Patahan Cugenang Penyebab Gempa Bumi Cianjur, 3 Hal Penting Soal Sesar Aktif

Jumat 09 Desember 2022, 11:00 WIB
Gempa Merusak Akibat Sesar Aktif | Istimewa | Foto : Daryono/Webinar ITS

Gempa Merusak Akibat Sesar Aktif | Istimewa | Foto : Daryono/Webinar ITS

SUKABUMIUPDATE.com - Sesar Cugenang disebut sebagai penyebab Gempa Bumi Cianjur M5.6, Senin (21/11/2022), menurut temuan BMKG.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk mengosongkan menggunakan wilayah di zona patahan Cugenang untuk peruntukan lain.

Alasannya berkaitan dengan kejadian perulangan gempa di lokasi yang sama dalam 20 tahun ke depan.

"Bisa digunakan untuk peruntukan lain seperti zona konservasi, resapan atau wilayah terbuka hijau, tapi mohon rumah-rumah tidak dibangun di zona tersebut," kata Dwikorita, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga: Pemicu Gempa Cianjur, 1.800 Rumah Berada di Zona Bahaya Patahan Cugenang

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menambahkan ada sekitar 1.800 rumah yang harus direlokasi. Rumah tersebut berada di wilayah Desa Talaga, Sarampad, Nagrak dan Cibulakan, yang berada dalam zona bahaya Patahan Cugenang.

Sebelumnya, Daryono pernah membahas tentang gempa sesar aktif dalam “Webinar Mitigasi Gempa Sesar Aktif“, Teknik Geofisika ITS pada Sabtu, 25 September 2021 silam.

Daryono menerangkan Sesar aktif tergolong sumber gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang berulang kali memicu gempa di masa lalu dengan riwayat kemungkinan akan aktif kembali.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Daryono, Kamis (8/12/2022), bahwa gempa Cianjur merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal. Artinya, Gempa Cianjur dipicu oleh Aktivitas Sesar Aktif yang ditemukan BMKG, Zona Patahan Cugenang.

Baca Juga: Megathrust Ikut Disebut, Kata BMKG Soal Gempa Dangkal Guncang Sukabumi

Jawa Barat sendiri tercatat memiliki 6 sesar aktif meliputi Sesar Cipamingkis, Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis, Sesar Citarik dan Sesar Garsela.

Lebih lanjut, hingga tahun 2021 saat penyampaian Webinar ITS, Daryono menerangkan sesar aktif telah mengakibatkan lebih dari 45 kali gempa mematikan (deadly earthquake) di Indonesia.

Sementara Gempa Kuat yang dipicu Sesar Aktif belum terpetakan yakni Gempa Tojo Unauna (M6,3) 26 Juli 2021 dan Gempa Labuha (M7,2) 16 Juli 2019.

Baca Juga: Daftar 6 Sesar Aktif Jawa Barat, 3 Diantaranya Ada di Sukabumi

Wilayah Indonesia adalah Kawasan rawan gempabumi dan tsunami dimana ada 295 zona sumber gempa sesar aktif.

Berkaitan dengan gempa sesar aktif, ada tiga hal penting yang perlu diketahui, diantaranya Ground shaking (guncangan), Surface deformation (perubahan permukaan) dan Surface rupture (rekahan permukaan).

Ground shaking (guncangan) memiliki karakteristik dampak paling luas (guncangan luas), menyebabkan paling banyak kerusakan, memicu dampak ikutan lain (longsor, runtuhan batu, likuifaksi, kebakaran dll).

Kemudian karakteristik Surface deformation (perubahan permukaan) meliputi dapat berdampak pada wilayah luas, memicu kerusakan terbatas (critical facilities), dan efek ikutan lain (ketidakstabilan lereng, rekahan sekunder, tsunami).

Terakhir, Surface rupture (rekahan permukaan) menyebabkan dampak tidak luas (bagian tertentu saja pada jalur sesar), memicu kerusakan bangunan dan memicu dampak ikutan lain (kolam pecah, bendungan jebol, jembatan putus, pipa air dan gas putus, dll).

Baca Juga: Berguncang! Gempa Kuat M5.8 Barat Daya Kota Sukabumi, Sesar Cipamingkis?

Seperti diketahui, temuan BMKG pada Kamis (8/12/2022), menyebut zona patahan Cugenang memiliki panjang 8-9 kilometer, terbentang dari Desa Nagrak hingga Ciherang dengan arah tenggara-barat laut.

Radius kanan-kiri Zona Patahan Cugenang terletak sejauh 200-500 meter, sehingga total luasan diperhitungkan 8,09 kilometer persegi.

Sumber : its.ac.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa