SUKABUMIUPDATE.com - Warga pesisir Pantai Citepus Sukabumi kebanjiran rezeki tak terduga dengan adanya fenomena ikan ngampar atau lauk ngampar. Terdampakan ribuan ikan kecil di pantai teluk Palabuhanratu ini terjadi di malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat, 28 Oktober 2022.
Masyarakat sekitar Pantai Citepus Sukabumi bersyukur atas fenomena hewan laut terdampar yang terjadi. Ujang, salah satu warga pinggir pantai bahkan berhasil mendapatkan ikan sebanyak hampir 5 kilogram.
Kejadian hewan laut yang terdampar dan mengalami kematian biasanya lebih jarang terjadi. Akan tetapi umumnya, lokasi geografis ikut menentukan mengapa ribuan hewan laut terdampar di banyak daerah.
Melansir dari berbagai sumber, simak penyebab hewan laut bisa terdampar berikut ini!
NOAA Fisheries menyebutkan beberapa penyebab umum yang menjadi alasan mengapa hewan laut terdampar, yaitu meliputi:
• Cedera akibat tabrakan kapal/kapal.
• Terjerat atau terjerat dalam alat tangkap.
• Infeksi virus dan bakteri.
• Parasitisme.
• Penyakit akibat paparan ganggang yang berbahaya.
• Penyakit lain, termasuk kanker.
• Kelaparan.
• Cuaca atau peristiwa oseanografi yang tidak biasa.
Pada beberapa kasus, penyebab hewan laut terdampar tidak dapat dispesifikasi dengan jelas. Sea World kemudian menjelaskan secara rinci 5 alasan fenomena alam hewan laut terdampar dapat terjadi.
1. Hewan Laut Terdampar Karena Parasitisme
Hewan laut yang terinfeksi parasit dapat membuat mereka terdampar di pinggir pantai.
Parasit menginfeksi hewan laut dengan cara menyerang kulit, saluran pencernaan, jantung, dan organ dalam lainnya. Hewan laut yang terinfeksi parasit biasanya adalah penyu, kura-kura, burung dan mamalia laut.
Jenis parasit yang menginfeksi hewan laut secara internal diantaranya cacing pita, cacing pipih, dan cacing gelang. Sementara parasit eksternal yang menginfeksi hewan laut meliputi kutu, caplak, dan tungau.
Hewan laut biasanya tertular parasit dari aktivitas memakan hewan lain pembawa parasit. Manifestasi infeksi parasit akan membuat hewan laut lemah, sakit sampai dengan mengakibatkan kematian.
Contoh hewan laut yang terinfeksi parasit adalah singa laut California. Hewan laut ini terinfeksi oleh parasit yang yang paling umum yaitu parasit cacing gelang, Anisakis spp. (ditemukan di perut), dan lungworm, Parafilaroides decorus.
2. Hewan Laut Terdampar Akibat Penyakit
Hewan laut juga dapat mengalami sakit atau penyakit karena rentan terhadap infeksi mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur).
Hewan laut dapat terkena berbagai penyakit seperti sakit maag, penyakit kulit, hepatitis, kanker, TBC, dan gangguan pernapasan seperti pneumonia.
Di seluruh dunia, ratusan mamalia laut terdampar akibat wabah morbili virus!
Morbillivirus adalah sekelompok virus yang termasuk campak manusia dan distemper anjing. Morbillivirus telah menjadi wabah besar dan menyebabkan hewan laut terdampar untuk beberapa populasi seperti anjing laut dan lumba-lumba.
Anjing laut dan lumba-lumba yang terdampar akibat wabah morbili virus terjadi di wilayah Samudra Atlantik, Laut Mediterania, dan Teluk Meksiko.
Pada akhir 1990-an, hasil laboratorium dari 18 lumba-lumba biasa (Delphinus spp.) yang terdampar di pantai California menunjukkan hewan laut ini terinfeksi morbili virus. Bahkan, infeksi morbili virus tersebut merupakan yang pertama terlihat pada cetacea di Samudra Pasifik Utara.
3. Hewan Laut Kelelahan Akibat Perubahan Cuaca
Kondisi cuaca dapat mengalami perubahan yang signifikan akibat peristiwa El Nino.
El Nino adalah serangkaian perubahan atmosfer siklik yang kompleks. EL Nino biasanya berupa arus air yang luar biasa hangat di wilayah Samudra Pasifik Timur.
Saat El Nino, suhu air mengalami perubahan yang membuat sumber makanan plankton, populasi ikan dan mamalia laut mengalami penurunan.
Selain itu, Peningkatan aktivitas badai adalah efek lain dari El Nino.
Hewan laut mengeluarkan banyak energi saat melakukan aktivitasnya seperti berenang. Hewan laut kemungkinan mengalami kelelahan berlebih saat cuaca buruk atau terjadi badai.
Badai dan kondisi cuaca buruk lainnya dapat menyulitkan hewan laut untuk berenang, mencari makan, dan menghangatkan badan, terutama bagi mamalia laut muda (terutama anjing laut dan singa laut).
