Sistem Peringatan Dini Tsunami di Palabuhanratu Sempat Rusak, BMKG Ungkap Fungsinya

Rabu 07 Desember 2022, 16:00 WIB
Pedoman Sistem Peringatan Dini Tsunami BMKG, Tsunami Early Warning System (TEWS ) | Foto : via gitews.org

Pedoman Sistem Peringatan Dini Tsunami BMKG, Tsunami Early Warning System (TEWS ) | Foto : via gitews.org

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia rawan bencana tsunami lokal karena daerah pantainya sebagian dekat dengan sumber tsunami.

Bencana Tsunami menerjang kurang lebih 30 menit setelah gempa bumi terjadi.

Sistem Peringatan Dini Tsunami dibutuhkan sebagai langkah deteksi awal sebelum bencana datang. Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami dikenal dengan nama TEWS atau Tsunami Early Warning System.

Mengutip berita sukabumiupdate.com sebelumnya, Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kini sudah berfungsi dengan baik setelah sebelumnya sempat mengalami kerusakan, Selasa (6/12/2022).

Kasatpolairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar mengatakan perbaikan telah dilakukan dan alat akan diuji serentak se-Indonesia pada 26 Desember 2022 mendatang.

Baca Juga: Sempat Rusak, Alat Peringatan Tsunami di Palabuhanratu Sukabumi Diperbaiki

Berbicara tentang Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami, pada tahun 2012 silam, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami, InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System).

Pedoman tersebut mengupas tuntas peringatan dini tsunami termasuk alur komunikasi kepada masyarakat.

Sistem peringatan dini tsunami seperti InaTEWS harus mengeluarkan dan menyebarluaskan peringatan dengan cepat, tepat sasaran, dan jelas teruji secara ilmiah agar mudah untuk dimengerti dan dipahami.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009, BMKG adalah satu-satunya badan resmi yang bertugas menyerukan peringatan dini tsunami. Disebutkan ada dua jenis sistem pemantauan InaTEWS.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Bisa Sebabkan Tsunami di Okinawa Jepang, PVMBG: Hoaks

Pertama adalah sistem pemantauan darat berupa jaringan seismometer broadband dan GPS. Kedua, sistem pemantauan laut (sea monitoring system) yang terdiri atas tide gauges, buoy, CCTV, radar tsunami, dan kabel bawah laut (dua yang terakhir masih dalam tahap pengembangan).

Data hasil observasi kemudian dikirimkan ke BMKG menggunakan sistem komunikasi berbasis satelit. Selain BMKG, dalam sistem peringatan dini tsunami terdapat beberapa lembaga dengan perannya masing-masing.

BMKG berperan dalam mengoperasikan jaringan seismometer, akselerometer, CCTV, dan radar tsunami. Selanjutnya, Badan Informasi Geospasial (BIG) mengoperasikan jaringan GPS dan tide gauges.

Sementara, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengoperasikan jaringan buoy dan kabel bawah laut dan terakhir Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP) mengoperasikan radar tsunami.

Baca Juga: Warga Palabuhanratu Wajib Tahu! Riset Evakuasi Ancaman Tsunami di Pesisir Sukabumi

Pertanyaan Kemudian Muncul: Apa jadinya Jika Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami Rusak?

Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu tentang urutan Berita Peringatan Dini InaTEWS.

Saat gempa bumi mulai terjadi sampai berakhirnya ancaman tsunami, BMKG akan
mengeluarkan empat tahapan berita, yaitu Berita 1: pemberitahuan gambaran parameter gempabumi dan perkiraan dampak tsunami dalam tiga status ancaman (AWAS, SIAGA, dan WASPADA) untuk daerah yang berpotensi terdampak tsunami.

Status peringatan tersebut dikategorikan oleh BMKG berdasarkan perkiraan dampak ketinggian gelombang tsunami, yaitu:

• Tinggi gelombang ≥ 3 meter, status ancaman AWAS
• Tinggi gelombang ≥ 0.5 – < 3 meter, status ancaman SIAGA
• Tinggi gelombang < 0,5 meter, status ancaman WASPADA

Kemudian Berita 2, berisi tentang perbaikan parameter gempabumi, status ancaman dan perkiraan waktu tiba tsunami di pantai.

