Dengan Catatan! Alasan BMKG Izinkan Korban Gempa Kembali ke Rumah

Selasa 29 November 2022, 17:21 WIB
Kerusakan parah dampak gempa M5.6 di Cianjur Jawa Barat. | Foto: IJTI Sukabumi

Kerusakan parah dampak gempa M5.6 di Cianjur Jawa Barat. | Foto: IJTI Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperbolehkan warga terdampak gempa Cianjur kembali ke rumah. BMKG memberi catatan khusus untuk hal ini, salah satu kondisi rumah baik-baik saja, tidak mengalami kerusakan struktur bangunan.

Himbauan ini dikeluarkan BMKG dalam rilis terbaru di media sosial resminya terkait Gempa Bumi Cianjur, pada Senin 28 November 2022. Ini berdasarkan hasil monitoring BMKG selama tujuh hari terakhir, dimana intensitas gempa susulan semakin melemah pasca gempa bumi utama Senin, 21 November 2022 lalu.

Hal tersebut diketahui dari secara fluktuatif magnitudo gempa bumi susulan semakin mengecil disertai frekuensi yang semakin jarang.

Update! Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hingga Selasa, 29 November 2022, pukul 06.00 WIB, tercatat sudah 317 kali gempa susulan Cianjur.

Selain itu, hingga Senin, 28 November 2022 pukul 17.00 WIB, korban meninggal akibat gempa bumi Cianjur berjumlah 323 orang. Sementara Kerusakan infrastruktur meliputi 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rusak sedang, dan 22.786 rusak ringan.

Selanjutnya, infrastruktur lain yang juga mengalami kerusakan diantaranya 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran serta total pengungsi berjumlah 100.330 jiwa yang tersebar di 449 titik pengungsian.

“Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur," tulis BMKG, Senin 28 November 2022.

Kerusakan bangunan didefinisikan sebagai sebagian atau keseluruhan komponen bangunan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dilansir dari blkp.co.id, ketahui lima kategori utama klasifikasi kerusakan bangunan berikut ini!

1. Kerusakan Non-Struktur

Kerusakan non-struktur adalah jenis kerusakan pada bagian rumah yang tidak terkait komponen strukturalnya. Bagian tersebut misalnya retakan halus penutup atap, langit rumah dan lantai. Perbaikan kerusakan bagian yang tidak terkait struktur bangunan rumah ini dapat dilakukan tanpa harus mengosongkan bangunan.

2. Kerusakan Ringan Struktural

Kerusakan ringan struktural terlihat dari adanya retakan kecil di area dinding atau bagian yang membuat berkurangnya kemampuan struktur menopang beban tertentu. Sama seperti kerusakan ringan non-struktur, kerusakan ringan struktural juga tidak perlu mengosongkan bangunan jika ingin diperbaiki. Hanya saja, perbaikan harus segera dilakukan agar kerusakan tidak semakin parah.

3. Kerusakan Sedang Struktural

Tingkatan ketiga yakni kerusakan sedang struktural yang terkait dengan kerusakan besar, misalnya daerah retakan di dinding, kolom dan ring balk jauh lebih luas. Namun kerusakan sedang struktural masih berfungsi dengan baik seperti sedia akala apabila selesai diperbaiki.

Berbeda dengan dua tingkatan kerusakan sebelumnya, perbaikan kerusakan sedang struktural lebih disarankan dengan pengosongan rumah terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar proses perbaikan lebih aman sampai benar-benar layak dihuni kembali.

4. Kerusakan Berat Struktural

Kerusakan berat struktural adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan.
Sekitar 50 persen dari elemen utama mengalami kerusakan seperti struktural terpisah atau roboh.

Secara umum, kerusakan berat struktural disebabkan oleh penopang gagal menahan gaya tekan atau gaya tarik beban sehingga tidak kuasa menahan posisinya. Kondisi kerusakan berat struktural mengharuskan penghuninya meninggalkan bangunan agar lebih aman dan layak dari segi tempat tinggal.

5. Kerusakan Total

Tingkatan kerusakan yang terakhir adalah kerusakan total. Kerusakan total merupakan jenis kerusakan bangunan berupa bangunan roboh seutuhnya.

Bahkan, persentase kerusakan mencapai hampir 80%, yaitu bangunan sudah roboh dan tidak bisa lagi dijadikan tempat tinggal. Akibatnya, proses perbaikan pun bertujuan mendirikan bangunan baru dan membutuhkan pembersihan lokasi secara keseluruhan.

Selain lima kategori klasifikasi kerusakan bangunan, para korban bencana gempa bumi juga harus awas terhadap bentuk Kerusakan Dini pada Bangunan.

Baca Juga: Update Dampak Gempa: 977 Rumah Rusak di Kabupaten Sukabumi, 333 Jiwa Mengungsi

Tanda bangunan mengalami kerusakan diantaranya:

1. Atap Bergeser atau Bocor

Secara umum, atap rumah dirancang untuk dapat bertahan selama kurun waktu 15-20 tahun. Apabila menggunakan material baja ringan, atap bahkan mampu bertahan hingga 50 tahun lamanya.

Oleh karena itu, ketika atap bocor, bergeser atau mengalami masalah lain sebelum batas waktu ketahanan yang ada maka penting dilakukan perbaikan segera.

2. Dinding atau Plafon Retak

Meskipun kerusakan struktural tidak selalu berbentuk retakan dinding dan plafon, tetapi tetap perlu waspada ketika berusaha mengidentifikasi atau mengenali retakan tersebut.

Penghuni wajib berhati-hati, retakan tersebut berpotensi menjadi masalah besar atau tidak. Adapun yang perlu digaris bawahi adalah retakan di bagian dinding atas pintu atau jendela rawan sekali roboh sehingga sebaiknya segera diperbaiki ketika rusak.

3. Beton Rusak

Kerusakan atau runtuhnya beton terjadi karena kurangnya kemampuan menahan beban.
Kemampuan menahan beban menurun disebabkan oleh berbagai hal mulai dari kerusakan kecil, kelebihan beban, hingga menurunnya kekuatan komponen.

Misalnya, retakan dinding akibat gempa, paparan kelembaban tinggi dan/atau bahan kimia. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan korosi pada baja tulangan bagian dalam dan memutus ikatan material yang kokoh.

4. Pondasi Menurun dan Lantai Tidak Rata

Terakhir, tanda kerusakan dini pada bangunan dapat terjadi pada pondasi dan lantai. Pondasi dan lantai termasuk komponen berfungsi menopang bobot bangunan dan terletak di bagian bawah.

Kondisi pondasi hingga lantai yang tidak rata dapat berarti tanah kehilangan gaya topang nya. Kerusakan di bagian pondasi dan lantai dapat juga dikategorikan sangat berat karena dapat memicu kejadian lain yang tidak diinginkan, seperti berpotensi longsor dan bangunan roboh tiba-tiba akibat penyangga beban tidak seimbang.

Writer: Nida Salma M

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)