SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Merapi menjadi salah satu dari sekian banyaknya gunung api aktif yang ada di Indonesia.
Gunung yang berada provinsi Jawa Tengah ini dinyatakan sebagai gunung berapi paling aktif di dunia.
Melansir dari Tempo.co, baru-baru ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi telah mengeluarkan lava sebanyak 13 kali sejak pengamatan 18 hingga 24 November 2022.
Umumnya setiap gunung terbentuk dari serangkaian kejadian geologis yang meliputi tabrakan lempeng bumi, melibatkan gempa bumi, hingga desakan magma ke permukaan bumi. lantas, bagaimana sejarah terbentuknya Gunung Merapi?
Baca Juga: Pengaruh Gempa Cianjur pada Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pangrango, Ini Kata BMKG
Dikutip dari publikasi Sejarah Erupsi Gunung Merapi Dan Dampaknya Terhadap Kawasan Borobudur, hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Gunung Merapi sangat kompleks.
Sebuah penelitian pada tahun 2000 menyatakan, Gunung ini terbentuk dalam empat periode yaitu, Pra Merapi, Merapi Tua, Merapi Pertengahan, dan Merapi Baru.
Periode Pra Merapi
Periode Pra Merapi terjadi kurang lebih sekitar 400.000 tahun yang lalu. Periode ini menyisakan Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur kurang lebih 700.000 tahun yang terletak 2,5 kilometer di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan dari Gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen.
Baca Juga: 6 Air Terjun di Kaki Gunung Gede Pangrango, Cocok Untuk Kamu si Jiwa Petualang
Periode Merapi Tua
Periode Merapi Tua terjadi antara 60.000 sampai 80.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, Gunung Merapi mulai mengerucut meski belum sempurna.
Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltik dari awan panas, breksiasi lava, dan aliran lahar.
Periode Merapi Pertengahan
Merapi Pertengahan terjadi antara 8.000 sampai 2.000 tahun yang lalu. Pada periode ini, terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajah Mungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas.
Baca Juga: Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede
Aktivitas Merapi di periode ini dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan pernah terjadi letusan eksplosif ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang tujuh kilometer, lebar satu sampai dua kilometer dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini pula terbentuk Kawah Pasar Bubrah.
Periode Merapi Baru
Periode Merapi Baru mulai terjadi pada 2.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Di periode Merapi Baru, dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat dari aktivitas Gunung Merapi.
Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur sama seperti Merapi Tua. Sedangkan, Gunung Merapi saat ini baru berumur sekitar 2000 tahun.
Baca Juga: Keindahan Bawah Laut Geopark Ciletuh Sukabumi Sihir Industri Wisata Diving
Letusan besar dari Gunung Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya di dasar Candi Sambisari yang terletak kurang lebih 23 km selatan dari Merapi.
Studi stratigrafi yang dilakukan pada 1999 telah menunjukkan bahwa beberapa letusan gunung mencapai indeks letusan (VEI) sekira 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu.
Sumber: Tempo.co/Muhammad Syaifulloh