Gunung Semeru Erupsi: Apa Perbedaan Gunung Meletus dan Erupsi?

Senin 05 Desember 2022, 07:01 WIB
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 | Foto: AFP

Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 | Foto: AFP

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Minggu, 4 Desember 2022. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Minggu sejak pukul 02.46 WIB.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Terlepas dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat. Masih banyak orang yang merasa bingung dengan istilah Erupsi dan meletus yang kerap dialami gunung api aktif. Lantas apa beda erupsi dengan gunung meletus? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Tempat Para Dewa Hingga Tanjakan Cinta, Deretan Misteri Gunung Semeru yang Terkenal

Melansir dari Suara.com, Istilah erupsi dan meletus yang dialami gunung api memiliki arti yang sama. Kedua kata itu menggambarkan aktivitas gunung berapi dalam mengeluarkan material dari perut bumi yang bisa berupa lava, abu, dan gas, serta material lainnya.

Semua material itu keluar karena disebabkan adanya pergerakan magma akibat kuatnya tekanan gas dari dalam bumi secara terus menerus. Tekanan yang terjadi terus menerus ini mendorong magma keluar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erupsi artinya letusan gunung api, semburan sumber minyak dan uap panas. Terdapat dua macam erupsi yakni erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

Baca Juga: Gunung Semeru Berstatus Awas, 1.979 Jiwa Mengungsi Akibat Awan Panas Guguran

1. Erupsi eksplosif

Erupsi yang ditandai dengan adanya suara keras. Suara tersebut seperti dentuman keras. Dentuman ini menyebabkan masyarakat sering menyebutnya dengan gunung meletus.

Erupsi Eksplosif umumnya disertai tekanan tinggi yang membuat material terlontar tinggi ke angkasa.

Material yang terlontar itu memiliki suhu yang sangat panas dan bisa jatuh dimana saja sehingga bisa mengakibatkan kerusakan pada daerah di sekitar lereng gunung api yang mengalami erupsi.

Baca Juga: Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede

2. Erupsi Efusif.

Erupsi efusif yang ditandai dengan adanya magma atau lava yang meleleh. Erupsi ini berbahaya karena lelehan lava dapat keluar dengan kecepatan tinggi dan sangat panas.

Suhu lava diperkirakan bisa mencapai kurang lebih 648 derajat celcius. Laval ini dapat menghancurkan pemukiman dan menghilangkan nyawa makhluk hidup.

Selain itu, terdapat tiga tipe erupsi, yakni erupsi pusat yang erupsinya keluar dari kawah utama, erupsi samping yakni erupsi yang keluar dari lereng tubuh gunung.

Erupsi celah yakni erupsi yang keluar dari retakan atau celah kecil yang memanjang dari dalam gunung. Erupsi lainnya yakni erupsi eksentrik atau samping, erupsi ini magmanya keluar dari sumber magma.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Gunung Salak, Salah Satu Gunung Api Aktif di Jawa Barat

Selain itu, erupsi juga memiliki berbagai tipe kekuatan erupsi yakni

  • Pertama tipe hawaiian yang semburannya lava pijar dan diikuti lelehan lava pada celah.
  • Kedua, tipe strombolian yang mirip dengan erupsi hawaiian tetapi lava pijar yang dangkal.
  • Ketiga yakni tipe plinian yang sangat eksplosif dengan material berupa batu apung.
  • Keempat yakni sub plinian yang menyebabkan kubah lava riolitik.
  • Kelima yakni tipe ultra plinian yang menghasilkan endapan batu apung yang banyak.
  • Keenam yakni tipe vulkanian yang melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan permukaannya retak.
  • Ketujuh yakni tipe surtseyan dan freatoplinian yang merupakan erupsi bawah tanah atau gunung api dengan danau kawah.

Sumber: Suara.com/Annisa Fianni Sisma

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)