Mengenal Sesar Cugenang yang Jadi Penyebab Gempa Cianjur

Jumat 09 Desember 2022, 13:00 WIB
Pemetaan Sesar Cugenang | Foto: Istimewa

Pemetaan Sesar Cugenang | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan penelitian terhadap penyebab gempa Cianjur yang sebelumnya diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Sayangnya hal tersebut melenceng, ternyata gempa Cianjur disebabkan oleh sesar Cugenang yang sebelumnya belum terpetakan.

Seperti diketahui Gempa Cianjur dengan kekuatan M5.6 yang terjadi pada 21 November 2022 lalu berhasil meluluhlantakkan sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur dan menelan korban jiwa hingga ratusan orang.

Baca Juga: Pemicu Gempa Cianjur, 1.800 Rumah Berada di Zona Bahaya Patahan Cugenang

Dalam konferensi pers Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan jika sesar Cugenang ini ditemukan di Kecamatan Cugenang dan patahan tersebut melintasi sembilan desa.

"Karena patahannya di wilayah Cugenang maka dinamakan Patahan Cugenang, patahan yang baru terbentuk atau ditemukan melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara," kata Dwikorita seperti dilansir dari Antara via Suara.com.

Dari sembilan desa yang dilintasi oleh Sesar Cugenang, delapan diantaranya masuk dalam wilayah Kecamatan Cugenang.

Kedelapan desa itu adalah Desa Cibeureum, Desa Ciherang,  Desa Cibulakan, Desa Ciputri, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, dan Desa Benjot. Sementara satu desa terakhir, adalah Desa Nagrak yang berlokasi dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Lantas Apa Itu Sesar Cugenang?

Berikut penjelasan singkat mengenai Sesar Cugenang, sesar aktif yang baru ditemukan dan terpetakan oleh BMKG.

Nama sesar Cugenang ini diambil berdasarkan lokasinya yang berada di Kecamatan Cugenang, yang mana sesar ini belum pernah terpetakan.

Diketahui jika zona berbahaya Sesar Cugenang ini memiliki luas 8,09 kilometer persegi.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa identifikasi Sesar Cugenang ini berdasarkan pada analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan.

Baca Juga: Patahan Cugenang Penyebab Gempa Bumi Cianjur, 3 Hal Penting Soal Sesar Aktif

"Diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," kata Daryono.

Lebih lanjut Daryono mengemukakan, berdasarkan analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral strike-slip).

Sebelumnya BMKG menduga bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri, karena pusat gempa berlokasi di dekat sesar tersebut.

Baca Juga: Daftar 6 Sesar Aktif Jawa Barat, 3 Diantaranya Ada di Sukabumi

Sayangnya dugaan tersebut diragukan oleh sejumlah ilmuwan di Tanah Air. Mereka menduga gempa mematikan pada 21 November itu dipicu oleh sesar misterius yang belum terpetakan dan hal tersebut terbukti jika gempa Cianjur ini disebabkan oleh sesar Cugenang.

1.800 Bangunan di Zona Sesar Cugenang

Sayangnya diatas zona berbahaya dari sesar Cugenang ini sudah ada bangunan setidaknya 1.800 rumah. 

Oleh sebab itu, BMKG akhirnya merekomendasikan untuk ribuah rumah tersebut agar segara direlokasikan dan melarang adanya bangunan yang didirikan lagi kawasan berbahaya Sesar Cugenang.

Baca Juga: Titik Gempa Cianjur dekat Gunung Gede, Dosen ITB: Sesar Sekitar Gunung Api Perlu Atensi

"Zona bahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan," kata Daryono.

Meski demikian, bukan berarti tidak boleh ada kegiatan disana. BMKG mengatakan jika wilayah tersebut masih dapat digunakan untuk bertani, menjadi kawasan konservasi, lahan resapan, hingga objek wisata dengan konsep terbuka.

Selain itu, BMKG juga meminta pemerintah daerah untuk tetap siaga dan waspada terhadap sesar aktif yang melintasi wilayah Cianjur. Pihaknya telah memberikan peta sesar ke Pemkab Cianjur untuk menjadi acuan dan diwaspadai.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa