SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Sukabumi pada Kamis (8/12/2022) terjadi di Zona Benioff, yang merupakan bagian dari Zona Subduksi.
Zona subduksi didefinisikan sebagai sebuah zona ketika dua lempeng bumi saling bertindih satu sama lain di bagian atas dan bawah.
Tak hanya benioff, bagian subduksi lain yakni zona megathrust yang disebut-sebut dapat menyebabkan kerusakan terbesar.
Benioff dan Megathrust Sama-sama Bagian dari Zona Subduksi, Apa Bedanya?
Baca Juga: Earthquake Cycle Palabuhanratu Sukabumi: Menjawab Potensi Gempa dan Tsunami
Dilansir dari berbagai sumber, sukabumiupdate.com telah merangkum 6 Perbedaan Seputar Gempa Zona Benioff dan Megathrust!
1. Pengertian Zona Benioff dan Megathrust
Berdasarkan Pusat Survei Geologi, Santoso dan A. Soehaimi tentang Analisis Bahaya Gempa Bumi Lengan Utara Sulawesi Tahun 2010.
Benioff dikenal dengan nama lain intra-plate atau intraslab. Penamaan ini didasarkan pada Gempa Bumi Benioff yang terjadi berupa sesar turun akibat tegangan tarik ke bawah pada lempeng.
Sedangkan Megathrust dikenal sebagai inter-plate atau interface. Hal ini karena gempa bumi megathrust berada pada batas antar lempeng subduksi dan lempeng di atasnya.
Baca Juga: Termasuk Guncangan Benioff di Sukabumi, Ketahui 3 Klasifikasi Zona Sumber Gempa!
2. Kedalaman Zona Benioff dan Megathrust
Penelitian Bigman Marihat Hutapea dan Imanuel Mangape, Institut Teknologi Bandung (2009) dalam Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, menyebutkan perbedaan Zona Benioff dan Megathrust berdasarkan kedalamannya.
Zona megathrust, yakni sumber gempa subduksi dari permukaan hingga kedalaman 50 km. Sementara, zona benioff merupakan sumber subduksi dengan kedalaman lebih dari 50 km.
3. Sudut Penunjaman Gempa Benioff dan Megathrust
Santoso dan A. Soehaimi (2010) kembali menyebut, lempeng zona benioff memiliki sudut yang tajam, sehingga pada gempa benioff terjadi sesar turun akibat tegangan tarik ke bawah pada lempeng.
Berbeda dengan Gempa Megathrust dengan sudut penunjaman landai dimana gempa terjadi pada batas antar lempeng subduksi serta lempeng di atasnya.
Baca Juga: Gempa Sukabumi Terjadi di Zona Benioff, Simak Penjelasannya
4. Potensi Tsunami Gempa Zona Benioff dan Megathrust
Dikutip dari geologi.co.id, gempa yang dirasakan secara merata biasanya berupa gempa benioff atau intraslab. Artinya sumber gempa benioff berada di bagian dalam zona subduksi dan relatif tidak berpotensi tsunami.
Sementara Gempa Megathrust justru berpotensi menyebabkan tsunami.
5. Gempa Susulan Benioff dan Megathrust
Gempa Benioff cenderung tidak diikuti dengan gempa susulan karena lempeng samudra bersifat lebih liat sehingga lebih mudah kembali ke posisi semula.
Selain itu, Gempa Benioff atau intra-slab umumnya disebabkan oleh proses dehidrasi batuan di dalam bumi sehingga lempeng samudra pecah, retak atau patah.
Hal ini berbeda dengan Gempa Megathrust yang melibatkan sesar–sesar kecil dangkal sehingga akan lebih sering diikuti gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil dari gempa utama.
Baca Juga: M4.2, BMKG Ungkap Gempa Susulan Cukup Kuat di Cianjur Usai Subuh
6. Sumber Gempa Subduksi Benioff dan Megathrust di Pulau Jawa
Mengutip dari Penelitian Wisnu Erlangga, Universitas Islam Indonesia Tahun 2020, tentang Karakteristik dan Parameter Subduksi Sumber Gempa Pulau Jawa, terdapat 10 sumber gempa subduksi di sekitar Pulau Jawa.
Data Sumber Gempa diperoleh dari gabungan data gempa yang dicatat oleh instansi pemerintah Indonesia (BMKG) maupun instansi internasional (ISS, ISC, BCIS, PDE, ANSS, USGS dan lain-lain) dalam kurun waktu 1965-2019.
Sumber Gempa Subduksi Pulau Jawa tersebut yakni Megathrust S. Sumatra, Benioff S. Sumatra, Megatrust Java 1, Benioff Java 1, Megatrust Java 2, Benioff Java 2, Megatrust Java 3, Benioff Java 3, Megatrust Sumba, dan Benioff Sumba.
Baca Juga: 4 Penyebab Gempa Bumi dan Pengertiannya yang Perlu Kamu Ketahui
7. Riwayat Gempa Zona Benioff dan Megathrust Pulau Jawa
Bigman dan Imanuel (2009) menerangkan tentang Zona Benioff dan Megathrust di wilayah Jawa.
Sumber Gempa Zona Benioff Jawa merupakan zona aktif dengan riwayat 234 kejadian gempa independen dalam 40 tahun terakhir. Sedangkan Sumber Gempa Zona Megathrust Jawa tercatat pernah terjadi beberapa gempa gempa besar, diantaranya
- 20 Agustus 1977, terjadi gempa M8.3, menghasilkan tsunami dengan ketinggian 15 m dan mengakibatkan 200 orang meninggal dunia.
- 17 Juli 2006, gempa dengan M7.7 dengan pusat gempa 9.222° LS dan 107.320° BT atau sekitar 230 km sebelah selatan Tasikmalaya, kedalaman 34 km, menghasilkan tsunami dengan jumlah 403 orang korban.
Sumber : berbagai sumber