SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan jika di Indonesia sudah terjadi sebanyak 45 kali gempa mematikan akibat sesar akitif sejak tahun 1674 hingga gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.
Dari peta sebaran Gempa Bumi mematikan (deadly earthquake) yang diunggah oleh Daryono di laman Facebooknya menunjukan data gempa mematikan tersebut dari kekuatan paling kecil M5,4 di Jawa Barat pada Tahun 2000 dan kekuatan terbesar mencapai M8,0 pada tahun 1965 di Maluku Utara.
Daryono juga mengungkapkan jika gempa akibat sesar aktif tersebut sebagian besar terjadi di daratan dekat pemukiman warga.
Baca Juga: Geolog Ungkap Aktivitas Gempa Akibat Sesar Aktif di Jawa Barat Lebih Tinggi
“Di Indonesia sudah terjadi lebih dari 45 kali gempa mematikan (deadly earthquake) akibat sesar aktif. Sebagian sumber gempa sesar aktif ini terletak di daratan dekat permukiman,” ungkap Daryono seperti dikutip hari ini, Kamis (1/12/2022).
Peta sebaran gempa bumi yang diunggah Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga menunjukan jika bencana gempa itu terjadi di beberapa pulau di Indonesia diantaranya adalah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Seperti yang diketahui gempa Cianjur yang terjadi pada, Senin 21 November 2022 lalu dengan kekuatan M5,6 yan diduga karena aktivitas sesar Cimandiri telah menyebabkan rumah-rumah hancur sampai mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Bahkan sampai pagi ini Kamis (1/12/2022) Daryono mengungkapkan jika gempa susulan di Cianjur masih terjadi setidaknya ada 354 kali.
“Update Gempa Susulan Cianjur s/d Kamis 1 Desember 2022 pkl 06.00 WIB terjadi 354 kali gempa,” ungkap Daryono.