SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah Indonesia sering mengalami gempa bumi dengan magnitudo yang beragam. Aktivitas lempeng tektonik besar yang ada di indonesia menjadi salah satu penyebab gempa bumi.
Seperti gempa yang mengguncang Sukabumi Kamis, (8/12/2022) pagi diketahui akibat aktivitas lempeng tektonik Indo Australia.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi 5.8 magnitudo berpusat di darat wilayah Sukabumi dan merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff.
Baca Juga: Termasuk Guncangan Benioff di Sukabumi, Ketahui 3 Klasifikasi Zona Sumber Gempa!
Mengutip dari BNPB zona Benioff sendiri merupakan zona planar dari kegempaan yang terkait dengan lempeng yang menurun di zona subduksi.
Zona Benioff juga terkadang kadang disebut sebagai zona seismik yang mana merupakan zona planar hiposenter gempa yang membentang 700 km di dalam Bumi.
Menurut Encyclopedia of Earth Science, zona ini berada di bawah sistem busur modern yang dimulai tepat di bawah palung lautan, dengan kemiringan zona bisa mencapai 3- hingga 90 derajat dengan rata-rata 45 derajat.
Baca Juga: Gempa Sukabumi Terjadi di Zona Benioff, Simak Penjelasannya
Indonesia sendiri diketahui terletak di daerah dimana tiga lempeng tektonik besar aktif bertemu yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.
Apa Itu Lempeng?
Mengutip laman siagabencana.com, lempeng merupakan lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan kerak samudra yang bergerak dan mengapung di permukaan bumi.
Gempa bumi ini terjadi akibat 2 lempeng yang saling bersinggungan, bisa jadi bergesekan atau bertabrakan.
Setidaknya ada kurang lebih 18 lempeng di seluruh dunia dan empat diantaranya berada di Indonesia. Dari empat tersebut hanya ada tiga yang aktif, yaitu lempeng Eurasia, Samudera Pasifik, dan Australia. Sedangkan satu lainnya adalah lempeng Filipina, namun tidak aktif.
Baca Juga: Mengenal Lempeng Indo-Australia, Disebut Jadi Penyebab Gempa Garut 3 Desember
Berikut tiga lempeng tektonik besar di Indonesia yang aktif megutip laman geologinesia.
1. Lempeng Indo-Australia
Lempeng ini memiliki luas sekitar 58,9 juta kilometer persegi yang terbentuk dari penyatuan lempeng Australia dan India jutaan tahun yang lalu.
Di Indonesia sendiri lempeng ini melingkupi wilayah bagian timur yaitu pulau papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan saling berinteraksi dengan Lempeng Eurasia di sebelah barat dan lempeng pasifik di sebelah utara.
Baca Juga: Daftar 6 Sesar Aktif Jawa Barat, 3 Diantaranya Ada di Sukabumi
2. Lempeng Eurasia
Lempeng Eurasiadiperkirakan memiliki luas sekitar 67,8 juta km persegi dan menjadi salah satu dari tiga lempeng terbesar di dunia. Hampir semua wilayah Benua Eropa dan Asia berada pada lempeng ini.
Sampai saat ini, lempeng Eurasia merupakan lempeng yang aktif secara geologis, dengan rangkaian gunung berapi dan peristiwa gempa bumi yang sering terjadi di wilayah yang dilewatinya.
Di Indonesia sendiri lempeng ini melingkupi empat pulau besar yaitu Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Moranbong Band, Grup K-Pop Pertama Korea Utara!
3. Lempeng Pasifik
Lempeng ini memiliki luas sekitar 103,3 juta kilometer persegi dan menjadi yang terbesar di dunia. Lempeng ini terletak di bawah Samudra Pasifik dan melingkupi hingga bagian utara dari Pulau Papua, Indonesia.
Pada umumnya Lempeng Pasifik merupakan kerak samudera, kecuali di wilayah sekitar California dan Selandia Baru. Lempeng ini juga dianggap berperan dalam pembentukan kepulauan Hawai.
Kepulauan Hawai sendiri sebelumnya merupakan gunung berapi bawah laut yang terdorong naik ke permukaan membentuk daratan pada jutaan tahun yang lalu. Pembentukan Gunung berapi ini melalui hotspot-hotspot di Lempeng Pasifik.
Batas-batas luar Lempeng pasifik membentuk Cincin Api di dasar Samudra Pasifik, dimana kegiatan gunung berapi dan gempa bumi di wilayah tersebut sangat aktif.