melihat mereka selama jangka waktu singkat ketika protobintang aktif bertambah, ”jelas rekan penulis Nathan Smith dari University of Arizona di Tucson.

Baca Juga: Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Saatnya UMKM Meroket

Pengamatan jet dan aliran keluar sebelumnya melihat sebagian besar di daerah terdekat dan objek yang lebih berkembang yang sudah terdeteksi dalam panjang gelombang visual yang dilihat oleh Hubble.

Sensitivitas Webb yang tak tertandingi memungkinkan pengamatan wilayah yang lebih jauh, sementara pengoptimalan inframerahnya menyelidiki tahap pengambilan sampel debu yang lebih muda. Bersama-sama ini memberi para astronom pandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke lingkungan yang menyerupai tempat kelahiran tata surya kita.

“Ini membuka pintu untuk apa yang mungkin terjadi dalam melihat populasi bintang yang baru lahir ini di lingkungan alam semesta yang cukup khas yang tidak terlihat hingga Teleskop Luar Angkasa James Webb,” tambah Reiter. “Sekarang kita tahu ke mana harus mencari selanjutnya untuk mengeksplorasi variabel apa yang penting untuk pembentukan bintang mirip Matahari.”

Baca Juga: Jadwal Libur dan Cuti Bersama Natal dan Tahun Baru 2023, Cek Informasinya Disini

Periode pembentukan bintang yang sangat awal ini sangat sulit untuk ditangkap karena, untuk setiap bintang individu, ini adalah peristiwa yang relatif singkat hanya beberapa ribu hingga 10.000 tahun di tengah proses pembentukan bintang selama jutaan tahun.

“Dalam gambar yang pertama kali dirilis pada bulan Juli , Anda melihat petunjuk tentang aktivitas ini, tetapi jet ini hanya terlihat saat Anda melakukan penyelaman yang dalam membedah data dari masing-masing filter yang berbeda dan menganalisis masing-masing area saja,” kata anggota tim Jon Morse Institut Teknologi California di Pasadena. "Ini seperti menemukan harta karun yang terkubur."

Dalam menganalisis pengamatan Webb yang baru, para astronom juga mendapatkan wawasan tentang seberapa aktif wilayah pembentuk bintang ini, bahkan dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Baca Juga: Ngajengkang hingga Tiseureuleu, Ini 23 Istilah Jatuh dalam Bahasa Sunda!

Dengan membandingkan posisi aliran keluar yang diketahui sebelumnya di wilayah ini yang ditangkap oleh Webb, dengan data arsip Hubble dari 16 tahun lalu, para ilmuwan dapat melacak kecepatan dan arah pergerakan jet.

Sains ini dilakukan pada pengamatan yang dikumpulkan sebagai bagian dari Program Pengamatan Rilis Awal Webb . Makalah ini diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society pada Desember 2022.

Sumber: nasa.gov

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)