SUKABUMIUPDATE.com - Banjir Rob di Kampung Datarnangka dan Citamiang, Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan kerugian bagi sejumlah petani. Banjir rob merendam puluhan hektare sawah akibat pasangnya air laut dan masuk ke muara Sungai Ciparanje.
Tidak menutup kemungkinan, banjir rob akan mengakibatkan padi mati, gagal panen dan gagal tanam. Pesisir sukabumi khususnya yang berada di sekitar muara sungai menjadi daerah rawan banjir, baik dari rob (pasang air laut) atau luapan sungai (banjir bandang).
Mengutip dari laman lindungihutan.com, banjir rob adalah fenomena alam ketika air laut meluap ke wilayah daratan. Perbedaan antara banjir dan banjir rob terletak pada sumber air yang meluap. Banjir bisa disebabkan oleh hujan deras atau luapan air sungai berbeda dengan banjir rob yang bersumber dari air laut.
Karena bersumber dari air laut, maka biasanya banjir rob terjadi di area pesisir dan pemukiman yang dekat dengan pantai.
PENYEBAB BANJIR ROB
Banjir Rob dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan peristiwa alam yang berdampak pada peningkatan suhu bumi. Peningkatan suhu udara berdampak pada cairnya es yang berada di kutub, sehingga hal tersebut juga akan meningkatkan jumlah dan volume air laut.
2. Kerusakan Hutan Mangrove
Fungsi hutan mangrove dan hutan pantai salah satunya yaitu menahan laju intrusi air laut ke daratan dan abrasi tanah yang terjadi. Artinya, ekosistem dan penebangan hutan mangrove yang rusak akan menghilangkan penahan ketika gelombang air pasang terjadi.
Oleh sebab itu, gelombang dan pasang surut menjadi ancaman banjir rob dan wilayah pesisir juga mudah diterjang oleh air yang datang.
3. Penggunaan Air Tanah Berlebihan
Penggunaan air tanah berlebihan berdampak pada menurunnya permukaan lapisan tanah, terutama di daerah pesisir pantai yang banyak memerlukan air bersih. Akibatnya, masyarakat harus mencari sumber air bersih dan menyebabkan turunnya permukaan tanah area pesisir.
Hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan resiko intrusi air laut ke daratan.
4. Kondisi Topografi Sebuah Wilayah
Keadaan topografi wilayah tertentu menjadi salah satu penyebab banjir rob. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan rendahnya topografi permukaan tanah atau di bawah permukaan air laut. Fenomena banjir rob berdampak pada air laut akan mudah mengalir di permukaan daratan dan mengakibatkan rob.
5. Alih Fungsi Tanah Rawa dan Sawah
Perubahan fungsi tanah yang digunakan untuk rawa atau sawah menjadi pemukiman dan lahan dapat menghalangi meresapnya air oleh tanah. Tanpa menunggu waktu lama, hal ini akan menyebabkan banjir dan banjir rob.
6. Penyumbatan dan Pendangkalan Muara
Sampah menjadi bencana ketika tidak dikelola dengan baik. Aktivitas pembuangan sampah di sungai mengakibatkan timbunan sampah di dasar sungai dan pendangkalan pada sungai. Sungai yang dangkal menyebabkan debit air berkurang, sehingga saat air laut laut naik dan mengisi sungai sekitar.
Malangnya, kapasitas sungai tidak cukup menampung air yang datang. Akhirnya, air meluap keluar dan mengalir di sekitar sungai.
7. Bantaran Sungai Sempit
Pengurangan volume air sungai dapat terjadi. Kurangnya volume air sungai berdampak pada luapan air ke daratan dan berakibat pada peningkatan potensi banjir rob.
8. Kekurangan Drainase
Drainase adalah sebuah sistem penyerapan air pada tanah. Sistem drainase yang terganggu seiring dengan penyerapan air di tanah yang terganggu pula. Serapan air yang kurang akhirnya membuat banjir dan banjir melanda kawasan tertentu dengan mudah.
CARA MENGATASI BANJIR ROB
Banjir rob bukan hanya masalah masyarakat atau pemerintah saja. Banjir rob termasuk fenomena yang memerlukan andil dari seluruh pihak secara kolaboratif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir rob, antara lain:
1. Pengumpulan air hujan di daerah atas
• Membuat pompa di daerah bawah
• Menciptakan bendungan air laut yang menuju daratan
2. Penerapan konsep waterfront city (air sebagai aspek penting kehidupan masyarakat)
• Dilakukan di wilayah dengan penurunan tanah cukup tinggi
• Menciptakan kondisi sekeliling rumah yang nyaman dengan air bersih
3. Penerapan konsep tidal gate
• Membuat pintu pasang surut dan pintu air pada muara guna menahan banyaknya air laut yang menuju sungai
4. Penerapan konsep polder
• Pembuatan kolam kecil untuk menampung air dari banjir rob
5. Menjaga kelestarian hutan mangrove dan menanam pohon bakau di kawasan yang telah rusak.
Sumber : lindungihutan.com
Writer: Nida Salma M
#SHOWRELATEBERITA