Mengenal Lempeng Indo-Australia, Disebut Jadi Penyebab Gempa Garut 3 Desember

Minggu 04 Desember 2022, 07:01 WIB
(Ilustrasi) Lempeng tektonik salah satunya Indo-australia sering menjadi penyebab gempa bumi salah satunya gempa Garut.

(Ilustrasi) Lempeng tektonik salah satunya Indo-australia sering menjadi penyebab gempa bumi salah satunya gempa Garut.

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Jawa Barat dikejutkan oleh gempa bumi yang terjadi Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,44 derajat lintang selatan 107,51 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Mekar Mukti, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 109 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab)," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Baca Juga: Guncang Sukabumi, Gempa Garut Dipicu Aktivitas dalam Lempeng Indo-Australia

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” katanya.

Lalu, apa itu lempeng Indo-Australia yang disebut menjadi penyebab gempa garut yang terjadi 3 Desember 2022 itu?

Sebelum mengenal lempeng Indo Australia sebaiknya kita pahami dulu apa yang disebut dengan lempeng.

Baca Juga: Pengaruh Gempa Cianjur pada Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pangrango, Ini Kata BMKG

Menurut teori lempeng tektonik dalam laman balai3.denpasar.bmkg.go.id, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik sendiri merupakan segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas.

Itu sebabnya lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik aktif.

Tempat-tempat ini seringkali menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.

Baca Juga: Ada di Zona Megathrust, BMKG: Gempa Selatan Jawa Bergerak dari Barat ke Timur

Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel.

Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfer padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bulan Perlahan-lahan Menjauh dari Planet Bumi

Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser.

Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun.

Baca Juga: Sesar Aktif Belum Terpetakan, Ini Analisis Badan Geologi Soal Gempa Cianjur

Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Mengutip laman revolvy via krjogja.com, lempeng Indo-Australia merupakan salah satu lempeng tektonik utama yang mencakup benua Australia dan samudra di sekitarnya. Lempeng ini meluas ke barat laut hingga mencakup anak benua India dan perairan yang berdekatan.

Lempeng itu dibentuk oleh perpaduan lempeng India dan Australia sekitar 43 juta tahun yang lalu, membentang dari Antartika di selatan ke Himalaya, Kepulauan Indonesia dan New Guinea di utara, dan ke Selandia Baru di timur.

Baca Juga: Proses Lahirnya Gunung Merapi, Salah Satu Gunung Api Paling Aktif di Dunia

Lempeng Indo-Australia diketahui selalu bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia. Jalur pertemuan lempeng ini berada di laut.

Hal itu menyebabkan jika terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka dapat berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak