SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana bulan total menjadi salah satu fenomena alam langka yang menarik untuk diamati. Gerhana bulan sendiri merupakan fenomena saat Matahari, Bumi dan Bulan berada pada garis sejajar.
Dilansir dari Tempo.co, fenomena gerhana bulan total akan muncul pada 8 November 2022. Menurut penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, peristiwa itu baru akan muncul lagi tiga tahun mendatang. “Fenomenal sih enggak, tapi ini gerhana bulan total terakhir dan baru ada lagi 2025,” katanya, Minggu, (30/10/2022).
Menurut lulusan Astronomi ITB itu, pada 2023 dan 2024, gerhana bulan akan terjadi sebagian dan penumbra. Wilayah Indonesia pun hanya kebagian tahun depan. Adapun pada 8 November nanti, gerhana bulan total bisa diamati dari berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia.
Wilayah pengamatannya di dunia meliputi Eropa Utara dan Timur, Asia, Australia, Amerika Utara, sebagian besar Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Lautan Hindia, Arktik, dan Antartika. “Seluruh wilayah Indonesia bisa lihat gerhana tapi ketika Bulan terbit sudah dalam kondisi gerhana,” ujar Avivah.
Gerhana bulan total 8 November dimulai pukul 15.02.15 WIB. Kontak kedua saat bulan memasuki umbra atau bayangan inti Bumi dan gerhana sebagian dimulai pada pukul 16.09.12 WIB. Gerhana bulan terjadi ketika cahaya Matahari ke Bulan terhalangi oleh Bumi.
Fase gerhana total bulan dimulai pukul 17.16.39 sampai 18.41.36 WIB atau selama hampir 1,5 jam. Waktu puncak gerhananya pada pukul 17.59.11 WIB. Kontak terakhir penumbra atau bayangan sisi luar bumi yang mengakhiri seluruh proses gerhana bulan itu pada pukul 20.56.09 WIB.
Bagi pengamat di Indonesia timur, seluruh fase sebagian dan total bisa diamati. Sementara pengamat di Indonesia tengah, bisa mengamati seluruh fase total sampai akhir gerhana.
“Untuk Indonesia bagian barat, bulan terbit dalam kondisi gerhana total,” kata Avivah. Pengamat bisa menyaksikan puncak gerhana bulan total sampai akhir proses.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Tempo.co