SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis Peta Sebaran Kerusakan Gempa Bumi yang melanda Cianjur, Senin, 21 November 2022.
Hal ini diketahui dari postingan official akun media sosial twitter resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, @PVMBG_, Kamis (24/11/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan sebaran kerusakan/gerakan tanah berada pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi yaitu di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Gekbrong.
BNPB mengumumkan per Kamis, 24 November 2022 data sementara menunjukkan kerugian materil yang ditimbulkan akibat Gempa Bumi Cianjur. 56.320 rumah rusak dengan rincian 22.241 unit rumah rusak berat, 11.641 unit rumah rusak sedang dan 22.090 unit rumah rusak ringan. Selain itu, fasilitas umum yang turut terdampak antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
Tak hanya Cianjur, banyak bangunan di wilayah Sukabumi yang ikut terdampak. Data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi hingga pukul 16.00 WIB, Kamis 24 November 2022, tercatat jumlah rumah rusak imbas gempa bumi Cianjur tersebar di 22 kecamatan, sebanyak 977 unit rumah. Selain tempat tinggal, gempa itu juga menghancurkan 10 unit sekolah, 18 sarana ibadah, tiga unit bangunan umum, sosial dan kesehatan.
Qyg dan Qot
Selain dangkal, kerusakan dari gempa M5.6 juga dipicu oleh struktur tanah di lokasi-lokasi terdampak parah. PVMBG menulis dalam akun twitternya mengenai lokasi kerusakan dan longsoran akibat Gempa Bumi Cianjur, berada pada batuan endapan lahar dan breksi Gunung Gede (Qyg), sementara lokasi longsoran berada pada batuan breksi dan lava dari batuan gunung api tertua (Qot).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyebutkan definisi Breksi atau bentuk tidak baku dari breksia, merupakan batuan yang terdiri atas komponen yang bersudut dan pekat menjadi satu. Kemudian dikutip dari Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 2, Desember 2009 halaman 127-144 tentang Karakteristik endapan Gunung Gede, kaitannya dengan keterdapatan air tanah untuk keperluan masyarakat daerah Gekbrong, Kabupaten Cianjur yang ditulis Undang Mardiana dan Febriwan Mohamad, Laboratorium Geofisika, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran.
Seperti namanya, Breksi dan Lahar Gunung Gede yang selanjutnya disebut Qyg tersusun oleh breksi dan lahar Gunung Gede. Breksi dan lahar yang menyusun berupa batu pasir tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan dan aglomerat tufaan, membentuk dataran Cianjur, berumur Pleistosen Atas. Breksi dan lahar gunung gede (Qyg) berlokasi di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, karang Tengah, dimana ketebalan endapan tersebut sekitar 100 meter.
Sementara itu, yang dimaksud dengan Qot adalah Endapan Hasil Gunung Api Tertua.
Endapan Hasil Gunung Api Tertua (Qot) tersusun dari breksi dan lava yaitu breksi andesit piroksen yang bersisipan dengan lava andesit.
Secara umum Endapan Hasil Gunung Api Tertua (Qot) membentuk daerah perbukitan luas yang terpisah dan dikelilingi oleh breksi dan lahar dari Gunung Gede serta membentuk perbukitan bergelombang, mengapit aliran sungai Cikundul. Susunan Qot tersebut menempati bagian utara dan tengah terutama di Kecamatan Pacet, Sukaresmi dan Cugenang.
Berdasarkan tatanan geologinya, keadaan alam daerah Cianjur terletak di kaki Gunung Gede bagian selatan dengan morfologi lereng gunung bergelombang. Wilayah kecamatan di Cianjur Utara memiliki ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan laut.
Kemudian, morfologi kecamatan bagian selatan Kabupaten Cianjur berupa perbukitan bergelombang (kaki gunung api) dan pedataran rendah dengan elevasi sekitar 7 meter di atas permukaan laut.
Dalam riset itu, Undang Mardiana dan Febriwan Mohamad menyimpulkan bahwa daerah Gekbrong Cianjur (kawasan rawan gempa bumi tinggi menurut PVMBG), merupakan kaki Gunung Gede yang mempunyai lereng landai ke arah timur.
Peta tingkat kerawanan bencana alam di Sukabumi dan Cianjur Jawa Barat . | Foto: PVMBG
Apa kaitan Cugenang dan Gekbrong dengan Qyg dan Qot?
Seperti yang diungkap oleh PVMBG, lokasi kerusakan gempa bumi cianjur (Cugenang dan Gekbrong) berada pada batuan endapan lahar dan breksi Gunung Gede (Qyg) dan Endapan Hasil Gunung Api Tertua (Qot). Kerusakan gempa bumi Cianjur tergolong parah akibat bangunan berada di atas batuan yang kurang solid (baca: breksi) sehingga tergolong kurang memenuhi standar gempa.
*Ini merupakan alasan ilmiah dari sisi Qyg.
Sementara lokasi longsoran Gempa Bumi Cianjur yang disebut berada di wilayah Qot maksudnya adalah bangunan rumah berada pada Endapan Hasil Gunung Api Tertua.
Umumnya, endapan atau Qot tersebut bersifat lunak lepas dan belum kompak, sehingga saat gempa bumi terjadi efek guncangan cenderung lebih kuat.
*Ini merupakan alasan ilmiah dari sisi Qot.
Oleh sebab itu lah, wilayah Cugenang dan Gekbrong termasuk wilayah rawan gempa bumi dan mengalami kerusakan yang amat parah.
Sumber : Berbagai Sumber
Writer: Nida Salma M
#SHOWRELATEBERITA