SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena langit akan selalu terjadi setiap bulannya, dari peristiwa yang dapat dilihat dengan mata telanjang dengan mengunjungi tempat tinggi hingga menggunakan alat canggih seperti teleskop atau teropong.
Bulan Desember 2022 akan dipenuhi sederet hujan meteor bisa kamu saksikan jika kamu beruntung.
Selain sederet hujan meteor yang akan memenuhi langit bulan Desember 2022, inilah fenomena astronomi lainnya di bulan penghujung tahun ini seperti merangkum dari Space Tourism Guide:
Baca Juga: Gudang Barang Bekas RS Bunut Sukabumi Kebakaran, Pasien Panik
1. Puncak Hujan Meteor Pheonicid (2 Desember)
Selain hujan meteor Geminid dan Ursid, langit Desember juga akan menyajikan pertunjukan hujan meteor Pheonicid.
Untuk pengamat bintang di Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Selatan, Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, dan Oseania, ini adalah kesempatan yang menyenangkan untuk mencoba melihat hujan meteor yang berbeda di bulan Desember.
2. Okultasi Bulan Uranus (5 Desember)
Okultasi bulan terakhir Uranus pada tahun 2022 akan terjadi di malam tanggal 5 Desember. Okultasi bulan uranus yang berada di area pengamatan Eropa timur, Timur Tengah bagian utara, dan Rusia ini dapat diamati menggunakan teleskop untuk melihat Uranus yang tampak melintas di belakang bulan.
3. Puncak Hujan Meteor Cassiopeid (6 Desember)
Berdasarkan perputaran bumi pada malam tanggal 6 Desember, mayoritas mungkin berekor pendek. Sayangnya, karena bulan yang hampir baru, mungkin sulit untuk menemukan beberapa meteor ini.
4. Okultasi Bulan di Mars (7 Desember)
Pada dini hari tanggal 7 Desember, bulan akan melintas di depan Mars. Okultasi bulan Mars akan terlihat oleh sebagian besar Amerika Utara dan sebagian Eropa Barat.
Bulan juga penuh pada tanggal 7 Desember dan Mars akan berseberangan pada tanggal 8 Desember.
Baca Juga: 7 Fakta Mauna Loa, Gunung Api Aktif Terbesar di Dunia yang Meletus
5. Puncak Hujan Meteor Puppid Velid (7 Desember)
Selain Okulasi bulan di Mars pada dini hari tanggal 7 Desember, tepat di hari itu juga pada malamnya akan ada puncak hujan meteor Puppid-Velid yang memang masih belum populer.
6. Puncak Hujan Meteor Monocerotid (9 Desember)
Untuk orang yang tinggal di belahan bumi selatan adalah orang beruntung yang dapat menyaksikan hujan meteor Monoceros sepanjang malam di tanggal 9.
7. Puncak Hujan Meteor Hybrid (12 Desember)
Pada malam ini tanggal 12 Desember kamu dapat menyaksikan puncak hujan meteor Hybrid, yang akan muncul per jam dari titik pancaran di konstelasi Hydra.
8. Awan Magellan Besar Ditempatkan dengan Baik (12 Desember)
Selain puncak hujan meteor Hybrid, sebagian orang juga dapat menyaksikan Awan Magellan besar yang akan mencapai titik tertingginya sekitar tengah malam waktu setempat tergantung di mana kamu berada.
Awan Magellan merupakan dua galaksi kerdil yang tidak beraturan ini dan merupakan sahabat Bima Sakti yang juga menjelajahi alam semesta bersama.
Awan Magellan Besar hanya berjarak 163.000 tahun cahaya, sedangkan Awan Magellan Kecil berjarak 206.000 tahun cahaya.
Baca Juga: Apa Itu PLTMH? Pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang Bocor di Garut
9. Puncak Hujan Meteor Geminid (13 Desember)
Pada malam tanggal 13-14 Desember, hujan meteor Geminid akan memuncak hingga 120 meteor per jam, namun tentu saja kamu mungkin tidak akan melihat sebanyak itu.
Aktivitas meteor diperkirakan akan memuncak sekitar dini hari tanggal 14, tetapi akan terlihat sepanjang malam tanggal 13-14.
10. Puncak Hujan Meteor Comae Berenicid (16 Desember)
Bagi sebagian besar belahan bumi utara, hujan meteor Comae Berenicid akan terjadi di bawah cakrawala.
Penikmat belahan bumi selatan dapat menikmati hujan meteor ini pada puncaknya pada malam tanggal 15-16 Desember, kemungkinan akan terjadi antara tengah malam dan 02:00 pada tanggal 16.
11. Puncak Hujan Meteor Leonis Minorid Desember (19 Desember)
Hujan Meteor Leonis Minorid Desember adalah salah satu bulan yang kurang dikenal dan paling tidak aktif.
12. Titik Balik Matahari Desember (21 Desember)
Untuk belahan bumi utara, 21 Desember menandai titik balik matahari musim dingin.
Di belahan bumi selatan, ini adalah malam terpendek dalam setahun, titik balik matahari musim panas.
13. Puncak Hujan Meteor Ursid (22 Desember)
Ursid akan terjadi dan memuncak pada tanggal 22 tahun ini. Ursid terjadi dari 17 hingga 26 Desember.
Ursid dapat dilihat dini hari tanggal 22, saat titik pancaran (Ursa Minor), berada pada titik tertinggi di langit.
Baca Juga: Dengan Catatan! Alasan BMKG Izinkan Korban Gempa Kembali ke Rumah
14. Merkurius di Puncak Sore (24 Desember)
Meskipun tidak akan ada komet Natal atau Konjungsi Hebat tahun ini, Merkurius akan masuk untuk menandai liburan besar bulan Desember, pada Malam Natal.
Kamu memiliki kesempatan untuk melihat Merkurius kecil setelah matahari tenggelam di bawah cakrawala.
Sumber: Space Tourism Guide