Misteri Adanya Oksigen di Bumi, Gas yang Menjadi Sumber Kehidupan Manusia

Kamis 08 Desember 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi Kemunculan Oksigen di Bumi | Foto : Shutterstock

Ilustrasi Kemunculan Oksigen di Bumi | Foto : Shutterstock

SUKABUMIUPDATE.com - Oksigen merupakan salah satu zat yang paling melimpah di alam semesta setelah helium dan hidrogen.

Dulu kala sebenarnya kadar oksigen di Bumi sangat rendah dan tidak dapat menopang kehidupan manusia.

Sampai akhirnya setelah adanya makhluk yang dapat berfotosintesis kadar oksigen semakin meningkat hingga membuka jalan evolusi hewan.

Baca Juga: Dahsyatnya Panci Berisi The Mother of Satan, Jejak Kerusakan di Polsek Astana Anyar Bandung

Menghimpun dari laman Sputnik News, oksigen memiliki peran yang sangat krusial di Bumi sebagai bahan penting dalam campuran faktor-faktor yang membuat planet biru ini menjadi layak huni.

Rupanya tidak hanya dari hasil fotosintesis, oksigen juga bisa berasal dari sumber ‘tektonik’ menurut hasil studi. 

Selanjutnya, penelitian oleh tim ilmuwan dari Universitas Laurentian dan Universitas Michigan, yang diterbitkan di Nature Geoscience, menawarkan penjelasan parsial untuk kekurangan oksigen dalam bentuk molekul (O2).

Baca Juga: Residivis, Pelaku Bom Polsek Astana Anyar Tolak Program Deradikalisasi saat di Lapas

Perlu untuk diingat kembali seperti apa planet kita dulu antara 2,5 miliar dan empat miliar tahun yang lalu.

Melansir dari HiTekno, selama periode yang disebut era Archean, Bumi yang masih dunia air, terdapat selimut kabut kabut metana, tanpa gas oksigen. Dan keberadaan zat yang memiliki rumus kimia O2  ini hanya ada dalam senyawa seperti air.

Ada aspek lain dari keberadaan Bumi pada saat itu yakni aktivitas tektoniknya, yang berbeda dari apa yang disebut tektonik lempeng Bumi modern.

Planet yang kita huni saat ini dicirikan oleh adanya lapisan terluar Bumi di bawah lautan yakni kerak samudera yang tenggelam ke dalam mantel planet, yang sekarang disebut ‘zona subduksi’.

Ilmu pengetahuan belum bisa menjangkau tentang apakah tektonik lempeng seperti itu berfungsi di era Archean.

Baca Juga: Paniknya Ratusan Napi di Lapas Nyomplong Sukabumi saat Diguncang Gempa M5.8

Zona subduksi saat ini dikaitkan dengan magma teroksidasi, terbentuk ketika sedimen teroksidasi dan air dingin yang dekat dengan dasar laut dimasukkan ke dalam mantel Bumi.

Magma dengan kandungan oksigen dan air yang tinggi dihasilkan sebagai hasilnya.

Penelitian yang dilakukan oleh tim, termasuk David Mole di Universitas Laurentian serta Adam Charles Simon dan Xuyang Meng di Universitas Michigan, berfokus pada pengujian apakah tidak adanya bahan teroksidasi di perairan dasar Archean dan sedimen dapat menghambat pembentukan magma teroksidasi.

Baca Juga: SENTIL Teknik Sipil Nusa Putra Sukabumi, Bahas Rancangan Konstruksi yang Aman

Jadi, tim mengumpulkan sampel batuan setua 2,67 miliar tahun dari daerah yang membentang dari Winnipeg, Manitoba, hingga Quebec. Ini dianggap oleh para ilmuwan sebagai bagian terbesar yang diawetkan dari benua Archean.

Penelitian ini melakukan pengukuran menggunakan teknik yang disebut X-ray Absorption Near Edge Structure Spectroscopy (S-XANES) pada synchrotron Advanced Photon Source di Argonne National Laboratory di Illinois.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa magma teroksidasi memang terbentuk pada era Neoarchean sekitar 2,7 miliar tahun yang lalu.

Karena tidak adanya oksigen terlarut dalam reservoir air pada saat itu gagal menghalangi pembentukan magma teroksidasi di zona subduksi, penelitian menentukan bahwa sumber oksigen pasti berbeda kemungkinan berasal dari letusan gunung berapi ke atmosfer.

Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang tidak terduga bahwa proses subduksi kembali pada zaman Archean bisa menjadi faktor penting dalam oksigenasi Bumi.

Sumber: HiTekno

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)