SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Api Semeru erupsi menjadi topik berita diberbagai media. Secara administratif gunung ini terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Secara geografis, Gunung Semeru berada pada posisi -8.112 LU dan 112.924 BT dengan tinggi puncak 3676 mdpl. Gunung Api Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Baru-baru ini, Status Gunung Semeru dinyatakan mengalami kenaikan status dari semula berada di Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Status Gunung Semeru tersebut diketahui dari rilis resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Minggu, 4 Desember 2022 pukul 14.34 WIB.
Baca Juga: Mengenal Gunung Semeru, Salah Satu Gunung Tertinggi di Indonesia
Mengutip laman resmi magma.esdm.go.id, ada empat Tingkatan Aktivitas Gunung Api yaitu Level IV (Awas), Level III (Siaga), Level II (Waspada), dan Level I (Normal).
Level IV (Awas) artinya Hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Di Indonesia tercatat ada 1 Gunung Api berstatus Level IV yakni Gunung Semeru Jawa Timur, Senin (5/12/2022).
Level III (Siaga) berarti Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Pada Senin (5/12/2022), tercatat 3 Gunung Api berstatus Level III yaitu Gunung Anak Krakatau - Lampung, Gunung Ili Lewotolok - Nusa Tenggara Timur serta Gunung Merapi - Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kemudian, Status Level II (Waspada) artinya Hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas dan dapat terjadi erupsi pada beberapa gunung api.
Saat ini, ada 17 gunung di Indonesia yang berada pada status Level II (Waspada), meliputi Gunung Awu - Sulawesi Utara, Gunung Banda Api - Maluku, Gunung Bromo - Jawa Timur, Gunung Dempo - Sumatera Selatan, Gunung Dukono - Maluku Utara, Gunung Gamalama - Maluku Utara, Gunung Ibu - Maluku Utara, Gunung Ile Werung - Nusa Tenggara Timur, Gunung Karangetang - Sulawesi Utara, Gunung Kerinci - Jambi, Sumatera Barat, Gunung Lokon - Sulawesi Utara, Gunung Marapi - Sumatera Barat, Gunung Raung - Jawa Timur, Gunung Rinjani - Nusa Tenggara Barat, Gunung Sangeangapi - Nusa Tenggara Barat, Gunung Sinabung - Sumatera Utara dan Soputan - Sulawesi Utara.
Terakhir, Gunung dengan Status Level I (Normal) didasarkan pada hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Baca Juga: Daftar Gunung Api Aktif di Pulau Jawa Selain Semeru, Ada Gunung Gede dan Salak!
Termasuk Gunung Gede dan Gunung Salak Jawa Barat, hingga Senin (5/12/2022) sebanyak 47 Gunung di Indonesia tercatat berada dalam Status Level I (Normal).
47 Gunung tersebut diantaranya Agung - Bali, Gunung Ambang - Sulawesi Utara, Gunung Anak Ranakah - Nusa Tenggara Timur, Gunung Arjuno Welirang - Jawa Timur , Gunung Batur - Bali, Gunung Batutara - Nusa Tenggara Timur, Gunung Bur Ni Telong - Aceh, Gunung Ciremai - Jawa Barat, Gunung Colo - Sulawesi Tengah, Gunung Dieng - Jawa Tengah, Gunung Ebulobo - Nusa Tenggara Timur, Gunung Egon - Nusa Tenggara Timur, Gunung Galunggung - Jawa Barat, Gunung Gamkonora - Maluku Utara
Kemudian, Gunung Guntur - Jawa Barat, Gunung Ijen - Jawa Timur, Gunung Ili Boleng - Nusa Tenggara Timur, Gunung Inielika - Nusa Tenggara Timur, Gunung Inierie - Nusa Tenggara Timur, Gunung Iya - Nusa Tenggara Timur, Gunung Kaba - Bengkulu, Gunung Kelimutu - Nusa Tenggara Timur, Gunung Kelud - Jawa Timur, Gunung Kie Besi - Maluku Utara, Gunung Lamongan - Jawa Timur, Gunung Lereboleng - Nusa Tenggara Timur, Gunung Lewotobi Laki-laki - Nusa Tenggara Timur, Gunung Lewotobi Perempuan - Nusa Tenggara Timur, Gunung Mahawu - Sulawesi Utara.
Selanjutnya yaitu Gunung Papandayan - Jawa Barat, Gunung Peut Sague - Daerah Istimewa Aceh, Gunung Rokatenda - Nusa Tenggara Timur, Gunung Ruang - Sulawesi Utara, Gunung Salak - Jawa Barat, Gunung Seulawah Agam - Daerah Istimewa Aceh, Gunung Sirung - Nusa Tenggara Timur, Gunung Slamet - Jawa Tengah, Gunung Sorikmarapi - Sumatera Utara, Gunung Sumbing - Jawa Tengah, Gunung Sundoro - Jawa Tengah, Gunung Talang - Sumatera Barat, Gunung Tambora - Nusa Tenggara Barat, Gunung Tandikat - Sumatera Barat, Gunung Tangkoko - Sulawesi Utara, Gunung Tangkuban Parahu - Jawa Barat, Gunung Wurlali - Maluku
Adapun informasi Status Gunung Semeru dalam rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Minggu (4/12/2022), meliputi:
1. Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
• Level III (Siaga) : 16 Desember 2021 - 4 Desember 2022
• Level IV (Awas) : 4 Desember 2022 - sekarang
2. Gunung Semeru masih mengalami Erupsi disertai Awan Panas Guguran dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati, Minggu (4/12/2022).
3. Awan Panas Guguran Gunung Semeru masih berlangsung dengan jarak 12 km dari puncak.
4. Asap kawah utama Gunung Semeru tidak teramati, cuaca cerah sampai mendung, gunung api tertutup kabut serta angin tenang ke selatan, tenggara, barat, barat laut, barat daya dengan suhu 22-28°C.
5. Periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 WIB – 12.00 WIB kejadian didominasi oleh Gempa Awan Panas dan gempa letusan 13 kali, terekam amplitudo awan panas 40 mm.
6. Sebaran material erupsi lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 KM dari puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu mencapai 12 Km ke arah tenggara.
• Arah dan jarak sebaran material abu dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.
7. Jangkauan Awan Panas Guguran mencapai 13 km lebih, lahar dingin dan lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Baca Juga: Gunung Semeru Masih Semburkan Awan Panas dan 29 Kali Letusan
Di sisi lain, diketahui bahwa peningkatan aktivitas vulkanik dan kejadian Awan Panas Guguran (APG) Gunung Api Semeru membuat 1.979 jiwa harus mengungsi di 11 titik.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB lebih lanjut merinci 11 titik pengungsian tersebut diantaranya : 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.
Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunung Api Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian.
Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral lebih lanjut merekomendasikan beberapa hal terkait kenaikan status Gunung Semeru dari SIAGA menjadi AWAS:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Waspada terhadap potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sumber : magma.esdm.go.id