Kondisi tersebut menyebabkan hewan laut kehilangan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan, sehingga tidak dapat memberi makan diri mereka sendiri.
Akhirnya, saat badai terjadi hewan laut akan kehabisan energi yang kemudian menyebabkan mereka kelelahan, kurus dan akhirnya terdampar.
Fakta dunia yang mengejutkan adalah SeaWorld San Diego telah menyelamatkan hewan laut dari kondisi El Niño yang parah. Penyelamatan dilakukan pada tahun 1983 kepada 472 anjing laut dan singa laut serta pada tahun 1998 terhadap 449 anjing laut dan singa laut.
Nah, penyebab perubahan cuaca dan badai menjadi salah satu alasan yang paling mungkin terkait fenomena ikan ngampar di Pantai Citepus Sukabumi, Mengingat kondisi cuaca Sukabumi akhir-akhir ini seringkali diterjang hujan.
Hal ini sesuai dengan masyarakat Pantai Citepus Sukabumi yang menyampaikan bahwa ribuan ikan terdampar di pinggir pantai pasca terjadinya ombak.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nurhayati menyampaikan ulasan mengenai fenomena naiknya ikan ke permukaan pantai Citepus tersebut.
4. Hewan Laut Tak Sengaja Menelan Benda Asing
Penyebab hewan laut terdampar yang terakhir adalah benda asing atau sampah. Hewan laut seringkali salah mengira plastik di area lautan adalah makanan mereka.
Sampah plastik yang hampir serupa dengan makanan hewan laut misalnya kantong plastik untuk ubur-ubur dan pelet plastik (bentuk mentah dari plastik setelah dibuat dari petrokimia) layaknya telur ikan.
Hewan laut yang menelan benda asing dapat membuat mereka mati lemas atau tenggelam. Benda asing dapat tersangkut di tenggorokan yang akan membatasi jalan napas.
Benda asing yang tertelan dapat menyumbat saluran pencernaan sampai dengan menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan dan peradangan lambung, yang mengakibatkan hewan laut kelaparan.
Contoh benda asing yang masuk ke tenggorokan hewan laut adalah kail pancing. Hewan laut yang dimaksud misalnya burung dan mamalia pemakan ikan yang merumput di padang.
Kail pancing dapat menusuk saluran pencernaan yang menyebabkan infeksi dan berakibat fatal.
Misalnya adalah kail pancing yang merobek kantong pelikan (Pelicanus spp.), dan menyebabkan kelaparan karena sobekan tersebut dapat membuat ikan melarikan diri sebelum pelikan dapat menelannya.
5. Hewan Laut Terkena Racun
Segala bentuk racun dapat membahayakan atau membunuh hewan, baik racun alami maupun racun buatan manusia.
Racun dapat terakumulasi dalam ikan dan invertebrata tanpa efek buruk. Akan tetapi tetap dapat menyebabkan keracunan ketika hewan "beracun" tersebut tertelan oleh mamalia atau burung.
• Racun Alami
Racun alami beberapa diantaranya berasal dari spesies fitoplankton (alga terapung). Racun akan berbahaya bahkan mematikan bagi mamalia dan burung jika berada dalam jumlah tertentu.
Contohnya adalah ciguatoxin, brevetoxin, dan asam domoat yang menyebabkan kematian mamalia laut dan burung laut.
Asam domoat adalah racun alami yang dihasilkan selama mekarnya alga berbahaya (pasang merah) oleh fitoplankton dari genus Pseudo Nitzschia.
Setelah mengkonsumsi ikan teri, sarden, dan kerang yang mengandung biotoksin asam domoat, singa laut dan mamalia laut lainnya akan mengalami masalah saraf hingga kematian.
• Racun Buatan
Hewan laut dapat terdampar akibat racun buatan manusia yang berada di ekosistem laut.
Racun buatan manusia ini misalnya senyawa industri dan pertanian yang mengalir ke saluran air dan bermuara di lautan.
Beberapa senyawa beracun kemudian memasuki rantai makanan laut dengan cara yang sama seperti racun alami. Zat tersebut dapat berbahaya bagi hewan laut dalam jumlah yang cukup.
Para ilmuwan sedang mempelajari efek dari beberapa kontaminan ini untuk melihat bagaimana mereka mempengaruhi hewan laut.
Tingkat PCB (polychlorinated biphenyls) — salah satu jenis kontaminan lingkungan— yang tinggi akan menurunkan keberhasilan reproduksi pada hewan laut. Namun, perbedaan sensitivitas yang luas di antara mamalia membuat generalisasi pada mamalia laut menjadi cukup sulit.
Selain itu, paparan kronis terhadap senyawa serupa seperti PCB dapat membuat mamalia laut lebih rentan terhadap penyakit akibat sistem kekebalan yang terganggu.
#SHOWRELATEBERITA
Writer: Nida Salma M