Baca Juga: Gempa M6,0 Guncang Turki, Peringatan Tsunami Langsung Dikeluarkan!

Berita 3 akan menginformasikan hasil observasi tsunami dan perbaikan status ancaman. Pada urutan ke-3 ini berita dapat dilakukan beberapa kali tergantung hasil pengamatan tsunami di stasiun tide gauge, buoy, CCTV, dan radar tsunami.

Terakhir, Berita 4 memuat informasi pernyataan peringatan dini tsunami telah berakhir (ancaman telah berakhir).

Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami berperan dalam urutan berita peringatan dini tepatnya di berita ke-2.

Jadi, jawabannya adalah Ketika Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami Rusak maka tentu berdampak pada urutan berita selanjutnya.

Keterlambatan pemberitahuan oleh Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami  berakibat pada proses penyelamatan diri yang terlambat pula, terutama masyarakat sekitar kawasan pesisir seperti Palabuhanratu Sukabumi.

Hal ini sesuai dengan tujuan sistem peringatan dini dengan pendekatan people-centred (terpusat pada pemberdayaan masyarakat). Pendekatan ini tidak didasarkan pada kerentanan masyarakat terhadap bencana, namun justru atas dasar kepercayaan masyarakat tangguh mampu melindungi dirinya sendiri.

Baca Juga: Gempa Bumi Masih Sering Terjadi, Begini Bacaan Doa Saat Bencana Itu Datang

Lebih jelas, sistem peringatan dini people-centred early warning system (terpusat pada masyarakat) bertujuan untuk menguatkan kemampuan individu, masyarakat, dan organisasi yang terancam bahaya.

Sehingga masyarakat dapat siaga, cepat, tepat dan bertindak benar guna mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan dan jatuhnya korban.

Diluar konsep komunikasi Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami, penting untuk diketahui bahwa tidak semua gempa bumi tektonik mengakibatkan tsunami, tetapi sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi. Kriteria gempabumi pemicu terjadinya tsunami, meliputi:

Gempa Bumi tektonik terjadi di bawah laut.

• Gempa Bumi memiliki kekuatan magnitudo (M) besar: M ≥ 7 SR.

• Sumber Gempa Bumi berada di bawah laut dengan kedalaman (hiposenter) dangkal ≤ 100 Km.

• Terjadinya deformasi atau perubahan dasar laut secara vertikal , terlihat dari mekanisme pusat Gempa Bumiberupa sesar turun atau normal fault dan sesar naik atau thrust fault.

• Jarak pusat Gempa Bumi dari pantai memiliki kemungkinan terbentuknya tsunami. Tetapi, jika gempa bumi terjadi tepat di tepi pantai, kemungkinan terjadinya tsunami cukup kecil walaupun dampak dari gempa bumi tersebut akan besar. Hal ini karena kedalaman air berperan penting dalam proses terjadinya tsunami.

Baca Juga: Gempa di Perairan Sukabumi, BMKG: Rentetan Aktivitas Tektonik di Selatan Jawa

Ketika parameter gempa bumi tektonik memenuhi kriteria tersebut, maka berita gempa bumi akan diikuti dengan peringatan potensi tsunami. Namun perlu digaris bawahi juga ketika gempa bumi memenuhi parameter tersebut (lokasi, kedalaman, dan magnitudo) dan berpotensi tsunami, tidak berarti bahwa tsunami pasti akan terjadi.

Atas dasar tersebut, komponen pengamatan kedua dari InaTEWS dibangun untuk memantau permukaan air laut guna memastikan terjadinya tsunami. Beberapa instrumen yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain:

• buoy untuk mengamati perubahan muka air laut di laut lepas,
• tide gauge untuk mengamati perubahan muka air laut di pantai,
• CCTV untuk mengamati tsunami di pantai, dan
• radar tsunami yang diharapkan mampu mendeteksi tsunami dengan jarak 150 km dari pantai di mana alat tersebut dipasang.

Waktu tiba tsunami terjadi sangat singkat, antara 10 – 60 menit, sehingga jika terjadi Gempa Bumi kuat atau tidak terlalu kuat namun terasa lama, masyarakat harus segera menjauhi daerah pantai dan sungai serta melakukan evakuasi ke lokasi yang aman.

Sumber : BMKG

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)