SUKABUMIUPDATE.com - Pusat gempa Cianjur diketahui berada di tenggara gunung Gede Pangrango yang merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Barat.
Dilansir dari Tempo.co, sekalipun titik lokasinya berada di zona sesar Cimandiri. Sesar atau patahan pasti yang menjadi sumber gempa yang menewaskan lebih 300 orang dan puluhan ribu rumah rusak itu belum teridentifikasi sebelumnya.
Menurut peneliti gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni, umumnya sesar aktif dapat terlihat dari morfologi permukaan yang ada.
Baca Juga: Pengaruh Gempa Cianjur pada Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pangrango, Ini Kata BMKG
Tapi, ciri umum itu tak didapatinya pada sesar penyebab gempa Cianjur. “Dan ternyata gempanya terjadi lumayan besar,” ujar dosen di Kelompok Keahlian Geologi Terapan itu, Rabu, 30 November 2022.
Astyka menuturkan, kemungkinan jalur sesar gempa Cianjur itu tertutup oleh endapan vulkanik yang muda. Itu sebabnya, menurut dia, keberadaan sesar atau patahan di sekitar gunung api aktif yang belum diketahui perlu mendapat perhatian khusus.
“Jadi kita punya tantangan lebih untuk menetapkan sesar aktif di area vulkanik yang punya endapan tebal,” kata dia.
Baca Juga: BMKG Bongkar Hoaks Gempa Cianjur: Sukabumi, Sesar Cimandiri dan Gunung Gede Pangrango
Dekat lokasi sumber gempa utama di Cugenang, pada Senin, 21 November 2022, memang terdapat gunung api, yakni Gunung Gede. Menurut Badan Geologi kondisi Gunung Gede sejauh ini berstatus normal.
Gunung Gede sendiri diketahui mengalami erupsi terakhir kali pada 1957 dengan karakteristik letusan eksplosif berupa letusan abu tebal kelabu hingga hitam. Tinggi kolom letusan mencapai 3 kilometer di atas puncak.
Telah dipastikan kalau gempa M5,6 di Cianjur 21 November lalu, dan susulannya yang masih terjadi sampai 10 hari setelahnya, merupakan gempa tektonik atau dari pergerakan kerak bumi, bukan gempa vulkanik akibat aktivitas gunung api. Episentrumnya, berdasarkan hasil pengukuran, berjarak 10-14 kilometer dari lintasan Sesar Cimandiri.
Baca Juga: PVMBG Sebut Sesar Pemicu Gempa Cianjur Belum Terpetakan, Berada di Tenggara Gunung Gede
Jarak itu dianggap relatif jauh tapi arah dan mekanisme lindu sesar penyebab gempa Cianjur itu dengan Sesar Cimandiri memiliki kesamaan yaitu sesar mendatar dengan bidang vertikal. “Jadi, mungkin, Cugenang bisa jadi semacam percabangan dari Cimandiri,” katanya.
Upaya memastikannya dengan melihat lebih rinci dari kondisi geologi di bawah permukaan. Hasil penelitiannya bisa mengubah peta sumber bahaya gempa. Perubahannya bisa berupa penambahan jalur sesar aktif baru setelah terjadi Gempa Cianjur atau revisi pada jalur Sesar Cimandiri.
“Kalau dari morfologi memang lokasi yang di (peta) Pusat Gempa Nasional 2017 menunjukkan tanda-tanda sesar,” ujar Astyka.
Baca Juga: 6 Air Terjun di Kaki Gunung Gede Pangrango, Cocok Untuk Kamu si Jiwa Petualang
Di kalangan ahli dan peneliti gempa saat ini muncul dua pendapat soal penyebab gempa itu: akibat pergerakan di zona sesar aktif Cimandiri. Sementara pihak lain meyakini disebabkan oleh sesar aktif lain yang selama ini belum diidentifikasi.
Sumber: Tempo.co