SUKABUMIUPDATE.com - Mauna Loa merupakan gunung api terbesar di dunia yang meletus pada Minggu, 27 November 2022 untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
Gunung api ini memuntahkan lahar dan abu panas hingga membuat langit Hawaii, Amerika Serikat berwarna merah.
Selain fakta bahwa Muana Loa adalah gunung api aktif terbesar di dunia, masih banyak lagi fakta-fakta mengenai Muana Loa.
Baca Juga: Perkembangan Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pasca Gempa Cianjur M5,6
Dan inilah sederet fakta gunung api terbesar di dunia, Muana Loa yang melansir dari Suara.com.
1. Arti Nama Mauna Loa
Meskipun memiliki predikat sebagai gunung terbesar di dunia, namun arti Mauna Loa sendiri bukan itu. Dikutip dari usgs.gov, dalam bahasa Hawaii, ‘Mauna Loa’ berarti ‘Gunung Panjang’.
Nama ini cocok, karena bagian subaerial (di atas permukaan laut) dari gunung berapi tersebut memanjang sekitar 120 km (75 mil) dari ujung selatan Pulau Hawaii melintasi puncak gunung berapi sampai garis pantai timur dekat Hilo.
Aliran lava Mauna Loa juga telah maju ke utara-barat laut, mencapai lautan di Kholo dan PUAKU di pantai Kona Utara pulau tersebut.
2. Gunung Terbesar di Dunia
Mauna Loa, gunung api terbesar di dunia. Memang ketinggiannya sekitar 4.170 m (13.680 kaki) di atas Samudera Pasifik.
Namun keseluruhan badan gunung Mauna Loa ada yang terendam di dalam air laut. Ada tambahan 5.000 m (16.400 kaki) hingga dasar laut.
Massa gunung Mauna Loa 8.000 m (26.250 kaki). Jadi, dari dasar hingga puncaknya, Mauna Loa tingginya lebih dari 17.000 m (56.000 kaki) sejak awal meletusnya.
Mauna Loa mencakup lebih dari setengah luas Pulau Hawaii. Gunung ini bahkan lebih besar dari gabungan semua Kepulauan Hawaii lainnya.
Baca Juga: Perkembangan Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pasca Gempa Cianjur M5,6
3. Umur Mauna Loa
Fakta Mauna Loa berikutnya adalah tentang umur gunung terbesar di dunia ini. Mauna Loa mulai meletus antara 700.000 sampai 1.000.000 tahun yang lalu. Namun yang dapat dipantau baru 200 tahun terakhir ini.
Kemungkinan gunung ini baru muncul di atas permukaan laut sekitar 300.000 tahun yang lalu, dan telah berkembang pesat sejak saat itu.
4. Sejarah Letusan Mauna Loa
Sejak tahun 1843, Mauna Loa telah meletus sebanyak 33 kali, dengan rata-rata satu kali erupsi setiap 5 tahun.
Ahli geologi telah memetakan setidaknya ada 33 lubang radial di sektor utara dan barat gunung berapi. Artinya lava dapat meletus dari berbagai sektor gunung berapi ini selain zona keretakan dan area puncak.
Bahkan beberapa kali aliran lavanya sampai mencapai laut.
Baca Juga: 6 Fakta Satu Keluarga di Magelang Tewas Karena Sianida: Pelaku Anak Kedua
5. Tipe Letusan Mauna Loa
Mauna Loa termasuk gunung berapi tipe perisai dengan perkiraan volume sekitar 18.000 mil kubik (75.000 km3). Puncaknya memang tidak terlihat meruncing dan mirip seperti perisai atau tameng.
Gunung Mauna Loa ini tercipta karena magma yang keluar saat erupsi bersifat sangat encer. Sehingga lava pijar dapat mengalir dan menyebar di wilayah yang luas.
Sifat erupsi Mauna Loa adalah efusif karena letak dapur magmanya dangkal dan tekanan gas magmatiknya tidak terlalu kuat.
Namun ada bukti geologi yang memperlihatkan Mauna Loa pun pernah mengalami letusan eksplosif dalam 1.000 hingga 300 tahun terakhir.
Ahli geologi menemukan beberapa batuan super besar berdiameter 2,2 m dan beratnya lebih dari 17.000 kg di empat lokasi. Menurut ahli, 4 situs ini mewakili tiga letusan eksplosif yang terpisah.
6. Bahaya Mauna Loa
Bahaya utama dari erupsi gunung Mauna Loa adalah aliran lahar. Apalagi letusan Mauna Loa dapat lebih intens daripada yang di Kilauea, gunung api aktif di sebelahnya.
Meskipun lokasi kalderanya sangat jauh dari pemukiman, namun potensi aliran laharnya bisa mencapai rumah-rumah dan jalanan desa.
7. Pendakian Pertama Mauna Loa
Mauna Loa pertama kali didaki oleh naturalis Archibald Menzies pada tahun 1794. Kemudian disusul Letnan Yusuf Baker.
Demikian beberapa fakta Mauna Loa, gunung api aktif terbesar di dunia yang meletus kembali setelah terakhir hampir 40 tahun yang lalu.
Sumber: Suara.com