SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Api Kerinci tercatat mengalami Erupsi pada Selasa (6/12/2022) pukul 08:22 WIB.
Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut Erupsi Gunung Kerinci memiliki tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4505 m di atas permukaan laut).
Kolom abu pada Erupsi Gunung Kerinci berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi 60 detik.
Status Gunung Kerinci berada di Level II (Waspada) pada periode 00:00-24:00 WIB, Selasa (6/12/2022).
Baca Juga: Ada Semeru! Tercatat 3 Gunung Api Erupsi Periode 1-6 Desember
Hasil Pengamatan Visual Kementerian ESDM menunjukkan Gunung Kerinci terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Selain itu, juga teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan coklat dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 300-700 meter dari puncak.
Hingga Selasa (6/12/2022), Cuaca Gunung Kerinci berada dalam kondisi cerah hingga hujan serta angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan barat laut. Suhu udara Gunung Kerinci berada sekitar 17-25°C dengan kelembaban 68-70%.
Berdasarkan laporan aktivitasnya, Kegempaan Gunung Api Kerinci tercatat mengalami 39 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 0.5-6 mm, dan lama gempa 10-75 detik dan 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 13-19 mm, S-P 28 detik dan lama gempa 90-260 detik.
Catatan Aktivitas Gunung Kerinci juga menunjukkan gempa vulkanik terjadi sebanyak dua kali, yakni 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 20 detik dan 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 14 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 8 detik.
Baca Juga: Semeru Erupsi! Mengenal Level Aktivitas Gunung Api: Awas hingga Normal
Berdasarkan hal tersebut, Kementerian ESDM mengeluarkan rekomendasi terkait aktivitas masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Api Kerinci, diantaranya dilarang beraktivitas termasuk mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Api Kerinci dalam radius 3 km.
Masyarakat juga diimbau menghindari jalur penerbangan sekitar Gunung Api Kerinci. Dikhawatirkan, letusan abu dapat terjadi tiba-tiba dan mengganggu jalur penerbangan.
Gunung Api Kerinci sendiri berlokasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan geografisnya, Gunung Api Kerinci terletak di Latitude -1.697°LU, Longitude 101.264°BT dengan ketinggian 3805 mdpl.
Gunung Api Kerinci termasuk Gunung Api Aktif di Indonesia dengan Sejarah Letusan terjadi sejak tahun 1838.
Baca Juga: Daftar Gunung Api Aktif di Pulau Jawa Selain Semeru, Ada Gunung Gede dan Salak!
Adapun pada tahun 2022 hingga Selasa (6/12/2022) pukul 24.00 WIB Gunung Api Kerinci telah mengalami lima kali erupsi, dengan rincian:
1. Selasa, 6 Desember 2022
Erupsi Gunung Api Kerinci terjadi Selasa (6/12/2022), pukul 08:22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4505 m di atas permukaan laut).
Kolom abu tersebut berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi Gunung Api Kerinci terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi 60 detik.
2. Minggu, 27 November 2022
Gunung Api Kerinci Erupsi pada Minggu (27/11/2022), pukul 08:30 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 400 m di atas puncak (± 4205 m di atas permukaan laut) dan berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
3. Selasa, 1 November 2022
Gunung Kerinci mengalami Erupsi pada Selasa (1/11/2022), pukul 16:59 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 4005 m di atas permukaan laut), berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut.
4. Kamis, 27 Oktober 2022
Erupsi Gunung Kerinci terjadi pada Kamis (27/10/2022), pukul 17:58 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 4105 m di atas permukaan laut), berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur.
5. Kamis, 20 Oktober 2022
Gunung Kerinci Erupsi pada Kamis (20/10/2022), pukul 07:03 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 750 m di atas puncak (± 4555 m di atas permukaan laut), berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat laut.
Sumber : PVMBG-ESDM